Thursday, July 3, 2014

ANALISA PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA PEMASARAN BISNIS



ANALISA PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA PEMASARAN BISNIS

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Pemasaran
Dosen : Nadia
Di Susun Oleh:
Faradila Novita Asri   (122231063)
Faridhah Nur Azizah  (122231064)
                                    Fariska Yosi Iryanti    (122231065)
                                    Fida’ Azizah               (122231066)
                                    Firdhaus Budi I           (122231067)
                                    Fitria Mardhotilah       (122231068)


PRODI PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
KATA PENGANTAR

          Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.
            Pemakalah ingin mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan  yang telah menggunakan makalah ini, serta memberikan banyak sekali saran, masukan dan inspirasi untuk dapat lebih efektif  dalam menyampaikan hasil diskusi oleh team pemakalah. Pikiran yang jernih, inspirasi dan ketekunan pemakalah ini tidak akan terwujud tanpa dukungan penuh oleh sahabat dan keluarga yang dengan kasih sayangnya member ketenangan dan dukungan untuk menyelesaikan makalah analisa perilaku pembelian konsumen pada pemasaran bisnis.
            Akhirul kata pemakalah berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi peserta sebagai ilmu pengetahuan dan bisnis.




Surakarta, Oktober 2013

Pemakalah

DAFTAR ISI

Cover                                                                             1
Kata pengantar                                                              2
Daftar isi                                                                        3
Pendahuluan                                                                  4
Pembahasan                                                                   6
Pengertian  Perilaku  Konsumen                                        6
Kerangka Analisis Perilaku Konsumen                                  7
Pasar Konsumen Dan Perilaku Konsumen                             11
Alasan Mempelajari Perilaku Konsumen                         12
Perilaku Konsumsi Muslim                                               14
Penutupan                                                                               15
Kesimpulan                                                                   15
Daftar Pustaka                                                               16



PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Mengapa para wanita serta pria bersedia menahan sakit dan kemungkinan terjadinya cacat fisik hanya untuk mempercantik penampilan mereka? Apa yang memotivasi para konsumen untuk membeli sepatu atletik dengan merek tertentu atau makan di restoran tertentu? Mengapa para remaja menyukai film-film horror yang menakutkan? Mengapa perusahaan mobil tetap bertahan memberikan rabat (potongan harga) kepada konsumennya dalam penjualan mobil mereka? Mengapa pilihan sampul buku teks oleh para mahasiswa dan staf pengajar berbeda? Bagaimana membujuk para konsumen untuk menggunakan sabuk pengaman? Semuanya pertanyaan ini menjadi pusat perhatian dari para peneliti perilakuan konsumen.
Perilaku konsumen merupakan bidang studi yang menarik. Sebenarnya, aspek yang menarik dalam mempelajari bidang studi ini adalah banyaknya contoh yang akan kita hadapi. Karena kita semua adalah konsumen, maka kita dapat menarik contoh dari pengalaman kita sendiri sehari-hari di dunia bisnis untuk memahami konsep dan teori perilaku konsumen.
B.   Rumusan Masalah
·         Apa pengertian perilaku konsumen?
·         Bagaimana kerangka analisis perilaku konsumen?
·         Jelaskan pasar konsumen dan perilaku konsumen?
·         Apa alasan  mempelajari perilaku konsumen?
·         Jelaskan perilaku konsumsi muslim?

C.   Tujuan
·         Dapat menjelaskan pengertian perilaku konsumen.
·         Dapat menjelaskan  kerangka analisis perilaku konsumen.
·         Dapat menjelaskan  pasar konsumen dan perilaku konsumen.
·         Dapat mengetahui alasan  mempelajari perilaku konsumen.
·         Dapat menjelaskan  perilaku konsumsi muslim.














