Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Ekonomi Pembangunan
Dosen Pembimbing: Drs. H. Muhammad
Zaini. M.Sc
Nama :
Fariska Yosi Iryanti
Nim : 122231065
Nim : 122231065
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Syukur Alhamdulilah penulis
panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwataa’la yang telah memberikan kekuatan dan
kesehatan pada penulis sebagai rahmat yang sangat berharga. Shalawat dan salam
penulis sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Rasullullah SAW nabi
akhir zaman, yang menjadi panutan kita umat islam, sangat memotivasi penulis
untuk menyusun makalah perkembangan ekonomi ini.
Penulis
sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
membantu baik material maupun moril atas selesainya pembuatan makalah ini.
Terimakasih yang setulus-tulusnya diberikan kepada seluruh keluarga yang telah
membantu dan memotivasi dalam penyelesaian makalah ini.
Surakarta,
11 Mei 2014
Fariska
Yosi Iryanti
Nim=122231065
ASAL MULA TEORI EKONOMI............................................................ 5
SERAJAH PERKEMBANGAN EKONOMI............................................ 5
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN INDONESIA................ 15
KESIMPULAN......................................................................................... 17
SARAN DAN KRITIK............................................................................. 18
A.
Latar
Belakang
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia selama beberapa dekade terakhir telah banyak mengalami
peningkatan material tetapi masih menghadapi kendala, diakibatkan kondisi
eksternal dan volatilitas pasar financial dan komoditas, serta kemajuan ekonomi
yang sangat tidak merata baik antar daerah maupun antar kelompok social
ekonomi. Hal ini menyebabkan adanya perdebatan para pakar tentang strategi yang
seharusnya didahulukan, apakah pertumbuhan ekonomi atau aktivitas yang
berkaitan langsung dengan masalah pembangunan yang seharusnya didahulukan
sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh sebab itu
pembahasaan selanjutanya tentang pembangunan ekonomi diawali dengan sejarah
ekonomi mulai aliran klasik sampai aliran Neo.
B.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana asal mula teori ekonomi?
b.
Bagaimana sejarah perkembangan ekonomi?
c.
Bagaimana pertumbuhan, perkembangan dan
pembangunan ekonomi?
C.
Tujuan
a.
Dapat menjelaskan asal mula teori ekonomi.
b.
Dapat menjelaskan sejarah perkembangan ekonomi.
c.
Dapat menjelaskan pertumbuhan, perkembangan dan
pembangunan ekonomi.
d.
A. Asal Mula Teori Ekonomi
Banyak orang beranggapan bahwa ilmu ekonomi mulai
berkembangan sewaktu timbulnya mashab Fisiokrat, atau mashab Klasik pada bagian
ke II daripada abad ke 18. Akan tetapi Quesnay, Turgot, Adam smith, yang
dianggap sebagai ahli ekonomi ilmiah pertama, tak dapat menyelesaikan tugas
mereka andaikata mereka tak dapat menggunakan hasil karya gologan-golongan
sebelumnya mereka. Perkataan ekonomi berasal dari perkataan Oikos (yunani) dan
Nomos. Oikos berarti rumah tangga sedangankan nomos berarti cara-cara mengatur
rumah tangga.[1]
B. Sejarah Perkembangan Ekonomi
1. Pemikiran Ekonomi Masa
Praklasik
a. Pemikiran-Pemikiran Ekonomi Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang
uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti
tentang itu dapat dilihat dari buku respublika
yang ditulis oleh Plato(427-347M) sekitar 400 tahun sebelum masehi. Karena
dia yang di melahirkan tentang praktik ekonomi banyak dipelajari orang. Namun,
sayangnya pembahasan masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan secara
khusus, tetapi sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat
sempurna, atau sebuah utopia.
Pada masa Yunani Kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih
merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral. Gagasan plato tentang
ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah Negara ideal(ideal state).
