NERACA PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
Makalah
Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Lalu Lintas Pembayaran Dalam Dan Luar
Negeri
Dosen
Pembimbing: Yayan Fauzi, MSI
Fariska
Yosi Iryanti 122231065
Eka
Nopitasari 122231053
Desi Arum K 122231046
PROGDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Bismilahirohmanirohim…
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas
membuat makalah mengenai Neraca Pembayaran. Dalam penulisan makalah ini, kami
banyak mencari bantuan dari berbagai pihak.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Hal itu semata-mata karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
kami. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita sekalian.
Surakarta,
18 Desember 2014
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….................... 1
Kata Pengantar ………………………………………………………….. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
Bab.1 Pendahuluan ……………………………………………………… 4
Bab.2 Pembahasaan …………………………………………………….. 5
Bab.3 Penutup …………………………………………………………… 14
Daftar Pustaka …………………………………………………………. 15
BAB.1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keyakinan bahwa
perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan
ekonomi negara telah lama di yakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Mahzab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar
abad ke-enambelas dan ketujuh belas berpendapat bahwa perdagangan yang lebih
mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori
Ricardo mengenai ke untungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi
dan perdangangan luar negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan
dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud
pengertian neraca pembayaran internasional?
2.
Apa yang di maksud struktur
neraca pembayaran?
3.
Apa yang dimaksud ketidak
seimbangan neraca pembayaran dan mekanisme penyesuaian?
4.
Apa yang di maksud konsep
dan unsur-unsur neraca pembayaran?
5.
Apa yang di maksud bebrapa
pengertian balance dalam suatu neraca pembayaran?
C. Tujuan
1.
Dapat menjelaskan
pengertian neraca pembayaran internasional.
2.
Dapat menjelaskan struktur
neraca pembayaran.
3.
Dapat menjelaskan ketidak
seimbangan neraca pembayaran dan mekanisme penyesuaian.
4.
Dapat menjelaskan konsep
dan unsur-unsur neraca pembayaran.
5.
Dapat menjelaskan bebrapa
pengertian balance dalam suatu neraca pembayaran.
D.
BAB.2 PEMBAHASAAN
A. PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
Neraca pembayaran (balance
of payment) didefinisikan sebagai ringkasan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi dari suatu Negara dengan Negara lainnya (sisa dunia) selama
periode tertentu. Suatu negara atau warga negaranya akan melakukan aktifitas
ekonomi, seperti mengekspor atau mengimpor barang, membeli atau menjual surat
berharga, melakukan investasi di luar negeri, atau investor asing menanamkan
modalnya di dalam negeri. Transaksi-transaksi tersebut akan diringkaskan dalam
neraca pembayaran.
Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis tentang
transaksi ekonomi internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk
Negara lain dalam jangka waktu tertentu. Catatan semacam ini sangat berguna
untuk berbagai macam tujuan. Namun tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi
kepada penguasa pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi
dengan Negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijakan moneter,
fiscal, perdagangan dan pembayaran internasional.
Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional
meliputi orang perorangan/individu, badan hokum, pemerintah dan yang termasuk
dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi saja,
transaksi bantuan militer misalnya, tidak termasuk didalamnya.[1]
Manajer perusahaan internasional perlu memperhatikan neraca
pembayaran suatu negara karena neraca pembayaran mempengaruhi dan di pengaruhi
oleh variable-variabel ekonomi makro seperti GNP, tingkat pengangguran, harga,
tingkat bunga, kurs mata uang, dan variable lainnya. Manajer perlu memahami
neraca pembayaran karena informasi dari neraca pembayaran bisa di pakai untuk
beberapa hal antara lain:
a. Memperkirakan pontensi negara local,
khususnya dalam jangka pendek.
b. Neraca pembayaran merupakan indicator
penting tekanan terhadap kurs mata uang suatu negara, yang berarti potensi
suatu perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian dari perusahaan kurs.
c. Neraca pembayaran bisa di pakai untuk
melihat daya saing suatu negara.
d. Neraca pembayaran juga bisa dipakai
untuk informasi pembatasan aliran modal, seperti pembayaran deviden, bunga,
royalti, dan semacamnya.
Dan untuk menyusun neraca pembayaran
luar negeri atau neraca pembayaran
internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi
kredit.
1. Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban
bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan
pembayaran kepada penduduk negara
lain.
2. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi
penduduk yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran
dari negara lain.[2]
B. STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran disusun berdasarkan system pencatatan
ganda (double entry-bookkeeping), di mana setiap kredit diimbangi oleh
debit, atau sebaliknya. Jumlah total kredit dengan total debit dengan demikian
akan sama. Setiap transaksi yang dilaporkan akan dicatat berdasarkan struktur
debit dan kredit tersebut. Transaksi yang menghasilkan devisa (mata uang asing)
akan dicatat di sisi kredit dan di beri tanda positif. Sebaliknya, transaksi
yang mengeluarkan devisa akan dicatat di sisi debit dan diberi tanda negatif.
Neraca pembayaran terdiri dari tiga blok besar, yaitu:
1. Rekening Transaksi Berjalan (current account).
Rekening transaksi berjalan
meringkaskan transaksi barang, jasa, pendapatan dari investasi luar negeri, dan
transfer unilateral.
2. Rekening Modal (capital account)
Rekening modal mengukur perbedaan
antara penjualan asset keluar negeri dengan pembelian asset dari luar negeri.
Penjualan asset dicatat sebagai kredit karena mengakibatkan aliran kas masuk,
dan pembelian aset dicatat sebagai debit, karena mengakibatkan aliran kas
keluar.
3. Rekening Cadangan (reserve account).
Rekening cadangan mencerminkan
transaksi yang melibatkan cadangan. Untuk membiayai impor, suatu negara akan
menggunakan (menjual) cadangannya. Cadangan tersebut biasanya adalah mata uang
kertas, emas, dan cadangan di IMF.
4.
Rekening Lainnya
Rekening lainnya mencakup rekening selain
ketiga rekening tersebut.
Berikut ini contoh transaksi dalam
neraca pembayaran:
Kredit
|
Debit
|
a.
Rekening Transaksi
Berjalan
b.
Penjualan minyak ke
jepang, penjualan pesawat IPTN ke luar negeri
c.
Pembayaran kepada
konsultan indonesia yang bekerja di malaysia
d.
Bunga yang di
terima dari obligasi yang dibeli di hongkong
e.
Pengeluaran yang
dilakukan turis jepang yang berkunjung ke indonesia
f.
Bantuan dari jepang
|
a.
Pembelian komponen
mobil dari jepang
b.
Pembayaran kepada
pekerja AS yang bekerja di perusahaan indonesia
c.
Keuntungan yang
diperoleh cabang unilever di Jakarta
d.
Pengeluaran yang
dilakukan oleh turis indonesia di AS
e.
Pengiriman uang
saku mahasiswa yang belajar di Mesir, Arab Saudi, dan AS
|
Rekening Modal
a.
Pembelian saham di
BEJ oleh investor asing
b.
Pembelian obligasi
yang di keluarkan oleh jasa marga oleh investor asing
c.
Kenaikan deposito
pemerintah Arab Saudi di Bank 46 Jakarta
|
a.
Investasi baru di
cina oleh perusahaan indonesia
b.
Deposito oleh
pemerintah indonesia di Citibank, di Amrika Serikat
c.
Pembelian saham dan
obligasi perusahaan asing yang listing di singapura dan hongkong
d.
Simpanan deposito
warga negara indonesia di bank swis
|
Cadangan resmi
a.
Penjualan emas oleh
bank indonesia
b.
Penjualan
(menurunnya persediaan) yen oleh bank Indonesia
|
a.
Pembelian emas oleh
bank indonesia
b.
Pembelian
(meningkatnya persediaan) dolar atau yen oleh bank indonesia (bank sentral)
|
C. KETIDAK SEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
DAN MEKANISME PENYESUAIAN
Kaitan antara neraca pembayaran dengan kurs mata uang bisa
dilihat melalui persamaan berikut ini:
(X – M) + (C1 – CO) + (FXB) = BOP…(1)
Keterangan:
(X
– M) = Ekspor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)
(C1
– CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
FXB
= Cadangan mata uang asing
BOP
= Neraca pembayaran
a.
Sistem Kurs Tetap
Dengan system kurs tetap, pemerintah
(bank sentral dalam hal ini) mempunyai tugas untuk memastikan agar neraca
pembayaran menjadi nol. Dalam system tersebut, dalam kondisi keseimbangan,
jumlah neraca transaksi berjalan dengan aliran modal akan sama dengan cadangan,
dengan tanda yang berbeda, seperti berikut ini:
(X – M) + (C1 – CO) +
(FXB) …………(2)
Atau
(X – M) + (C1 – CO) = - (FXB) …………..(3)
Keterangan:
(X – M)
= Ekspor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)
(C1 – CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
(FXB)
= Cadangan mata uang asing
b.
Sistem Kurs
Mengambang
System kurs mengambang, pemerintah
tidak mempunyai kewajiban untuk menjaga kurs mata uangnya. Karena itu cadangan
dalam system tersebut adalah nol. Dalam kondidi keseimbangan, persamaan berikut
ini akan berlaku:
(X – M) = - (C1 – CO)..……..(4)
Keterangan:
(X – M)
= Ekspor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)
(C1 – CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
c.
Kurs Terkendali
Dalam system ini pemerintah masih
sekali-sekali melakukan intervensi di pasar uang. Persamaan (4) di atas masi
berlaku tetapi tidak begitu kaku. Pemerintah lebih berusaha mengubah
pengharapan ataupun penilaian pasar terhadap kurs dengan mempengaruhi motivasi
aktifitas pasar, di bandingkan dengan intervensi langsung. Tindakan pokok yang
bisa dilakukan adalah mengubah tingkat bunga relatif. Tingkat bunga relative
tersebut berusaha mengubah rekening modal (C1 – CO) dalam persamaan di atas,
terutama komponen aliran modal jangka pendek, karena aliran tersebut sensitif
terhadap perubahan tingkat bunga.
D. KONSEP DAN UNSUR-UNSUR NERACA
PEMBAYARAN
Suatu pembayaran neraca internasional terdiri atas beberapa
unsur berupa neraca-neraca parsial yang cakupannya lebih spesifik atau
terbatas. Unsur-unsur yang dimaksud adalah neraca perdagangan, transaksi
berjalan, neraca modal serta tiga ayat yang bukan berupa neraca yaitu SDR,
selisih perhitungan, dan cadangan devisa.
Neraca perdagangan terdiri atas ekpor dan impor barang.
Neraca perdagangan akan surplus apabila nilai ekspor lebih besar daripada nilai
impor. Dengan kata lain, [A1] = [A1a]-[A1b]. apabila nilai barang yang kita
beli dari luar negri [A1b] lebih besar dari pada nilai barang yang dibeli oleh pihak luar negri [A1a], maka
neraca perdagangan [A1] akan devisit. Komponen kedua didalam neraca pembayaran
adalah neraca jasa, berunsurkan penerimaan dari jasa dan pengeluaran atas jasa,
[A2]=[A2a]-[A2b]. komponen ke3 adalah trasaksi berjalan. Transaksi berjalan
sering juga disebut neraca barang dan jasa karena terdiri atas penjumlahan dari
neraca perdagangan dan neraca jasa. Jadi, [A]=[A1]+[A2]. Transaksi berjalan
akan surplus apabila neraca perdagangan dan neraca jasa keduanya positif, atau
surplus neraca perdangangan lebih besar dari pada devisit neraca jasa.
Sebaliknya ia akan devisit jika baik neraca perdagangan maupun neraca jasa
sama-sama negatif, atau surplus neraca perdagangan lebih kecil dari pada
devisit neraca jasa.
Komponen berikutnya adalah neraca modal, menggambarkan
lalulintas modal masuk dan keluar suatu Negara, baik yang dilakukan pemerintah
maupun oleh swasta. Arus modal masuk bisa terjadi karena investasi langsung
pihak asing, menerima pinjaman luar negri, menerima angsuran pokok dan bungan
atas pinjaman yang pernah diberikan kepada pihak asing. Arus modal keluar ialah
jika yang terjadi sebaliknya. Jumlah nilai transaksi berjalan [A] denngan nilai
neraca modal [B] dan SDM [C], yakni [D], pada dasarnya mencerminkan “omset”
neraca pembayaran.
Surplus atau devisitnya neraca pembayan internasional suatu
negra terlihat melalui ayat [F], lalulintas moneter, atau cadangan devisa,
yaitu [D] dikurangi [E]. Angka pada ayat ini melambangkan saldo neto neraca
pembayaran. Apabila bertanda negatif, hal itu mencerminkan kenaikan cadangan
devisa, neraca pembayaran surplus. Sebaliknya jika angka pada ayat[F] bertanda
positif ia mencerminkan, penurunan cadangan devisa dengan kata lain, neraca
pembayaran devisit.
Untuk neraca pembayara intrnasional Indonesia, penjabaran
strukturnya mengalami sedikit modifikasi. Pada masing-masing unsure ekspor dan
impor, komoditasnya dipilah menjadi ekspor-impor migas (minyak dan gas bumi)
dan nonmigas. Pemilahan komoditikal ini dilakukan mengingat minyak dan gas bumi
di Indonesia mempunyai kedudukan khas dalam perekonomian pada umumnya dan pada
neraca perdagangan pada khususnya. Sebagai komoditas yang pernah melambungkan
pertumbuhan ekonomi, analisis perbandingan antara “dengan migas” dan “tanpa
migas” mengenai perekonomia ataupun neraca pembayaran sangat perlu. Analisis
demukian dapat menyikap kinerja structural perekonomian.[3]
E. BEBRAPA PENGERTIAN BALANCE DALAM SUATU NERACA PEMBAYARAN.
Konsep balance dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang
berbeda-beda. Pada dasarnya ada 4 pengertian balance:
1. Basic balance
Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubahan yang
prinsipil dalam perekonomian, seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan
pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam
perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih yang diperhitungkan. Basic
balance member informasi tentang akibat perubahan perekonomian terhadap neraca
pembayaran, yakni akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek.
2. Balance transaksi autonomous
Balance ini terdiri dari basic balance di tambah dengan aliran modal
jangka pendek. Deficit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari
balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin dalam transaksi
accommodating(yakni aliran modal pemerintahan jangka pendek).
3. Liquidity balance
Perbedaannya dengan balance transaksi autonomous adalah di dalam
perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek.
4. Balance transaksi pemerintah jangka pendek
Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic
balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek.
Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan
cadangan modal pemerintahan serta modal pemerintahan jangka pendek yang
dimiliki oleh lembaga-lembaga moneter asing.[4]
Masalah dalam analisis neraca pembayaran. Beberapa masalah atau
kekeliruan yang sering timbul dalam analisis neraca pembayaran antara lain:
·
seringkali mengabaikan
saling hubungan anatara transaksi internasional yang satu dengan yang lain,
sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiakan dengan satu
transaksi saja tanpa melihat hubungan dengan yang lain
·
surplus dalam transaksi
yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya deficit dianggap jelek
anggapan semacam ini tidak selalu benar
·
keputusan untuk memberi
bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara secara
keseluruhan(misalnya diukur dengan penghasilan perkapital) bukan atas dasar
pertimbangan neraca pembayaran.[5]
BAB.3 PENUTUP
KESIMPULAN
Neraca pembayaran suatu
negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional
antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain dalam jangka waktu
tertentu. Catatan semacam ini sangat berguna untuk berbagai macam tujuan. Neraca
pembayaran disusun berdasarkan system pencatatan ganda (double
entry-bookkeeping), di mana setiap kredit diimbangi oleh debit.
Neraca pembayaran terdiri dari tiga blok besar, yaitu:
1.
Rekening Transaksi
Berjalan (current account).
2.
Rekening Modal (capital account)
3.
Rekening Cadangan (reserve account).
Suatu
pembayaran neraca internasional terdiri atas beberapa unsur berupa
neraca-neraca parsial yang cakupannya lebih spesifik atau terbatas. Unsur-unsur
yang dimaksud adalah neraca perdagangan, transaksi berjalan, neraca modal serta
tiga ayat yang bukan berupa neraca yaitu SDR, selisih perhitungan, dan cadangan
devisa.
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta;
Erlangga.
Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Yogjakarta.
BPFE-Yogjkarta.
Sumber Internet:
http://mynet-singojuruh.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-neraca-pembayaran.html
2 comments:
Makalah Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
makasih:)
Post a Comment