LINGKUNGAN
PEMASARAN
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi
Tugas Manajemen Pemasaran
Dosen : Nadia Febriani, S. E., MM
Di Susun Oleh:
Nama : Fariska Yosi Iryanti
Nim :
122231065
PRODI PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah,
patut dipanjatkan puji syukur ke hadirat Illahi atas selesainya penulisan
makalah ini. Kita yakin, tanpa taufik dan hidayah-Nya, tak mungkin tulisan ini
dapat dirampungkan. Shalawat dan salam di persembahkan kepada Nabi Besar
Muhammad saw, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.
Pemasaran
adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum
terpenuhi sekarang dan mengukur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar
target mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai
produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Jadi,
pemasaran berperan sebagai penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat
dengan pola jawaban industri yang bersangkutan.
Demikian,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya sebagai rana
pengetahuan tentang lingkungan pemasaran.
Surakarta,
Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Cover.................................................................................... 1
Kata Pengantar..................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................... 3
BAB I .................................................................................. 4
Pendahuluan......................................................................... 4
BAB II.................................................................................. 5
Pembahasan
......................................................................... 5
Lingkungan pemasaran ................................................ 5
Lingkungan Mikro ........................................................ 5
Lingkungan Makro ....................................................... 8
BAB III ................................................................................ 13
Penutup................................................................................ 13
Kesimpulan .................................................................. 13
Daftar
Pustaka ..................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengembangan
dan pengimplementasi rencana pemasaran memerlukan sejumlah keputusan.
Pengambilan keputusan tersebut merupakan seni sekaligus ilmu. Untuk memberikan
pengetahuan dan inspirasi bagi pengambilan keputusan pemasaran, perusahaan
harus memiliki informasi terbaru yang komprehensi tentang tren makro, juga
tentang efek mikro tertentu bagi bisnis mereka. Pemasaran holistic menyadari
bahwa lingkungan pemasaran senantiasa menampilkan peluang dan ancaman baru, dan
mereka memahami arti penting pengamatan dan penyesuaian berkelanjutan terhadap
lingkungan tersebut.
Hamper
semua industry sedang menghadapi perubahan lingkungan alam. Dalam makalah ini,
kita mempelajari bagaimana perusahaan dapat mengembangkan proses untuk
mengikuti tren. Kita juga mengidentifikasi sejumlah tren lingkungan makro yang
penting.
B. Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud lingkungan pemasaran?
·
Apa yang dimaksud lingkungan mikro?
·
Apa yang dimaksud lingkungan makro?
C. Tujuan
·
Dapat menjelaskan lingkungan pemasaran.
·
Dapat menjelaskan lingkungan mikro.
·
Dapat menjelaskan lingkungan makro.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan “yang
di luar kendali” berdasarkan mana organisasi merancang strategi pemasaran.
Secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
Lingkungan
pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang
berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan pempertahankan transaksi
yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.
Kita dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu
perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang
langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya melayani
pasar, yaitu: perusahaan, para para pensuplai, bahan mentah, pasar perantara,
para pelanggan, pesaing, dan para anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri
dari kekuatan-kekuatan yang lebih bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan
mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: factor
kependudukan ekonomi, fisik, teknologi, politik, hokum dan kekuatan
social/budaya. Kita akan membahas lingkungan mikro kemudian lingkungan makro.[1]
B. Lingkungan Mikro
Tujuan
utama setiap perusahaan adalah melayani dan memuaskan seperangkat kebutuhan
khusus dari sebuah pasar-sasaran yang terpilih yang menguntungkan perusahaan
itu. Maka rantai pemasok-perusahaan-pemasaran/para perantara-para pelanggan itu
merupakan ini system pemasaran suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan
dipengaruhi oleh kedua kelompok tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok
masyarakat.
·
Perusahaan
Manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain dalam perusahaan
seperi manajemen puncak, keuangan, peneliti dan pengembangan, pembelian,
produksi, dan akuntansi. Kelompok ini membangun kelompok mikro perusahaan.[2]
·
Pemasok (Supplier)
Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan
sumber daya yang dibutuhkan oleh peerusahaan dan pesaing untuk memproduksi
barang dan jasa tertentu. Perkembangan dalam lingkungan “pemasok” dapat
memberikan pengaruh yang amat berarti terhadap pelaksanakan pemasaran suatu
perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan harga dari
masukan-masukan terpenting bagi kegiatan produksi perusahaan.[3]
·
Para Perantara Pemasran
Para perantara pemasaran adalah perusahan-perusahaan yang membantu
perusahaan itu dalam promosi, penjualan dan distrubusi barang-barangnya kepada
para pemneli terakhir. Mereka ini meliputi para perantara, perusahaan ditribusi
fisik, lembaga-lembaga jasa pemasaran, dan perantara bidang keuangan.
Perantara adalah perusahaan dagang yang membantu perusahaan untuk
menemukan pembeli dan/atau menutup penjualan dengan mereka. Mereka terbagi
menjadi dua macam, yaitu agen perantara dan pedagang perantara. Agen perantara-
seperti agen, pialang, dan perwakilan produsen, yang mencari dan menemukan para
pelanggan dan/atau melakukan perjanjian dengan pihak lain, tapi tidak memiliki
barang dagangan itu sendiri.
Tegasnya, perantara menciptakan kegunaan dari segi tempat, kegunaan dari
sudut waktu, kegunaan dari sudut kuantitas, kegunaan dari sudut rupa-rupa,
kegunaan dari sudut cara memperoleh barang.[4]
·
Para Pelanggan
Suatu perusahaan berhubungan dengan para pemasok dan para perantara agar
perusahaan itu dapat menyediakan produk dan jasa secara efisien kepada pasar
sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari hanya satu atau lebih dari lima
macam pasar pelanggan berikut ini:[5]
o Pasar
konsumen
o Pasar
industry
o Pasar
penjualan kembali
o Pasar
pemerintah
o Pasar
internasional
·
Para Pesaing
Usaha untuk membangun sebuah system pemasaran yang efisien guna melayani
pasar itu disaingi oleh usaha serupa dari pihak lain. System pemasaran
perusahaan di kelilingi dan di pengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing
ini perlu diindetifikasi, dimonitor, dan dikalahkan untuk memperoleh dan
mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan. Cara
terbaik bagi suatu perusahaan untuk menguasai atau memenangkan persaingan itu
adalah dengan mengambil sudut pandang pelanggan.[6]
·
Masyarakat Umum
Kegiatan organisasi mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok
tersebut menjadi masyarakat umum yang amat penting bagi organisasi. Masyarakat
adalah kelompok yang mempunyai minat nyata atau yang masih ter pendam atau
memberikan dampak terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai
sasaran-sasarannya.
Msyarakat umum dapat memperlancar atau menghambat kemampuan organisasi
untuk mencapai sasarannya. Karena masyarakat umum dapat secara nyata
mempengaruhi nasib baik suatu organisasi, maka organisasi yang bijak perlu
mengambil langkah nyata untuk membangun secara berhasil hubungan dengan
masyarakat umum yang amat penting bagi perusahaan dan tidak hanya tinggal diam
atau menunggu.[7]
C. Lingkungan Makro
Perusahaan, para pemasok, para perantara pemasaran, para pelanggan,
pesaing, dan lapisan masyarakat semua menjalankan fungsinya dalam kekuatan
lingkungan makro yang lebih besar dan dalam kecenderungan-kecenderungan yang
amat besar(megatrend), yang membentuk berbagai peluang dan memberikan ancaman
terhadap perusahaan. Kekuatan-kekuatan ini tampak sebagai factor yang tak
terkendali, yang harus dimonitor dan dijawab oleh perusahaan. Lingkungan makro
terdiri dari enam kekuatan utama yaitu kependudukan, ekonomi, fisik/alam,
teknologi, politik/hokum, dan social budaya.
·
Lingkungan Penduduk (Demografis)
Fakta lingkungan pertama yang menarik bagi para pemasar adalah
kependudukan, karena orang banyaklah yang membentuk pasar. Para pemasar sangat
berkepentinganpada besarnya penduduk dunia; distribusinya secara geografis,
tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat
lain; distribusi usia, kelahiran, perkawinan, dan tingkat kematian; ras, suku
bangsa, dan struktur keagamaan. Kita akan membahas kecenderungan demografis
yang utama dan implikasinya terhadap peranan pemasaran.[8]
Kekuatan demografis utama yang di amati pemasar adalah populasi, karena
masyarakat adalah pembentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan
tingkat pertumbuhan populasi di suatu kota, wilayah, dan Negara; distribusi
usia dan bauran etnis; tingkat pendidikan; pola rumah tangga; serta
karakterisktik dan gerakan regional. Populasi dunia memperlihatkan pertumbuhan
eksplosif: totlal populasi mencapai 6,1 miliar pada tahun 2000 dan akan
melebihi 7,9 pada tahun 2025. Ledakan populasi menjadi sumber kekhawatiran
utama.
Pertumbuhan populasi yang eksplosif member implikasi besar pada bisnis.
Populasi yang sedang tumbuh tidak serta merta menggambarkan betumbuhnya pasar,
kecuali pasar ini mempunyai daya beli yang cukup besar. Bagaimanapun,
perusahaan yang menganalisis pasar mereka secara seksama dapat menemukan
peluang besar.[9]
·
Lingkungan Ekonomi
Daya beli yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada penghasilan, harga,
tabungan, utang dan ketersediaan kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan
tren yang mempengaruhi daya beli, karena tren tersebut bisa memberikan pengaruh
yang kuat pada bisnis, terutama untuk perusahaan yang produknya ditujukan
kepada konsumen berpenghasilan tinggi dan sensitive terhadap harga.
Distribusi pendapatan. Ada empat jenis struktur Negara industry:
perekonomian subsisten seperti Papua Nugini, yang hanya mempunyai sedikit
peluang bagi pemasar: perekonomian pengekspor bahan mentah seperti Republic
Demokrasi Kongo (tembaga) dan arab Saudi (minyak), dengan paar yang baik untuk
perlengkapan, peralatan, pasokan, dan barang mewah untuk orang kaya;
perekonomian industry baru seperti india, mesir dan filiphina, dimana kelas
kaya dan menengah baru sedang tumbuh meminta jenis barang yang baru; dan
perekonomian industry seperti Negara-negara di Eropa Barat, yang merupakan
pasar yang kaya untuk semua jenis barang.
Pemasar sering membedakan Negara dengan menggunakan lima pola distribusi
pendapatan yang berbeda: 1. Pendapatan sangat rendah; 2. Hamper semuanya
berpendapatan rendah; 3. Pendapatan sangat rendah, sangat tinggi; 4. Pendapatan
rendah, menengah, dan tinggi; dan 5. Hamper semuanya berpendapat menengah.
Pengeluaran konsumen dipengaruhi oleh ketersediaan tabungan, utang dan
kredit. Konsumen di AS mempunyai rasio utang terhadap penghasilan yag tinggi,
yang kemudian memperlambat pengeluaran untuk barang rumah tangga dan barang
berharga tinggi.[10]
·
Lingkungan Social Budaya
Masyarakat membentuk kepercayaan, nilai, dan norma yang menggambarkan
sebagaian besar selera dan preferensi konsumen. Masyarakat menyerap, secara
hamper tidak sadar, pandangan dunia yang mendefenisikan hubungan mereka bagi
diri mereka sendiri, orang lain, organisasi, masyarakat, alam, dan alam
semesta.
Setiap masyarakat mengandung subbudaya (subculture), kelompok yang
bernilai, kepercayaan, preferensi, dan perilaku yang timbul dari pengalaman
atau keadaan khusus dalam hidup mereka. Terkadang perusahaan mendapatkan
imbalan tak terduga dalam membidik subbudaya. Pemasar selalu menyukai para
remaja karena mereka merupakan penentu tren masyarakat dalam hal mode, music,
hiburan, ide, dan sikap. Pemasar juga tahun bahwa jika mereka menarik seseorang
sebagai remaja, terbuka peluang besar bahwa mereka akan mempertahankan orang
tersebut sebagai pelanggan dalam jenjang kehidupannya kemudian hari.[11]
·
Lingkungan Alam/Fisik
Kerusakan lingkungan alam menjadi masalah global yang utama. Ada
kekhawatiran besar tentang “gas rumah kaca” di atmosfer akibat pembakaran bahan
bakar fosil; tentang penipisan lapisan ozon akibat zat kimia tertentu dan
pemasaran global; dan tentang semakin langknya air. Konsumen sering terlihat
menentang keputusan produk yang mempengaruhi lingkungan alam.
Environmentalisme
korporat adalah pengakuan akan pentingnya masalah lingkungan dihadapi perusahaan
dan pengintregrasian masalah-masalah itu ke dalam rencana strategi perusahaan.
Pemasaran yang mempraktikum paham lingkungan korporat ini harus menyadari
berbagai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan empat tren utama di
lingkungan alam: kelangkaan bahan mentah, terutama air; peningkatan biaya
energy; peningkatan polusi; dan perubahan peran pemerintah.[12]
·
Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia
adalah technology selama bertahun-tahun, teknologi telah menghasilkan
keajaiban, seperti penilisin, bedah jantung terbuka, dan pil KB, serta cerita
mengerikan seperti bom hydrogen, gas syaraf, dan senapan submesin. Teknologi
juga menghasilkan produk seperti telepon seluler dan permainan video yang
memiliki dampak baik dan buruk sekaligus.
Semua teknologi baru adalah kekuatan “penghancuran kreativ”. Transistor
melalui industry tabung vakum, xerografi melalui bisnis kertas karbon, otomatif
melukai kereta api dan televise melukai surat kabar. Alih-alih berpindah ke
teknologi baru banyak industry lama yang menolak atau mengabaikannya, dan
bisnis mereka menurun. Tetapi inilah inti kapitalisme pasar yang dinamis dan
menolerar si penghancur kreatif dari teknologi sebagai harga sebuah kemajuan.
Sejumlah teknologi utama dan baru yang hadir mempengaruhi tingkat pertumbuhan
ekonomi.
Teknologi baru juga menciptakan konsekuensi jangka panjang yang besar dan
tidak selalu dapat di perkirakan. Pil konstrasepsi, misalnya, membantu
pencapaian keluarga kecil, semakin banyak ibu bekerja, dan pendapatan tambahan
yang lebih besar-menghasilkan pengeluaran yang lebih tinggi untuk perjalanan
hibiran, barang tahan lama, dan barang mewah. Telepon seluler, permainan video,
dan internet bukan hanya mengurangi perhatian orang pada media tradisional,
piranti-piranti itu juga mengurangi interaksi social tatap muka karena orang
mendengarkan music, menonton film di telepon seluler mereka, dan seterusnya.
Teknologi juga saling melengkapi. Pemasar harus mengamati empat tren teknologi
berikut: kecepatan perubahan yang semakin tinggi, peluang inovasi yang tak
terbatas, anggaran R&D yang beragam, dan semakin banyaknya peraturan
mengenai perubahan teknologi.[13]
·
Lingkungan Politik-Hukum
Lingkungan politik dan hokum terdiri badan hokum, daban pemerintahan, dan
kelompok LSM yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan
perorangan. Kadang-kadang hokum ini juga menciptakan peluang baru bagi bisnis.
Sebagai contoh, hokum yang mewajibkan daur ulang memberikan dorangan penciptaan
lusinan perusahaan baru yang membuat produk baru dari bahan daur ulang. Dua
tren utama dalam lingkungan politik-hukum adalah meningkatnya peraturan bisnis
dan bertumbuhnya kelompo dengan kepentingan tertentu.
Peningkatan peraturan bisnis mempunyai empat tujuan utama: melindungi
perusahaan dari persaingan yang tidak sehat, melindungi konsumen dari praktik
bisnis yang tidak jujur, melindungi kepentingan mayarakat dari perilaku bisnis
yang tidak terkendali, dan mengenakan biaya social yang tercipta akibat proses
produk atau produksi pada bisnis.[14]
BABII
PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan
pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang
berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan pempertahankan transaksi
yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.
Kita dapat
membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu perusahaan. Lingkungan
mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya melayani pasar, yaitu: perusahaan,
para para pensuplai, bahan mentah, pasar perantara, para pelanggan, pesaing, dan
para anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang
lebih bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku
dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: factor kependudukan ekonomi, fisik,
teknologi, politik, hokum dan kekuatan social/budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler, Kevin Lane Keller.
2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga
Belas. Penerbit Erlangga.
Philip Kotler. 1990. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan
Dan Pengendalian. Penerbit Erlangga.
[1] Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan
Dan Pengendalian. Erlangga. 1990. Hlm. 111
[2] Ibid. Hlm. 111-113
[3] Ibid. Hlm. 113-114
[4] Ibid. Hlm. 115-117
[6] Ibid. Hlm. 118-120
[8] Ibid. Hlm. 125
[9]
Philip Kotler, Kevin Lane
Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga
Belas. Penerbit Erlangga. 2009. Hlm. 81-86
[11] Ibid. Hlm. 87-89
[12] Ibid. Hlm. 89-90
[13] Ibid. Hlm. 90-92
[14] Ibid. Hlm. 94
No comments:
Post a Comment