Plato mempunyai beberapa orang murid. Salah seorang di
antaranya yang paling terkenal adalah Aristoteles (384-322M). pemikiran
Aristoteles tentang ekonomi jauh lebih maju dari gurunya, plato. Aristoteles
dapat dikatakan sebagai orang pertama yang melihat bahwa ekonomi merupakan
suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan
bidang-bidang lain. Aristoteles juga merupakan orang-orang pertama yang
meletakan pemikiran dasar tentang teori nilai(value) dan harga(price).
Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu
ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang dan kegunaan uang dalam
pertukaran barang tersebut.[2]
b.
Pemikiran Kaum Skolastik
Ciri utama dari
aliran pemikiran ekonomi scolastik adalah kuatnya hubungan antara ekonomi
dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini
tidak lain karena ajaran-ajaran scholatik mendapat pengaruh yang sangat kuat
dari ajaran gereja. Ada dua tokoh utama dari aliran scholastic, yaitu St.
Albertus Magnus (1206-1280) dan St. Thomas Aquinas (1225-1274).[3]
c.
Era Merkantilisme
Istilah
“merkantilisme” berasal dari kata merchant,
yang berarti “pedagang”. Menurut paham merkantilisme, setiap Negara yang
berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan Negara lain. Sumber
kekayaan Negara akan diperoleh melalui “surplus” perdagangan luar negeri yang
akan diterima dalam bentuk emas dan perak. Bagi penganut merkantilisme sumber
kekayaan Negara adalah dari perdagangan luar negeri.
Paham
merkantilisme banyak dianut di Negara-negara eropa pada abad ke-XVI, antara
lain potugis, spanyol, inggris, prancis, dan belanda. Suatu hal yang pantas
dicacat selama era merkantilisme ialah tidak hanya perdagangan dan perekonomian
maju pesat, perkembangan literature juga meningkat pesat sekali. Kemajuan dalam
tulisan-tulisan ekonomi maju, baik dalam jumlah maupun mutu.
Tokoh-tokoh
merkantilisme sangat banyak, antaranya yang perlu diketahui: Jean Boundin,
Thomas Mun, Jean Baptiste Colbert, Sir William Petty dan David Hume.[4]
d.
Mazhab Fisiokratis
Kaum Fisiokrat
percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan.
Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonian ini berlaku kapan
saja, dimana saja dan dalam situasi apa pun (bersifat kosmopolit). Kaum
fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh
harmoni. Dengan demikian, setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Tokoh
utama aliran fisiokrat adalah Francis Quesnay.[5]
2. Teori
Klasik Adam Smith
Salah satu
penganut mazhab klasik adalah Adam Smith, yang lahir di abad 18. Dia lebih
menekankan pada pembagian kerja. Pembagian kerja terdiri dari: pembagian kerja
sederhana, pembagian kerja tersusun, pembagian kerja spesialis, dan pembagian
kerja industri. Menurut Adam Smith perdagangan akan menguntungkan apabila suatu
Negara memperdagangkan barang yang secara mutlak menguntungkan. Adam Smith juga
berpendapat bahwa proses pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui pertumbuhan output dan pertumbuhan input tidak lepas dari pertumbuhan penduduk. Kedua pertumbuhan ini
di tentukan oleh tiga factor, yaitu:
·
Sumber alam yang tersedia
·
Jumlah pendududk
·
Persediaan barang
Sedangkan David
Ricardo mengajukan teori keuntungan komparatif. David Ricardo menyatakan bahwa
suatu Negara akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan karena masing-masing
pihak mengambil relative efficient
tenaga kerjanya masing-masing.
Arthur Lewis adalah
pencipta model pertumbuhan dengan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas.
Pokok kajiannya adalah bagaimana proses pertumbuhan yang terjadi dalam
perekonomian dua sector.
Menurut Thomas
Robbet Malthus permintaan akan investasi merupakan pendorong bagi perkembangan
ekonomi, yaitu sumber capital, tetapi dapat juga menghambat perkembangan
ekonomi karena memperkecil perimintaan. [6]
Kebanyakan pakar
ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai puncaknya di tangan J.S Mill.
Bapak dari Jemes Mill, juga seorang pakar ekonomi langsung dari Mill senior
(James Mill). Oleh bapaknya, ia dididik dengan disiplin sangat tinggi. J.S mill
tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah. Kalau pakar-pakar
sebelumnya menganggap tabu campur tangan pemerintah, J.S mill sedikit
melonggarkan. Lebih jelas. Mill membolehkan campur tangan pemerintah berupa
peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa kea rah
peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik.[7]
3. Teori
Karl Marx
Di antara sekian
banyak pakar sosia, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1889) dianggap paling
berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui
bahwa argumentasi marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya
didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika,
social, politik, sejarah, falsafah dan sebagainya.[8]
Karl Marx lahir
pada abad 19, di Trier, prusia, jermen. Karl Marx terkenal dengan teori surplus value dan penindasan buruh.
Pembahasaanya lebih bersifat mikro dengan penekanan pada penetapan harga.
Melalui analisis mikro dia menguraikan bahwa untuk memacu pertumbuhan ekonomi
dengan melalui kebijakan pembangunan. Menurut aliran klasik nilai suatu barang harus
sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.
Karl Marx tidak
setuju dengan sistem perekonomian liberal oleh Adam Smith dan kawan-kawan,
karena menurut dia sistem liberal/kapitalis itu tersirat ketidak adilan.
Ketidak adilan tersebut tercermin dari adanya kelas kapitalis yang kaya raya
dan kelas buruh yang sangat papa.[9]
4. Teori
Joseph Alois Schumpeter
a.
Teori Pertumbuhan dan Pembangunan
Pengembangan teori
pertumbuhan adalah Schumpeter. Yang dalam usia muda(sebelum 30 tahun) telah
metelakan dasar pengembangan teori pertumbuhan ekonomi dalam the theory of economi development. Inti
dari teori pembangunan Schumputer bahwa pembangunan ekonomi akan pesat hanya
dalam sistem ekonomi kapitalisme, namun jangka panjang sistem kapitalis akan
mengalami stagnasi. Schumpeter menegaskan bahwa inovasi dan entrepreneur
merupakan generator dalam pembangunan ekonomi. Secara tegas Schumpeter
menyatakan bahwa pembangunan pada hakekatnya akan mengjungkirbalikan
keseimbangan dan tidak pernah membawanya kembali pada titik keseimbangan yang
lama atau bahkan sulit mencapai titik keseimbangan yang baru. Ada 6 elemen
dalam pemikirannya, yaitu:[10]
1.
Kapitalisme adalah sebuah proses historis,
dimana perubahan merupakan hal terpenting dan sentral dalam proses tersebut.
2.
Para agen ekonomi dipandang sebagai subjek yang
kreatif serta menjadi pelaku penting dalam proses transportasi.
3.
Kompetisi sebagai mekanisme seleksi dalam proses
perubahan.
4.
Inovasi sebagai enigma yang lain dalam proses
perubahan.
5.
Unsur
uang (finance) dalam proses inovasi
sangat penting karena perubahan memerlukan biaya.
6.
Tingakat
keuntungan sebagai akibat dari proses inovasi, menjadi salah satu factor
pendorong terjadinya keanekaragaman.
5.
Neo Klasik
Pada umunya orang membedakan adanya 5 mashab ekonmi ilmiah
yakni Mashab Fisiokrat, Mashab Klassik, Mashab Sosialis Ilmiah, Mashab
Historis, Mashab Guna Batas, yang mencakup empat bagian yaitu Mashab Austria,
Mashab Cambridge, Mashab Guna Batas Amerika, Mashab Lausanne.[11]
Teori pertumbuhan
ekonomi Neo Klasik berkembang sejak tahun 1950-an. Teori ini berkembang
berdasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan
ekonomi Klasik. Menurut Teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
pertambahan penyediaan factor prouksi(penduduk, tenaga kerja dan akumulasi
modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Teori pertumbuhan Neo Klasik ini
mempunyai banyak variasi, tetapi pada umumnya mereka didasarkan kepada fungsi
produksi yang telah dikembangkan oleh Charles Cobb dan Paul Douglas yang
sekarang dikenal sebutan fungsi produksi Codd-Douglas.[12]
6.
Aliran Sejarah (Historis)
Mazhab
Historismus ini melihat pembangunan ekonomi berdasarkan suatu pola pendekatan
yang berpangkal pada perspektif sejarah. Mazhab ini mendominasi pemikiran
ekonomi di jerman selama abad XIX sampai awal XX. Friedrich List pelopor yang
meletakan landasan bagi pertumbuhan pemikiran ekonomi mazhab Historismus ini.
Menurut List, system liberalism yang laissez-faire
dapat menjamin alokasi sumberdaya secara optimal. Perkembangan ekonomi
sebenernya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan
kebudayaan. Perkembangan ekonomi, menurut List melalui 5 tahap yaitu tahap
primitive, berternak pertanian, dan industry pengolahan (manufacturing), dan akhirnya pertanian, industry pengolahan dan
perdagangan. Pendekatan List dalam menentukan tahap-tahap perkembangan ekonomi
tersebut berdasarkan pada “cara produksi”nya.
Bruno Hildebrand
selalu menekankan evolusi dalam perekonomian masyarakat. Sebagai kritiknya
terhadap List, Hildebrad mengatakan bahwa perkembangan ekonomi bukan didasarkan
pada “cara produksi” ataupun “cara konsumsi”, tetapi pada “cara distribisi”.
Bruno mengungkapkan # system distribusi, yaitu perekonomian barter(natural),
perekonomian uang, perekonomian kredit.
Menurut Karl
Bucher perkembangan ekonomi melalui 3 tahap yaitu, produksi untuk kebutuhan
sendiri(subsisten), perekonomian kota dimana pertukaran sudah meluas,
perekonomian nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting.
Menurut
pengklasifikasian Todaro, teori Rastow ini dikelompokan kedalam model jenjang
linear. Rastow membedakan proses pembangunan
ekonomi ke dalam 5 tahap yaitu, masyarakat tradisional, prasyarat untuk tinggal
landas, tinggal landas, menuju kedewasaan, masa konsumsi tinggi. Pembangunan
ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi
masyarakat modern merupakan suatu proses yang muti-dimensional.[13]
7.
Aliran Institusional
Ada sedikit persamaan antara aliran Institusional dengan
aliran sejarah, sebab keduanya sama-sama menolak metode klasik. Akan tetapi,
dasar falsafah dan kesimpulan-kesimpulan politik kedua aliran tersebut berbeda.
Aliran Institusional menolak ide eksperimantasi sebagaimana yang dianut oleh
aliran sejarah. Begitu juga pusat perhatian aliran Institusional terhadap, masalah-masalah
ekonomi dalam kehidupan masyarakat juga berbeda
Thorstein Bunde Veblen(1857-1929) adalah orang yang paling
berpengaruh dan mempunyai peran dominan terhadap keberadaan aliran Instutional.
Vablen pada intinya mengkritik teori-teori yang digunakan kaum klasik dan
neo-klasik yang model-model teoritis dan matematisnya dinilai bias dan
cenderung terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi.
Pemikiran-pemikiran ekonomi klasik dan neo-klasik juga dikritiknya karena
dianggap mengabaikan aspek-aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan
lingkungan. Padahal, Vablen menilai pengaruh keadaan dan lingkungan sangat
besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Struktur politik dan social
yang tidak mendukung dapat memblokir dan menimbulkan distrorsi proses ekonomi.[14]
8.
Analisis Post Keynesian
Pasca Keynesian adalah sekupulan ahli ekonomi dengan berbagai pandangan
tentang ekonomi makro modern yang pemikiran pemikiran ekonomi berasal dari
pemikiran Keynes yang sudah dikembangakn. Diantara tokoh pemikiran ini adalah:
Ø
Alvin Hervey Hansen
Ø
Simon Kuzrets
Ø
Jhon R. Hicks
Ø
Warsily Leortief
Ø
Paul Samuelson
9.
Aliran Monetaris
Penekanan pokok
pandangan monetaris terletak pada stok uang. Sebagaimana dijelaskan Friedman
dalam tulisannya: A theoretical frame
work for monetary analysis (1970). Perubahan dalam jumlah uang beredar
sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat inflasi dalam jangka panjang dan
perilaku GNP ril dalam jangka panjang.
Friedman selalu
menekankan bahwa perilaku dalam laju pertumbuhan jumlah uang beredar-akselerasi
dan deselerasi-sangat mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi ril.
Ketidakstabilan dalam pertumbuhan moneter akan tercemin dalam berbagai
aktivitas ekonomi. Dari hasil studi historisnya, ia menyimpulkan bahwa secara
umum laju pertumbuhan uang ynag tinggi akan menyebabkan terjadinya booms dan inflasi. Sementara itu,
penurunan dalam laju pertumbuhan uang dapat menimbulkan resesi dan
kadang-kadang bahkan juga deflasi.[15]
10.
Aliran Sisi Penawaran
Menurut Harold
McCure dan Thomas Willet, aliran sisi penaaran dapat dibedakan atas dua
kelompok, yaitu “kelompok utama” dan”kelompok radikal”. Kelompok aliran utama
diwakili oleh Martin Feldstein dan Michael Boskin. Kelompok ini menekankan
perlunya insentif pajak dalam memacu pertumbuhan ekonomi lewat dapaknya
terhadap tabungan dan investasi. Kelompok aliran utama banyak menganilisis
dampak perubahan pajak terhadap penawaran labor serta dampak progam keamanan
social terhadap jumlah tabungan. Kelompok ini telah banyak member sumbangan
pemikiran lewat jurnal-jurnal ilmiah dan sangat berpengaruh serta aktif dalam
profesi ekonomi. Kelompok kedua yang disebut kelompok radikal adalah kelompok
yang mendapat publisitas lebih banyak. Kelompok ini menyatakan bahwa pemotongan
pajak akan memberikan dampak positif terhadap tabungan, investasi, dan
penawaran tenaga kerja serta penerimaan total yang lebih banyak dari pajak.
Termasuk dalam kelompk radikal ini adalah Arthur Laffer dan George Gilder serta
anggota konggres jack kemp.[16]
11.
Aliran “Ratex”(rational expectations)
Bagi aliran ratex,
deviasi dari keadaan kesempatan kerja penuh hanyak terjadi karena adanya
kesalahan dalam memperkirakan peristiwa-peristiwa ekonomi (seperti tingkat
harga, upah dan inflasi) masa datang. Akan tetapi, kesalahan tidak terjadi
secara sistematis dan persisten, melainkan hanya secara acak (random). Karena kesalahan-kesalahan
tidak terjadi secara sistematis, pakar-pakar aliran baru percaya bahwa
perekonomian cenderung pada keseimbangan. Karena perekonomian dianggap sudah
berada dalam posisi keseimbangan, berarti tidak ada lagi gunanya kebijaksanaan
stabilitas sebagaimana sering digunakan di masa Keynes, sebab perekonomian itu
sendiri sudah stabil. Dalam perekonomian yang sudah stabil, pelaksanaan suatu
kebijaksanaan ekonomi justru bias menggangu perekonomian itu sendiri.
Dalam pengembangan
model-model ekonomi, aliran gelombang baru ini menggunakan beberapa preposisi,
antara lain: bahwa orang atau unit-unit ekonomi akan membuat perkiraan
(ekspektasi) secara nasional; bahwa orang tidak membuat kesalahan-kesalahan
secara sistematis dalam ekspektasi mereka; dan bahwa orang akan bereaksi secara
rasional terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan demi kepentingan
pribadi masing-masing. Karena model-model yang dikembangankan didasarkan pada
ekspektasi rasional, aliaran gelombang baru ini juga sering di sebut aliran
ekspektasi rasional atao rational
expectation(ratek).[17]
12. Ekonomi Islam (Syariah)
Sejarah membuktikan bahwa para pemikir Islam adalah penemu
semua bidang ilmu dan aristotelis, filsuf terkemuka yang hidup tahun 367-322
SM, banyak menulis masalah ekonomi, yang dirujuk oleh ekonom muslim tetapi
mereka tetap menggunakan Al-Quran dan Hadist sebagai rujukan utama dalam
menulis teori-teori ekonomi Islam.[18]
C. Pertumbuhan, Perkembangan Dan Pembangunan
Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan GNP yang
terjadi dalam struktur suatu masyarakat yang diikuti oleh perombakan dan
modernisasi struktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan keluaran
total suatu perekonomian sebagai kenaikan GNB. Perkembangan perekonomian
sebagai suatu yang gradual dan terus
menerus. Menurut agama Islam pembangunan ekonomi mempunyai tujuan utama untuk
mensejahterakan menusia dari aspek material dan spiritual, yang berpedoman
kepada:
1.
Allah SWT yang memberikan rezeki kepada siapa
saja yang dikehendakinya, karena sifatNya yang Rahman dan Rahim.
2.
Manusia harus menjalankan perintah dan menjauhi
laranganNya guna keselamatan dunia dan akhirat.
3.
Manusia adalah pemegang amanah dari Allah SWT
4.
Manusia menjaga hubungan dengan Allah, sesama manusia,
dan lingkungan hidupnya.
Perkembangan ekonomi di Indonesia tidak
terlepas dari sejarah perkembangannya di zaman sebelumnya. Mulai dari masa Orde
Lama→Orde Baru→Reformasi. Semuanya bermetamorfosa dalam mencapai perkembangan
ekonomi yang lebih baik.[19]
Sejak pemerintahan orde baru pemerintahan melaksanakan
pembangunan di segala bidang, termasuk pembangunan perumahan, pembangunan
pasar, pengembangan perusahaan baik milik pemerintah maupun milik swasta dan
lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama tiga decade terakhir diakui
telah banyak memberikan kemajuan material, tetapi mengandung dua masalah
serius. Pertama, perekonomian Indonesia masih sangat rentang terhadap kondisi
eksternal dn situasi pasar financial dan kokoditas. Kedua, kemajuan ekoonomi
yang telah dicapai ternyata sangat tidak merata, baik antar-daerah maupun antar
kelompok social ekonomi. Kemajuan material yang telah dicapai melalui strategi
pertumbuhan selama 30 tahun tekahir ini tidak banyak memberikan sumbangan yang
sesungguhnya terhadap “pembangunan”.
Penerapan konsep-konsep ekonomi yang tepat untuk
ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemikiran para ekonomi asing tempat
ekonom Indonesia menimba ilmu ekonomi. Banyak ekonom Indonesia yang berkiblat
pada teori ekonomi neo-klasik tanpa mempertimbangan sesuai tidaknya teori
tersebut untuk dikembangkan dan terapkan pada kebijakan ekonomi Indonesia.
Paham ini mengambil konsep-konsep ekonomi neo-klasik secara murni, yaitu dengan
mengedepankan metode dedukatif dan menganggap ilmu ekonomi sebagai ilmu positif
yang dapat diterapkan secara umum dimana saja, tanpa mempertimbangkan perbedaan
nilai-nilai kultral dan social suatu bangsa(value
free).[20]
13.
KESIMPULAN
Banyak orang beranggapan bahwa
ilmu ekonomi mulai berkembangan sewaktu timbulnya mashab Fisiokrat, atau mashab
Klasik pada bagian ke II daripada abad ke 18. Akan tetapi Quesnay, Turgot, Adam
smith, yang dianggap sebagai ahli ekonomi ilmiah pertama, tak dapat
menyelesaikan tugas mereka andaikata mereka tak dapat menggunakan hasil karya
gologan-golongan sebelumnya mereka. Perkataan ekonomi berasal dari perkataan
Oikos (yunani) dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga sedangankan nomos berarti
cara-cara mengatur rumah tangga.
Sejarah perkembangan ekonomian melalui beberapa aliran:
1.
Pekikiran ekonomi masa praklasik
a)
Pemikiran-pemikiran ekonomi yunani kuno
b)
Pemikiran kaum skolastik
c)
Era merkantilisme
d)
Mazhab fisiokratis
2.
Teori Klasik Adam Smith
a)
David Ricardo
b)
Athur Lewis
c)
Thomas Robert Malthus
d)
John Stuart Mill
3.
Teori Karl Marx
4.
Teori Joseph Alois Schumpeter
5.
Mahzab Neo-Klasik
Mashab Austria,
Mashab Cambridge, Mashab Guna Batas Amerika, Mashab Lausanne.
6.
Aliran Sejarah (Historis)
7.
Aliran Institutsional
8.
Analisis Post Keynesian
Diantara tokoh pemikiran ini adalah:
Ø
Alvin Hervey Hansen
Ø
Simon Kuzrets
Ø
Jhon R. Hicks
Ø
Warsily Leortief
Ø
Paul Samuelson
9.
Aliran Monetaris
10.
Aliran Sis Penawaran
11.
Aliran Ratex
12.
Aliran Ekonomi Islam
Perkembangan
ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkemabangannya di zaman
sebelumnya. Mulai dari masa Orde Lama→Orde Baru→Reformasi. Semuanya
bermetamorfosa dalam mencapai perkembangan ekonomi yang lebih baik
Penerapan konsep-konsep ekonomi
yang tepat untuk ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemikiran para
ekonomi asing tempat ekonom Indonesia menimba ilmu ekonomi. Banyak ekonom
Indonesia yang berkiblat pada teori ekonomi neo-klasik tanpa mempertimbangan
sesuai tidaknya teori tersebut untuk dikembangkan dan terapkan pada kebijakan
ekonomi Indonesia. Paham ini mengambil konsep-konsep ekonomi neo-klasik secara
murni, yaitu dengan mengedepankan metode dedukatif dan menganggap ilmu ekonomi
sebagai ilmu positif yang dapat diterapkan secara umum dimana saja, tanpa
mempertimbangkan perbedaan nilai-nilai kultral dan social suatu bangsa(value free).
SARAN DAN KRITIK
Untuk memajukan
perekonomian di Indonesia ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja. Namun,
kita juga sebagai generasi muda yang suatu saat akan memimpi negeri kita ini
patut ikut ambil bagian dalam hal ini.
Deliarnov.
Perkembangan Pemikiran Ekonomi. 2005.
Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada.
Lincolin
Arsyad. 1997. Ekonomi Pembangan Edisi Ketiga. Yogjakarta. STIE YKPN.
Masriah
Dan Mujahid. 2011. Pembangunan Ekonomi
Berwawasan Lingkungan(Cet-1). Malang. Universitas Negeri Malang.
Winardi.
1977. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi.
Bandung. Tarsito..
www.eliskomariah.blogspot.com/2013/04/perkembangan-ekonomi-di-indonesia.html?m=1
[2]
Deliarnov. Perkembangan pemikiran ekonomi.
Jakarta. Pt raja grafindo persada. 2005. Hlm. 11-15
[3]
Ibid. hlm. 17-18
[4]
Ibid. hlm.19-20
[5]
Ibid. hlm. 23-24
[6]
Masriah Dan Mujahid. Pembangunan Ekonomi
Berwawasan Lingkungan(Cet-1). Malang. Universitas Negeri Malang. 2011. Hlm
13-14.
[7]
Deliarnov. Op cit. hlm. 57-58
[8]
Ibid.hlm. 71
[9]
Ibid. hlm. 15
[10]
Ibid. hlm. 16
[11]
Winardi. Opcit. Hlm. 283
[12]
Lincolin arsyad. Ekonomi pembangan edisi ketiga. Yogjakarta. STIE YKPN. 1997.
Hlm. 56-57
[13]
Ibid.hlm. 42-44
[14]
Deliarnov. Opcit. Hlm.141-142
[15]
Ibid. hlm. 196
[16]
Ibid. hlm. 211-212
[17]
Ibid. hlm. 228-229
[19]
www.eliskomariah.blogspot.com/2013/04/perkembangan-ekonomi-di-indonesia.html?m=1
[20]
Masriah dan Mujahid. opcit.. hlm. 67-77
No comments:
Post a Comment