PEMBAHASAN

A     Pengertian  Perilaku  Konsumen
            Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.[1] Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen itu: (1) proses pengambila keputusan, dan (2) kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.
            Analisis perilaku konsumen yang realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembelian. Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa (what) yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga dimana (where), bagaimana kebiasaannya (how often), dan dalam kondisi macam apa (under what conditions) barang-barang dan jasa-jasa dibeli.[2]



B      Kerangka Analisis Perilaku Konsumen
·         Initiator: individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu, atau yang mempunyai kebutuhan/keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukannya sendiri.
·         Influencer: individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik sengaja atau tidak sengaja.
·         Decider :individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.
·         Buyer: individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
·         User: individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.[3]
Tujuannya agar mampunyai pandangan yang luas, dan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. Berikut adalah hal-hal pokok dlam analisis perilaku konsumen:
1.      Pembelian sebagai suatu proses
Menurut kotler kebutuhan yang dirasakan-kegiatan sebelum membeli-keputusan membeli-perilaku waktu membeli-perasaan setelah membeli.
Menurut Engel, Kollat dan Blackwell menganalisa keinginan dan kebutuhan-penyelidik sumber-sumber eksternal-penilaian alternative-proses pembelian nyata-penilaian setelah pembelian.[4]
2.      Pendekatan proses pada pengambilan keputusan untuk membeli
Pendekatan proses pada pengambilan keputusan yang memberikan gambaran secara khusus tentang alasan mengapa konsumen berperilaku tertentu, dapat di bagi dalam dua hal pokok:
o   Merumuskan variable-variabel struktur yang mempengaruhi perilaku konsumen, baik ekstern maupun intern.
o   Menunjukan hubungan antar variable-variabel tersebut.
Sebuah variable merupakan sebuah factor yang dipergunakan atau yang mempengaruhi untuk suatu penganalisaan atau perkiraan perilaku konsumen.  Secara sederhana variable-variabel perilaku konsumen dapat di bagi menjadi 3 bagian, yaitu:[5]
1)      Factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perilaku konsumen.
2)      Factor-faktor individu atau intern yang menentukan perilaku.
3)      Proses pengembilan keputusan dari konsumen.
Factor-faktor ekstern terdiri:
a)      Factor kebudayaan adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Pemasaran harus bener-bener memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap negara untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama mereka dan mencari peluang untuk produk baru. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota meraka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras,dan wilayah geografis.[6]
b)      Factor kelas social adalah divisi yang relative homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang bernilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas social mempunyai beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang yang berada dalam masing-masing kelas cenderung mempunyai kemiripan dalam cara berpakaian, pola bicara, dan preferensi rekreasioanal dibandingakan orang dari kelas social yang berbeda. Kedua, orang dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggu menurut kelas social. Ketiga, kelompok variable-misalnya pekerjaan, pengahasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nial- mengindikasikan kelas social, alih-alih variable tunggal. Keempat, kelas social seseorang dalam tangga kelas social dapat bergerakan naik atau turun sepanjang hidup mereka. Seberapa mudah dan seberapa jauh gerakannya tergantung pada seberapa kaku stratifikasi social itu. [7]
c)      Factor social seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran social dan status mempengaruhi perilaku pembelian. Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku oaring tersebut. Kelompok referensi mempengaruhi anggotanya setidaknya dengan tiga cara. Mereka memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mereka mempengaruhi sikap dan konsep diri, dan mereka menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhipilihan produk dan merek. Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar harus menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini adalah orang yang menawarkan nasihat atau informasi-informasi tentang produk atau kategori produk tertentu.[8]
d)     Factor keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresantikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembelian: 1) keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua, seseorang mendapat orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisius pribadi, harga diri, dan cinta. 2) keluarga prokreasi adalah pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari yang terdiri pasangan dan anak-anak.[9]
Faktor-faktor intern terdiri:
a)      Factor peran dan status, peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap orang menyandang status. Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkonsumsikan peran mereka serta status actual atau status yang diinginkan dalam masyarakat. Pemasar juga harus menyadari potensi symbol status dari produk dan merek.
b)      Factor pribadi adalah keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Factor pribadi meliputi usia dan tahap siklus hidup yaitu, selera kita dalam makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasisering berhubungan dengan usia kita. Dan pekerjaan dan keadaan ekonomi yaitu, pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas-atas terhadap produk dan jasa mereka bahkan menghantarkan produk khusus untuk kelompok pekerjaan tertentu. Pemilihan produk sangat di pengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat stabilitas dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase aset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.[10]
c)      Factor kepribadian dan konsep diri. Kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relative konsisten dan tahan lama terhadap rengsangan lingkungan(termasuk perilaku pembelian). Kepribadian juga dapat menjadi variable yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadian sesuai dengan merek mereka. Kami mendefinisikan kepribadian merek sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan pada merek tertentu.[11]
Proses pengambilan keputusan terdiri atas 5 tahap, yaitu menganalisa keinginan dan kebutuhan, pencarian informasi dari sumber-sumber yang ada, penilaian dan pemilihan terhadap alternative pembelian, keputusan untuk membeli dan perilaku sesudah pembelian.[12]
3.      Pendekatan interdisipliner
Pendekatan proses pada pengambilan keputusan analisa perilaku konsumen sesungguhnya adalah suatu pendekatan interdisipliner. Paling tidak ada lima disiplin ilmu yang harus di pelajari:
Ø  Psikologi umum
Ø  Psikologi social
Ø  Sosiologi
Ø  Ekonomi
Ø  Anthropoligi
Ø  Kadang-kadang dibutuhkan juga informasi dari bidang-bidang geografi, ekonomi, bahasa dan ilmu politik.[13]
C      Pasar Konsumen Dan Perilaku Konsumen
Anilisa pasar konsemen dalam hubungannya dengan perilaku konsumen harus dimulai dengan meneliti beberapa konsep yaitu:
1)      Siapa yang ada di pasar konsumen?
Pasar konsumen terdiri dari keseluruhan dari seluruh individu-individu dan rumah tangga yang membeli atau membutuhkan barang-barang dan jasa –jasa untuk keperluan pribadi.
2)      Apa yang dibeli konsumen?
Menurut tujuan penggunaannya, barang dapat digolongkan kedalam barang konsumsi dan barang industri. Berdasarkan tingkat pemakaiannya dan keberujudannya, barang konsumsi dapat digolongkan sebagai berikut: barang tidak tahan lama, barang tahan lama, jasa.
3)      Kapan konsumen membeli?
Waktu pembelian yang dilakukan konsumen dapat dianalisa berdasarkan beberapa factor. Frekuensi pembelian suatu produk tergantung dari tingkat pemakaian produk tersebut.
4)      Siapa yang terlibat dalam pembelian?
Pasar konsumen terdiri dari keluarga-keluarga yang melakukan pembelian. Keluarga merupakan unit dasar kegiatan ekonomi(basic economic unit) di pasar konsumen.
5)      Mengapa konsumen membeli?
Konsumen membeli suatu produk karena ingin memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
6)      Bagaimana konsumen membeli?
Suggestion buying, yaitu pembelian yang tanda rencana dan berdasarkan saran orang. Reminder buying, yaitu pembelian yang tak direncanakan lebih dulu yang didasarkan ingatan saja. [14]


D      Alasan Mempelajari Perilaku Konsumen[15]
a.       Analisis konsumen harusnya menjadi dasar manajemen pemasaran. Analisis ini akan membantu para manajer untuk:
                                i.            Mendesain bauran pemasaran.
                              ii.            Mensegmen pasar bisnis.
                            iii.            Memposisikan mendiferensiasikan produk.
                            iv.            Melaksanakan analisis lingkungan.
                              v.            Mengembangkan studi riset pasar.
b.      Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang penting dalam pengembangan kebijakan public.
c.       Studi perilaku konsumen akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif.
d.      Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia.
e.       Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi:
                                i.            Orientasi konsumen.
                              ii.            Fakta-fakta tentang perilaku konsumen.
                            iii.            Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran.
Analisa Konsumen sebagai Dasar Manajemn Pemasaran[16]
Pentingnya pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada definisi pemasaran (marketing), yaitu “kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebuuhan dan keinginan melalui pross pertukaran”. Dari definisi ini muncul dua kegiatan pemasaran yang utama.
Pertama, para pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi tentang proses pertukaran di mana terdapat dua pihak yang mentransfer  sumber daya di antara keduannya. Dalam proses pertukaran perusahaan menerima sumber moneter dan sumber daya lainnya dari para konsumen, yang sebaliknya, mnerima produk, jasa, dan sumber-sumber lainnya.
Kebijakan Publik dan Perilaku Konsumen[17]
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat juga membantu pengembangan kebijakan publik. Kebijakan publik (public policy) yang menyangkut masalah perilaku konsumen,adalah pengembangan hukum dan peraturan yang mempengaruhi para konsumen di dunia bisnis. Hal yang menjadi perhatian kebijakan publik mengnai perilaku konsumen adalah studi tentang penyimpangan perilaku konsumen yang terkdang disebut “sisi gelap dari prilku konsumen.” Para konsumen dapat bertindak secara tidak etis, menyalahgunkan produk, dan perbuatan-perbuatan yang membahayakan kehidupan dan anggota tubuhnya.
E      Perilaku Konsumen Muslim
Analisis konvensional terhadap perilaku konsumen harus dimodifikasi dalam kaitannya sebagai seorang konsumen muslim. Ada lima alasan atas modifikasi ini:
a)   Fungsi objektif konsumen muslim berbeda dari konsumen yang lain. Konsumen muslim tidak mencapai kepuasan hanya dari mengkonsumsi output dan memegang barang modal. Perilaku ekonominya berputar pada pencapaian atas ridha Allah.
b)   Islam melarang seorang muslim mengkonsumsi beberapa komoditas. Seorang muslim dilarang mengkonsumsi alcohol, daging babi, dan lain-lain.
c)   Seorang muslim dilarang untuk membayar atau menerima bunga dari pinjaman dalam bentuk apapun.
d)  Bagi seorang muslim, anggaran yang dapat digunakan untuk optimisasi konsumi adalah pendapatan bersih setelah pembayaran zakat.
e)   Konsumen muslim harus menahan diri dari konsumen yang berlebihan, yang berarti konsumen muslim tidak harus menghabiskan seluruh pendapatan bersihnya untuk konsumi barang dan jasa. [18]





PENUTUP
KESIMPULAN

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Kerangka analisis perilaku konsumen terdapat initiator, influencer, decider,  buyer, user.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh factor eksternal: factor kebudayaan , factor kelas social, factor social, factor keluarga   dan factor internal: factor peran dan status, factor pribadi, factor kepribadian dan konsep diri.
















DAFTAR PUSTAKA


Drs. Basu Swastha Dharmmesta. Drs. T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Yogjakarta. BPFE-Yogjakarta.
John C. Mowen, Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta. Erlangga.
Nur Rianto Al Arif, Euis Amalia. 2010. Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup.
Philip Kotler, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas. Erlangga.


[1] Philip Kotler, Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran Edisi Ketigabelas.Erlangga.2009.Hlm.166
[2] Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handoko.Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen.Yogjakarta.BPFE-Yogjakarta.2000.Hlm.10-11
[3] Ibid. hlm.12-13
[4] Ibid.hlm.14
[5] Ibid.hlm.15-16
[6] Philip Kotler, Kevin Lane Keller. Loc cit
[7] Ibid.hlm 168-170
[8] Ibid. hlm 170
[9] Ibid.hlm.171
[10] Ibid. hlm 172-173
[11] Ibid.hlm 174
[12] Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handoko. Op cit. hlm 16
[13] Ibid. hlm 17-18
[14] Ibid. hlm18-20
[15] John C. Mowen, Michael Minor. Perilaku Konsumen.Jakarta.Erlangga.2002.Hlm.11
[16] Ibid. hlm.8-9
[17] Ibid . hlm 9-10
[18] Nur Rianto Al Arif, Euis Amalia. Teori Mikroekonomi:Suatu Perbandingan Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional.Jakarta.Kencana Prenada Media Grup.2010.Hlm 95-96

No comments: