Thursday, July 3, 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI



Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Ekonomi Pembangunan
Dosen Pembimbing: Drs. H. Muhammad Zaini. M.Sc
Di Susun Oleh:
Nama   : Fariska Yosi Iryanti
Nim    : 122231065

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
           
Bismillahirrahmaanirrahiim
Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwataa’la yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan pada penulis sebagai rahmat yang sangat berharga. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Rasullullah SAW nabi akhir zaman, yang menjadi panutan kita umat islam, sangat memotivasi penulis untuk menyusun makalah perkembangan ekonomi ini.
            Penulis sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu baik material maupun moril atas selesainya pembuatan makalah ini. Terimakasih yang setulus-tulusnya diberikan kepada seluruh keluarga yang telah membantu dan memotivasi dalam penyelesaian makalah ini.









Surakarta, 11 Mei 2014


Fariska Yosi Iryanti
Nim=122231065

ASAL MULA TEORI EKONOMI............................................................ 5
SERAJAH PERKEMBANGAN EKONOMI............................................ 5
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDONESIA................ 15
KESIMPULAN......................................................................................... 17
SARAN DAN KRITIK............................................................................. 18




A.    Latar  Belakang
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa dekade terakhir telah banyak mengalami peningkatan material tetapi masih menghadapi kendala, diakibatkan kondisi eksternal dan volatilitas pasar financial dan komoditas, serta kemajuan ekonomi yang sangat tidak merata baik antar daerah maupun antar kelompok social ekonomi. Hal ini menyebabkan adanya perdebatan para pakar tentang strategi yang seharusnya didahulukan, apakah pertumbuhan ekonomi atau aktivitas yang berkaitan langsung dengan masalah pembangunan yang seharusnya didahulukan sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh sebab itu pembahasaan selanjutanya tentang pembangunan ekonomi diawali dengan sejarah ekonomi mulai aliran klasik sampai aliran Neo.

B.    Rumusan Masalah
a.    Bagaimana asal mula teori ekonomi?
b.    Bagaimana sejarah perkembangan ekonomi?
c.    Bagaimana pertumbuhan, perkembangan dan pembangunan ekonomi?

C.    Tujuan
a.      Dapat menjelaskan asal mula teori ekonomi.
b.     Dapat menjelaskan sejarah perkembangan ekonomi.
c.      Dapat menjelaskan pertumbuhan, perkembangan dan pembangunan ekonomi.


d.      
A.    Asal Mula Teori Ekonomi
Banyak  orang beranggapan bahwa ilmu ekonomi mulai berkembangan sewaktu timbulnya mashab Fisiokrat, atau mashab Klasik pada bagian ke II daripada abad ke 18. Akan tetapi Quesnay, Turgot, Adam smith, yang dianggap sebagai ahli ekonomi ilmiah pertama, tak dapat menyelesaikan tugas mereka andaikata mereka tak dapat menggunakan hasil karya gologan-golongan sebelumnya mereka. Perkataan ekonomi berasal dari perkataan Oikos (yunani) dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga sedangankan nomos berarti cara-cara mengatur rumah tangga.[1]

B.    Sejarah Perkembangan Ekonomi
1.  Pemikiran Ekonomi Masa Praklasik
a.  Pemikiran-Pemikiran Ekonomi Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang itu dapat dilihat dari buku respublika yang ditulis oleh Plato(427-347M) sekitar 400 tahun sebelum masehi. Karena dia yang di melahirkan tentang praktik ekonomi banyak dipelajari orang. Namun, sayangnya pembahasan masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan secara khusus, tetapi sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat sempurna, atau sebuah utopia.
Pada masa Yunani Kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral. Gagasan plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah Negara ideal(ideal state).
Plato mempunyai beberapa orang murid. Salah seorang di antaranya yang paling terkenal adalah Aristoteles (384-322M). pemikiran Aristoteles tentang ekonomi jauh lebih maju dari gurunya, plato. Aristoteles dapat dikatakan sebagai orang pertama yang melihat bahwa ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang-bidang lain. Aristoteles juga merupakan orang-orang pertama yang meletakan pemikiran dasar tentang teori nilai(value) dan harga(price).
Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut.[2]
b.    Pemikiran Kaum Skolastik
Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi scolastik adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini tidak lain karena ajaran-ajaran scholatik mendapat pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja. Ada dua tokoh utama dari aliran scholastic, yaitu St. Albertus Magnus (1206-1280) dan St. Thomas Aquinas (1225-1274).[3]

c.    Era Merkantilisme
Istilah “merkantilisme” berasal dari kata merchant, yang berarti “pedagang”. Menurut paham merkantilisme, setiap Negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui “surplus” perdagangan luar negeri yang akan diterima dalam bentuk emas dan perak. Bagi penganut merkantilisme sumber kekayaan Negara adalah dari perdagangan luar negeri.
Paham merkantilisme banyak dianut di Negara-negara eropa pada abad ke-XVI, antara lain potugis, spanyol, inggris, prancis, dan belanda. Suatu hal yang pantas dicacat selama era merkantilisme ialah tidak hanya perdagangan dan perekonomian maju pesat, perkembangan literature juga meningkat pesat sekali. Kemajuan dalam tulisan-tulisan ekonomi maju, baik dalam jumlah maupun mutu.
Tokoh-tokoh merkantilisme sangat banyak, antaranya yang perlu diketahui: Jean Boundin, Thomas Mun, Jean Baptiste Colbert, Sir William Petty dan David Hume.[4]

d.   Mazhab Fisiokratis
Kaum Fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonian ini berlaku kapan saja, dimana saja dan dalam situasi apa pun (bersifat kosmopolit). Kaum fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmoni. Dengan demikian, setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quesnay.[5]

2.  Teori Klasik Adam Smith
Salah satu penganut mazhab klasik adalah Adam Smith, yang lahir di abad 18. Dia lebih menekankan pada pembagian kerja. Pembagian kerja terdiri dari: pembagian kerja sederhana, pembagian kerja tersusun, pembagian kerja spesialis, dan pembagian kerja industri. Menurut Adam Smith perdagangan akan menguntungkan apabila suatu Negara memperdagangkan barang yang secara mutlak menguntungkan. Adam Smith juga berpendapat bahwa proses pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui pertumbuhan output  dan pertumbuhan input tidak lepas dari pertumbuhan penduduk. Kedua pertumbuhan ini di tentukan oleh tiga factor, yaitu:
·         Sumber alam yang tersedia
·         Jumlah pendududk
·         Persediaan barang
Sedangkan David Ricardo mengajukan teori keuntungan komparatif. David Ricardo menyatakan bahwa suatu Negara akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan karena masing-masing pihak mengambil relative efficient tenaga kerjanya masing-masing.
Arthur Lewis adalah pencipta model pertumbuhan dengan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas. Pokok kajiannya adalah bagaimana proses pertumbuhan yang terjadi dalam perekonomian dua sector.
Menurut Thomas Robbet Malthus permintaan akan investasi merupakan pendorong bagi perkembangan ekonomi, yaitu sumber capital, tetapi dapat juga menghambat perkembangan ekonomi karena memperkecil perimintaan. [6]
Kebanyakan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai puncaknya di tangan J.S Mill. Bapak dari Jemes Mill, juga seorang pakar ekonomi langsung dari Mill senior (James Mill). Oleh bapaknya, ia dididik dengan disiplin sangat tinggi. J.S mill tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah. Kalau pakar-pakar sebelumnya menganggap tabu campur tangan pemerintah, J.S mill sedikit melonggarkan. Lebih jelas. Mill membolehkan campur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa kea rah peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik.[7]

3.  Teori Karl Marx
Di antara sekian banyak pakar sosia, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1889) dianggap paling berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, social, politik, sejarah, falsafah dan sebagainya.[8]
Karl Marx lahir pada abad 19, di Trier, prusia, jermen. Karl Marx terkenal dengan teori surplus value dan penindasan buruh. Pembahasaanya lebih bersifat mikro dengan penekanan pada penetapan harga. Melalui analisis mikro dia menguraikan bahwa untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan melalui kebijakan pembangunan. Menurut aliran klasik nilai suatu barang harus sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.
Karl Marx tidak setuju dengan sistem perekonomian liberal oleh Adam Smith dan kawan-kawan, karena menurut dia sistem liberal/kapitalis itu tersirat ketidak adilan. Ketidak adilan tersebut tercermin dari adanya kelas kapitalis yang kaya raya dan kelas buruh yang sangat papa.[9]

4.  Teori Joseph Alois Schumpeter
a.      Teori Pertumbuhan dan Pembangunan
Pengembangan teori pertumbuhan adalah Schumpeter. Yang dalam usia muda(sebelum 30 tahun) telah metelakan dasar pengembangan teori pertumbuhan ekonomi dalam the theory of economi development. Inti dari teori pembangunan Schumputer bahwa pembangunan ekonomi akan pesat hanya dalam sistem ekonomi kapitalisme, namun jangka panjang sistem kapitalis akan mengalami stagnasi. Schumpeter menegaskan bahwa inovasi dan entrepreneur merupakan generator dalam pembangunan ekonomi. Secara tegas Schumpeter menyatakan bahwa pembangunan pada hakekatnya akan mengjungkirbalikan keseimbangan dan tidak pernah membawanya kembali pada titik keseimbangan yang lama atau bahkan sulit mencapai titik keseimbangan yang baru. Ada 6 elemen dalam pemikirannya, yaitu:[10]
1.    Kapitalisme adalah sebuah proses historis, dimana perubahan merupakan hal terpenting dan sentral dalam proses tersebut.
2.    Para agen ekonomi dipandang sebagai subjek yang kreatif serta menjadi pelaku penting dalam proses transportasi.
3.    Kompetisi sebagai mekanisme seleksi dalam proses perubahan.
4.    Inovasi sebagai enigma yang lain dalam proses perubahan.
5.    Unsur uang (finance) dalam proses inovasi sangat penting karena perubahan memerlukan biaya.
6.    Tingakat keuntungan sebagai akibat dari proses inovasi, menjadi salah satu factor pendorong terjadinya keanekaragaman.

5.    Neo Klasik
Pada umunya orang membedakan adanya 5 mashab ekonmi ilmiah yakni Mashab Fisiokrat, Mashab Klassik, Mashab Sosialis Ilmiah, Mashab Historis, Mashab Guna Batas, yang mencakup empat bagian yaitu Mashab Austria, Mashab Cambridge, Mashab Guna Batas Amerika, Mashab Lausanne.[11]
Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik berkembang sejak tahun 1950-an. Teori ini berkembang berdasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi Klasik. Menurut Teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan factor prouksi(penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Teori pertumbuhan Neo Klasik ini mempunyai banyak variasi, tetapi pada umumnya mereka didasarkan kepada fungsi produksi yang telah dikembangkan oleh Charles Cobb dan Paul Douglas yang sekarang dikenal sebutan fungsi produksi Codd-Douglas.[12]

6.    Aliran Sejarah (Historis)
Mazhab Historismus ini melihat pembangunan ekonomi berdasarkan suatu pola pendekatan yang berpangkal pada perspektif sejarah. Mazhab ini mendominasi pemikiran ekonomi di jerman selama abad XIX sampai awal XX. Friedrich List pelopor yang meletakan landasan bagi pertumbuhan pemikiran ekonomi mazhab Historismus ini. Menurut List, system liberalism yang laissez-faire dapat menjamin alokasi sumberdaya secara optimal. Perkembangan ekonomi sebenernya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan. Perkembangan ekonomi, menurut List melalui 5 tahap yaitu tahap primitive, berternak pertanian, dan industry pengolahan (manufacturing), dan akhirnya pertanian, industry pengolahan dan perdagangan. Pendekatan List dalam menentukan tahap-tahap perkembangan ekonomi tersebut berdasarkan pada “cara produksi”nya.
Bruno Hildebrand selalu menekankan evolusi dalam perekonomian masyarakat. Sebagai kritiknya terhadap List, Hildebrad mengatakan bahwa perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada “cara produksi” ataupun “cara konsumsi”, tetapi pada “cara distribisi”. Bruno mengungkapkan # system distribusi, yaitu perekonomian barter(natural), perekonomian uang, perekonomian kredit.
Menurut Karl Bucher perkembangan ekonomi melalui 3 tahap yaitu, produksi untuk kebutuhan sendiri(subsisten), perekonomian kota dimana pertukaran sudah meluas, perekonomian nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting.
Menurut pengklasifikasian Todaro, teori Rastow ini dikelompokan kedalam model jenjang linear.  Rastow membedakan proses pembangunan ekonomi ke dalam 5 tahap yaitu, masyarakat tradisional, prasyarat untuk tinggal landas, tinggal landas, menuju kedewasaan, masa konsumsi tinggi. Pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan suatu proses yang muti-dimensional.[13]


7.    Aliran Institusional
Ada sedikit persamaan antara aliran Institusional dengan aliran sejarah, sebab keduanya sama-sama menolak metode klasik. Akan tetapi, dasar falsafah dan kesimpulan-kesimpulan politik kedua aliran tersebut berbeda. Aliran Institusional menolak ide eksperimantasi sebagaimana yang dianut oleh aliran sejarah. Begitu juga pusat perhatian aliran Institusional terhadap, masalah-masalah ekonomi dalam kehidupan masyarakat juga berbeda
Thorstein Bunde Veblen(1857-1929) adalah orang yang paling berpengaruh dan mempunyai peran dominan terhadap keberadaan aliran Instutional. Vablen pada intinya mengkritik teori-teori yang digunakan kaum klasik dan neo-klasik yang model-model teoritis dan matematisnya dinilai bias dan cenderung terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi. Pemikiran-pemikiran ekonomi klasik dan neo-klasik juga dikritiknya karena dianggap mengabaikan aspek-aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan. Padahal, Vablen menilai pengaruh keadaan dan lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Struktur politik dan social yang tidak mendukung dapat memblokir dan menimbulkan distrorsi proses ekonomi.[14]

8.      Analisis Post Keynesian
Pasca Keynesian adalah sekupulan ahli ekonomi dengan berbagai pandangan tentang ekonomi makro modern yang pemikiran pemikiran ekonomi berasal dari pemikiran Keynes yang sudah dikembangakn. Diantara tokoh pemikiran ini adalah:
Ø  Alvin Hervey Hansen
Ø  Simon Kuzrets
Ø  Jhon R. Hicks
Ø  Warsily Leortief
Ø  Paul Samuelson
9.    Aliran Monetaris
Penekanan pokok pandangan monetaris terletak pada stok uang. Sebagaimana dijelaskan Friedman dalam tulisannya: A theoretical frame work for monetary analysis (1970). Perubahan dalam jumlah uang beredar sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat inflasi dalam jangka panjang dan perilaku GNP ril dalam jangka panjang.
Friedman selalu menekankan bahwa perilaku dalam laju pertumbuhan jumlah uang beredar-akselerasi dan deselerasi-sangat mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi ril. Ketidakstabilan dalam pertumbuhan moneter akan tercemin dalam berbagai aktivitas ekonomi. Dari hasil studi historisnya, ia menyimpulkan bahwa secara umum laju pertumbuhan uang ynag tinggi akan menyebabkan terjadinya booms dan inflasi. Sementara itu, penurunan dalam laju pertumbuhan uang dapat menimbulkan resesi dan kadang-kadang bahkan juga deflasi.[15]

10.    Aliran Sisi Penawaran
Menurut Harold McCure dan Thomas Willet, aliran sisi penaaran dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu “kelompok utama” dan”kelompok radikal”. Kelompok aliran utama diwakili oleh Martin Feldstein dan Michael Boskin. Kelompok ini menekankan perlunya insentif pajak dalam memacu pertumbuhan ekonomi lewat dapaknya terhadap tabungan dan investasi. Kelompok aliran utama banyak menganilisis dampak perubahan pajak terhadap penawaran labor serta dampak progam keamanan social terhadap jumlah tabungan. Kelompok ini telah banyak member sumbangan pemikiran lewat jurnal-jurnal ilmiah dan sangat berpengaruh serta aktif dalam profesi ekonomi. Kelompok kedua yang disebut kelompok radikal adalah kelompok yang mendapat publisitas lebih banyak. Kelompok ini menyatakan bahwa pemotongan pajak akan memberikan dampak positif terhadap tabungan, investasi, dan penawaran tenaga kerja serta penerimaan total yang lebih banyak dari pajak. Termasuk dalam kelompk radikal ini adalah Arthur Laffer dan George Gilder serta anggota konggres jack kemp.[16]

11.    Aliran “Ratex”(rational expectations)
Bagi aliran ratex, deviasi dari keadaan kesempatan kerja penuh hanyak terjadi karena adanya kesalahan dalam memperkirakan peristiwa-peristiwa ekonomi (seperti tingkat harga, upah dan inflasi) masa datang. Akan tetapi, kesalahan tidak terjadi secara sistematis dan persisten, melainkan hanya secara acak (random). Karena kesalahan-kesalahan tidak terjadi secara sistematis, pakar-pakar aliran baru percaya bahwa perekonomian cenderung pada keseimbangan. Karena perekonomian dianggap sudah berada dalam posisi keseimbangan, berarti tidak ada lagi gunanya kebijaksanaan stabilitas sebagaimana sering digunakan di masa Keynes, sebab perekonomian itu sendiri sudah stabil. Dalam perekonomian yang sudah stabil, pelaksanaan suatu kebijaksanaan ekonomi justru bias menggangu perekonomian itu sendiri.
Dalam pengembangan model-model ekonomi, aliran gelombang baru ini menggunakan beberapa preposisi, antara lain: bahwa orang atau unit-unit ekonomi akan membuat perkiraan (ekspektasi) secara nasional; bahwa orang tidak membuat kesalahan-kesalahan secara sistematis dalam ekspektasi mereka; dan bahwa orang akan bereaksi secara rasional terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan demi kepentingan pribadi masing-masing. Karena model-model yang dikembangankan didasarkan pada ekspektasi rasional, aliaran gelombang baru ini juga sering di sebut aliran ekspektasi rasional atao rational expectation(ratek).[17]

12.  Ekonomi Islam (Syariah)
Sejarah membuktikan bahwa para pemikir Islam adalah penemu semua bidang ilmu dan aristotelis, filsuf terkemuka yang hidup tahun 367-322 SM, banyak menulis masalah ekonomi, yang dirujuk oleh ekonom muslim tetapi mereka tetap menggunakan Al-Quran dan Hadist sebagai rujukan utama dalam menulis teori-teori ekonomi Islam.[18]

C.      Pertumbuhan, Perkembangan Dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan GNP yang terjadi dalam struktur suatu masyarakat yang diikuti oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan keluaran total suatu perekonomian sebagai kenaikan GNB. Perkembangan perekonomian sebagai suatu yang gradual dan terus menerus. Menurut agama Islam pembangunan ekonomi mempunyai tujuan utama untuk mensejahterakan menusia dari aspek material dan spiritual, yang berpedoman kepada:
1.      Allah SWT yang memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendakinya, karena sifatNya yang Rahman dan Rahim.
2.      Manusia harus menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya guna keselamatan dunia dan akhirat.
3.      Manusia adalah pemegang amanah dari Allah SWT
4.      Manusia menjaga hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan hidupnya.
Perkembangan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkembangannya di zaman sebelumnya. Mulai dari masa Orde Lama→Orde Baru→Reformasi. Semuanya bermetamorfosa dalam mencapai perkembangan ekonomi yang lebih baik.[19]
Sejak pemerintahan orde baru pemerintahan melaksanakan pembangunan di segala bidang, termasuk pembangunan perumahan, pembangunan pasar, pengembangan perusahaan baik milik pemerintah maupun milik swasta dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama tiga decade terakhir diakui telah banyak memberikan kemajuan material, tetapi mengandung dua masalah serius. Pertama, perekonomian Indonesia masih sangat rentang terhadap kondisi eksternal dn situasi pasar financial dan kokoditas. Kedua, kemajuan ekoonomi yang telah dicapai ternyata sangat tidak merata, baik antar-daerah maupun antar kelompok social ekonomi. Kemajuan material yang telah dicapai melalui strategi pertumbuhan selama 30 tahun tekahir ini tidak banyak memberikan sumbangan yang sesungguhnya terhadap “pembangunan”.
Penerapan konsep-konsep ekonomi yang tepat untuk ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemikiran para ekonomi asing tempat ekonom Indonesia menimba ilmu ekonomi. Banyak ekonom Indonesia yang berkiblat pada teori ekonomi neo-klasik tanpa mempertimbangan sesuai tidaknya teori tersebut untuk dikembangkan dan terapkan pada kebijakan ekonomi Indonesia. Paham ini mengambil konsep-konsep ekonomi neo-klasik secara murni, yaitu dengan mengedepankan metode dedukatif dan menganggap ilmu ekonomi sebagai ilmu positif yang dapat diterapkan secara umum dimana saja, tanpa mempertimbangkan perbedaan nilai-nilai kultral dan social suatu bangsa(value free).[20]


13.  
KESIMPULAN
Banyak  orang beranggapan bahwa ilmu ekonomi mulai berkembangan sewaktu timbulnya mashab Fisiokrat, atau mashab Klasik pada bagian ke II daripada abad ke 18. Akan tetapi Quesnay, Turgot, Adam smith, yang dianggap sebagai ahli ekonomi ilmiah pertama, tak dapat menyelesaikan tugas mereka andaikata mereka tak dapat menggunakan hasil karya gologan-golongan sebelumnya mereka. Perkataan ekonomi berasal dari perkataan Oikos (yunani) dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga sedangankan nomos berarti cara-cara mengatur rumah tangga.
Sejarah perkembangan ekonomian melalui beberapa aliran:
1.         Pekikiran ekonomi masa praklasik
a)        Pemikiran-pemikiran ekonomi yunani kuno
b)        Pemikiran kaum skolastik
c)        Era merkantilisme
d)       Mazhab fisiokratis
2.         Teori Klasik Adam Smith
a)        David Ricardo
b)        Athur Lewis
c)        Thomas Robert Malthus
d)       John Stuart Mill
3.         Teori Karl Marx
4.         Teori Joseph Alois Schumpeter
5.         Mahzab Neo-Klasik
Mashab Austria, Mashab Cambridge, Mashab Guna Batas Amerika, Mashab Lausanne.
6.         Aliran Sejarah (Historis)
7.         Aliran Institutsional
8.         Analisis Post Keynesian
Diantara tokoh pemikiran ini adalah:
Ø  Alvin Hervey Hansen
Ø  Simon Kuzrets
Ø  Jhon R. Hicks
Ø  Warsily Leortief
Ø  Paul Samuelson
9.    Aliran Monetaris
10.     Aliran Sis Penawaran
11.     Aliran Ratex
12.     Aliran Ekonomi Islam
Perkembangan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkemabangannya di zaman sebelumnya. Mulai dari masa Orde Lama→Orde Baru→Reformasi. Semuanya bermetamorfosa dalam mencapai perkembangan ekonomi yang lebih baik
Penerapan konsep-konsep ekonomi yang tepat untuk ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh pemikiran para ekonomi asing tempat ekonom Indonesia menimba ilmu ekonomi. Banyak ekonom Indonesia yang berkiblat pada teori ekonomi neo-klasik tanpa mempertimbangan sesuai tidaknya teori tersebut untuk dikembangkan dan terapkan pada kebijakan ekonomi Indonesia. Paham ini mengambil konsep-konsep ekonomi neo-klasik secara murni, yaitu dengan mengedepankan metode dedukatif dan menganggap ilmu ekonomi sebagai ilmu positif yang dapat diterapkan secara umum dimana saja, tanpa mempertimbangkan perbedaan nilai-nilai kultral dan social suatu bangsa(value free).
SARAN DAN KRITIK
Untuk memajukan perekonomian di Indonesia ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja. Namun, kita juga sebagai generasi muda yang suatu saat akan memimpi negeri kita ini patut ikut ambil bagian dalam hal ini.



Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. 2005. Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada.
Lincolin Arsyad. 1997. Ekonomi Pembangan Edisi Ketiga. Yogjakarta. STIE YKPN.
Masriah Dan Mujahid. 2011. Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan(Cet-1). Malang. Universitas Negeri Malang.
Winardi. 1977. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi. Bandung. Tarsito..
www.eliskomariah.blogspot.com/2013/04/perkembangan-ekonomi-di-indonesia.html?m=1




[1] Winardi. Sejarah  perkembangan  ilmu ekonomi. Bandung. Tarsito. 1977. Hlm. 10-11
[2] Deliarnov. Perkembangan pemikiran ekonomi. Jakarta. Pt raja grafindo persada. 2005. Hlm. 11-15
[3] Ibid. hlm. 17-18
[4] Ibid. hlm.19-20
[5] Ibid. hlm. 23-24
[6] Masriah Dan Mujahid. Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan(Cet-1). Malang. Universitas Negeri Malang. 2011. Hlm 13-14.
[7] Deliarnov. Op cit. hlm. 57-58
[8] Ibid.hlm. 71
[9] Ibid. hlm. 15
[10] Ibid. hlm. 16
[11] Winardi. Opcit. Hlm. 283
[12] Lincolin arsyad. Ekonomi pembangan edisi ketiga. Yogjakarta. STIE YKPN. 1997. Hlm. 56-57
[13] Ibid.hlm. 42-44
[14] Deliarnov. Opcit. Hlm.141-142
[15] Ibid. hlm. 196
[16] Ibid. hlm. 211-212
[17] Ibid. hlm. 228-229
[18]Masriah dan  Mujahid.  opcit.hlm. 16-17
[19] www.eliskomariah.blogspot.com/2013/04/perkembangan-ekonomi-di-indonesia.html?m=1
[20] Masriah dan Mujahid.  opcit.. hlm. 67-77

No comments: