Friday, January 16, 2015

ANALISIS NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


ANALISIS NERACA PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Lalu Lintas Pembayaran Dalam Dan Luar Negeri
Dosen Pembimbing: Yayan Fauzi, MSI
Di Susun Oleh Kelompok 11:
Fariska Yosi I            122231065
Eka Nopitasari           122231053
Desi Arum K             122231046
           
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR

Bismilahirohmanirohim…
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Neraca Pembayaran. Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mencari bantuan dari berbagai pihak.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu semata-mata karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.





















Surakarta, 25 Desember 2014            



DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………....................   1
Kata Pengantar …………………………………………………………..    2
Daftar Isi …………………………………………………………………    3
Bab.1 Pendahuluan ………………………………………………………    4
Bab.2 Pembahasaan ……………………………………………………..     6
Bab.3 Penutup ……………………………………………………………   19
Daftar Pustaka ………………………………………………………….      20



BAB.1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama di yakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Mahzab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-enambelas dan ketujuh belas berpendapat bahwa perdagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai ke untungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi dan perdangangan luar negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut.
B.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud pengertian neraca pembayaran internasional?
2.      Apa yang di maksud struktur neraca pembayaran?
3.      Apa yang dimaksud ketidak seimbangan neraca pembayaran dan mekanisme penyesuaian?
4.      Apa yang di maksud konsep dan unsur-unsur neraca pembayaran?
5.      Apa yang di maksud bebrapa pengertian balance dalam suatu neraca pembayaran?
6.      Apa yang di maksud komponen neraca pembayaran?
7.      Apa yang di maksud ciri-ciri neraca pembayaran?
8.      Apa yang di maksud mekanisme atau proses penyesuaian neraca pembayaran?
9.      Apa yang di maksud penyajian neraca pembayaran?
C.    Tujuan
1.      Dapat menjelaskan pengertian neraca pembayaran internasional.
2.      Dapat menjelaskan struktur neraca pembayaran.
3.      Dapat menjelaskan ketidak seimbangan neraca pembayaran dan mekanisme penyesuaian.
4.      Dapat menjelaskan konsep dan unsur-unsur neraca pembayaran.
5.      Dapat menjelaskan bebrapa pengertian balance dalam suatu neraca pembayaran.
6.      Dapat menjelaskan komponen neraca pembayaran.
7.      Dapat menjelaskan ciri-ciri neraca pembayaran.
8.      Dapat menjelaskan mekanisme atau proses penyesuaian neraca pembayaran.
9.      Dapat menjelaskan penyajian neraca pembayaran.
BAB.2 PEMBAHASAAN
A.      PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Neraca pembayaran (balance of payment) didefinisikan sebagai ringkasan yang sistematis mengenai transaksi ekonomi dari suatu Negara dengan Negara lainnya (sisa dunia) selama periode tertentu. Suatu negara atau warga negaranya akan melakukan aktifitas ekonomi, seperti mengekspor atau mengimpor barang, membeli atau menjual surat berharga, melakukan investasi di luar negeri, atau investor asing menanamkan modalnya di dalam negeri. Transaksi-transaksi tersebut akan diringkaskan dalam neraca pembayaran.
Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain dalam jangka waktu tertentu. Catatan semacam ini sangat berguna untuk berbagai macam tujuan. Namun tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi kepada penguasa pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan Negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijakan moneter, fiscal, perdagangan dan pembayaran internasional.
Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan/individu, badan hokum, pemerintah dan yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi saja, transaksi bantuan militer misalnya, tidak termasuk didalamnya.[1]
Manajer perusahaan internasional perlu memperhatikan neraca pembayaran suatu negara karena neraca pembayaran mempengaruhi dan di pengaruhi oleh variable-variabel ekonomi makro seperti GNP, tingkat pengangguran, harga, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variable lainnya. Manajer perlu memahami neraca pembayaran karena informasi dari neraca pembayaran bisa di pakai untuk beberapa hal antara lain:
a.       Memperkirakan pontensi negara local, khususnya dalam jangka pendek.
b.      Neraca pembayaran merupakan indicator penting tekanan terhadap kurs mata uang suatu negara, yang berarti potensi suatu perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian dari perusahaan kurs.
c.       Neraca pembayaran bisa di pakai untuk melihat daya saing suatu negara.
d.      Neraca pembayaran juga bisa dipakai untuk informasi pembatasan aliran modal, seperti pembayaran deviden, bunga, royalti, dan semacamnya.
Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit.
1.      Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduknegara lain.
2.      Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.[2]
B.       STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran disusun berdasarkan system pencatatan ganda (double entry-bookkeeping), di mana setiap kredit diimbangi oleh debit, atau sebaliknya. Jumlah total kredit dengan total debit dengan demikian akan sama. Setiap transaksi yang dilaporkan akan dicatat berdasarkan struktur debit dan kredit tersebut. Transaksi yang menghasilkan devisa (mata uang asing) akan dicatat di sisi kredit dan di beri tanda positif. Sebaliknya, transaksi yang mengeluarkan devisa akan dicatat di sisi debit dan diberi tanda negatif.
  Neraca pembayaran terdiri dari tiga blok besar, yaitu:
1.      Rekening Transaksi Berjalan (current account).
Rekening transaksi berjalan meringkaskan transaksi barang, jasa, pendapatan dari investasi luar negeri, dan transfer unilateral.
2.      Rekening Modal (capital account)
Rekening modal mengukur perbedaan antara penjualan asset keluar negeri dengan pembelian asset dari luar negeri. Penjualan asset dicatat sebagai kredit karena mengakibatkan aliran kas masuk, dan pembelian aset dicatat sebagai debit, karena mengakibatkan aliran kas keluar.
3.      Rekening Cadangan (reserve account).
Rekening cadangan mencerminkan transaksi yang melibatkan cadangan. Untuk membiayai impor, suatu negara akan menggunakan (menjual) cadangannya. Cadangan tersebut biasanya adalah mata uang kertas, emas, dan cadangan di IMF.
4.         Rekening Lainnya
Rekening lainnya mencakup rekening selain ketiga rekening tersebut.
Berikut ini contoh transaksi dalam neraca pembayaran:
Kredit
Debit
a.       Rekening Transaksi Berjalan
b.      Penjualan minyak ke jepang, penjualan pesawat IPTN ke luar negeri
c.       Pembayaran kepada konsultan indonesia yang bekerja di malaysia
d.      Bunga yang di terima dari obligasi yang dibeli di hongkong
e.       Pengeluaran yang dilakukan turis jepang yang berkunjung ke indonesia
f.       Bantuan dari jepang
a.       Pembelian komponen mobil dari jepang
b.      Pembayaran kepada pekerja AS yang bekerja di perusahaan indonesia
c.       Keuntungan yang diperoleh cabang unilever di Jakarta
d.      Pengeluaran yang dilakukan oleh turis indonesia di AS
e.       Pengiriman uang saku mahasiswa yang belajar di Mesir, Arab Saudi, dan AS
Rekening Modal
a.       Pembelian saham di BEJ oleh investor asing
b.      Pembelian obligasi yang di keluarkan oleh jasa marga oleh investor asing
c.       Kenaikan deposito pemerintah Arab Saudi di Bank 46 Jakarta

a.       Investasi baru di cina oleh perusahaan indonesia
b.      Deposito oleh pemerintah indonesia di Citibank, di Amrika Serikat
c.       Pembelian saham dan obligasi perusahaan asing yang listing di singapura dan hongkong
d.      Simpanan deposito warga negara indonesia di bank swis
Cadangan resmi
a.       Penjualan emas oleh bank indonesia
b.      Penjualan (menurunnya persediaan) yen oleh bank Indonesia

a.       Pembelian emas oleh bank indonesia
b.      Pembelian (meningkatnya persediaan) dolar atau yen oleh bank indonesia (bank sentral)

C.       KETIDAK SEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN DAN MEKANISME PENYESUAIAN
Kaitan antara neraca pembayaran dengan kurs mata uang bisa dilihat melalui persamaan berikut ini:
 (X – M) + (C1 – CO)      + (FXB) = BOP…(1)
Keterangan:
(X – M) = Ekspor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)
(C1 – CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
FXB = Cadangan mata uang asing
BOP = Neraca pembayaran
a.         Sistem Kurs Tetap
Dengan system kurs tetap, pemerintah (bank sentral dalam hal ini) mempunyai tugas untuk memastikan agar neraca pembayaran menjadi nol. Dalam system tersebut, dalam kondisi keseimbangan, jumlah neraca transaksi berjalan dengan aliran modal akan sama dengan cadangan, dengan tanda yang berbeda, seperti berikut ini:
(X – M) + (C1 – CO) + (FXB) …………(2)                
Atau
(X – M) + (C1 – CO) = - (FXB)…………..(3)             
Keterangan:
(X – M)     = Ekspor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)
(C1 – CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
(FXB)        = Cadangan mata uang asing
b.         Sistem Kurs Mengambang
System kurs mengambang, pemerintah tidak mempunyai kewajiban untuk menjaga kurs mata uangnya. Karena itu cadangan dalam system tersebut adalah nol. Dalam kondidi keseimbangan, persamaan berikut ini akan berlaku:
(X – M) = - (C1 – CO)..……..(4)
Keterangan:
(X – M)     = Ekspor minus impor (keseimbangan transaksi berjalan)
(C1 – CO) = Aliran kas masuk minus aliran kas keluar (keseimbangan modal)
c.         Kurs Terkendali
Dalam system ini pemerintah masih sekali-sekali melakukan intervensi di pasar uang. Persamaan (4) di atas masi berlaku tetapi tidak begitu kaku. Pemerintah lebih berusaha mengubah pengharapan ataupun penilaian pasar terhadap kurs dengan mempengaruhi motivasi aktifitas pasar, di bandingkan dengan intervensi langsung. Tindakan pokok yang bisa dilakukan adalah mengubah tingkat bunga relatif. Tingkat bunga relative tersebut berusaha mengubah rekening modal (C1 – CO) dalam persamaan di atas, terutama komponen aliran modal jangka pendek, karena aliran tersebut sensitif terhadap perubahan tingkat bunga.[3]
D.      KONSEP DAN UNSUR-UNSUR NERACA PEMBAYARAN
Suatu pembayaran neraca internasional terdiri atas beberapa unsur berupa neraca-neraca parsial yang cakupannya lebih spesifik atau terbatas. Unsur-unsur yang dimaksud adalah neraca perdagangan, transaksi berjalan, neraca modal serta tiga ayat yang bukan berupa neraca yaitu SDR, selisih perhitungan, dan cadangan devisa.
Neraca perdagangan terdiri atas ekpor dan impor barang. Neraca perdagangan akan surplus apabila nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor. Dengan kata lain, [A1] = [A1a]-[A1b]. apabila nilai barang yang kita beli dari luar negri [A1b] lebih besar dari pada nilai barang yang  dibeli oleh pihak luar negri [A1a], maka neraca perdagangan [A1] akan devisit. Komponen kedua didalam neraca pembayaran adalah neraca jasa, berunsurkan penerimaan dari jasa dan pengeluaran atas jasa, [A2]=[A2a]-[A2b]. komponen ke3 adalah trasaksi berjalan. Transaksi berjalan sering juga disebut neraca barang dan jasa karena terdiri atas penjumlahan dari neraca perdagangan dan neraca jasa. Jadi, [A]=[A1]+[A2]. Transaksi berjalan akan surplus apabila neraca perdagangan dan neraca jasa keduanya positif, atau surplus neraca perdangangan lebih besar dari pada devisit neraca jasa. Sebaliknya ia akan devisit jika baik neraca perdagangan maupun neraca jasa sama-sama negatif, atau surplus neraca perdagangan lebih kecil dari pada devisit neraca jasa.
Komponen berikutnya adalah neraca modal, menggambarkan lalulintas modal masuk dan keluar suatu Negara, baik yang dilakukan pemerintah maupun oleh swasta. Arus modal masuk bisa terjadi karena investasi langsung pihak asing, menerima pinjaman luar negri, menerima angsuran pokok dan bungan atas pinjaman yang pernah diberikan kepada pihak asing. Arus modal keluar ialah jika yang terjadi sebaliknya. Jumlah nilai transaksi berjalan [A] denngan nilai neraca modal [B] dan SDM [C], yakni [D], pada dasarnya mencerminkan “omset” neraca pembayaran.
Surplus atau devisitnya neraca pembayan internasional suatu negra terlihat melalui ayat [F], lalulintas moneter, atau cadangan devisa, yaitu [D] dikurangi [E]. Angka pada ayat ini melambangkan saldo neto neraca pembayaran. Apabila bertanda negatif, hal itu mencerminkan kenaikan cadangan devisa, neraca pembayaran surplus. Sebaliknya jika angka pada ayat[F] bertanda positif ia mencerminkan, penurunan cadangan devisa dengan kata lain, neraca pembayaran devisit.
Untuk neraca pembayara intrnasional Indonesia, penjabaran strukturnya mengalami sedikit modifikasi. Pada masing-masing unsure ekspor dan impor, komoditasnya dipilah menjadi ekspor-impor migas (minyak dan gas bumi) dan nonmigas. Pemilahan komoditikal ini dilakukan mengingat minyak dan gas bumi di Indonesia mempunyai kedudukan khas dalam perekonomian pada umumnya dan pada neraca perdagangan pada khususnya. Sebagai komoditas yang pernah melambungkan pertumbuhan ekonomi, analisis perbandingan antara “dengan migas” dan “tanpa migas” mengenai perekonomia ataupun neraca pembayaran sangat perlu. Analisis demukian dapat menyikap kinerja structural perekonomian.[4]
E.       BEBRAPA PENGERTIAN BALANCE DALAM SUATU NERACA PEMBAYARAN.
Konsep balance dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada 4 pengertian balance:
1.      Basic balance
Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubahan yang prinsipil dalam perekonomian, seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih yang diperhitungkan. Basic balance member informasi tentang akibat perubahan perekonomian terhadap neraca pembayaran, yakni akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek.
2.      Balance transaksi autonomous
Balance ini terdiri dari basic balance di tambah dengan aliran modal jangka pendek. Deficit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin dalam transaksi accommodating(yakni aliran modal pemerintahan jangka pendek).
3.      Liquidity balance
Perbedaannya dengan balance transaksi autonomous adalah di dalam perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek.
4.      Balance transaksi pemerintah jangka pendek
Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek. Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintahan serta modal pemerintahan jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga-lembaga moneter asing.[5]
Masalah dalam analisis neraca pembayaran. Beberapa masalah atau kekeliruan yang sering timbul dalam analisis neraca pembayaran antara lain:
·         seringkali mengabaikan saling hubungan anatara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiakan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungan dengan yang lain
·         surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya deficit dianggap jelek anggapan semacam ini tidak selalu benar
·         keputusan untuk memberi bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan(misalnya diukur dengan penghasilan perkapital) bukan atas dasar pertimbangan neraca pembayaran.[6]
F.        KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1.      Transaksi dagang (Trade account)
2.      Transaksi Pendapatan modal (income on investment)
3.      Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)
4.      Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
5.      Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)
6.      Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)
7.      Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)
G.      CIRI-CIRI NERACA PEMBAYARAN
Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account.
a.       Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi berikut:
·         Ekspor dan impor barang-barang (dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata).
·         Ekspor dan impor jasa-jasa (dikenal sebagai perdagangan tak nyata).
·         Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
b.      Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi:
·         Aliran modal pemerintah.
Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
·         Aliran modal swasta.
Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Bentuk Suatu Neraca Pembayaran
(dalam triliun rupiah)
Passive (pembayaran)
A. Transaksi berjalan (current accout)
Aktiva (penerimaan)
1. Impor barang
2. Impor jasa
jumlah
Rp 270 1. Ekspor barang
40 2. Ekspor Jasa
310 Jumlah
Rp 320
30
350
I. Neraca Transaksi Berjalan
Rp + 40
B. Lalu lintas modal (capital account)

4. Modal pemerintah
5. Modal swasta
Jumlah
Rp 20 4. Modal pemerintah
20 5. Modal swasta
40 Jumlah
Rp 50
40
90
Neraca lalu lintas
Rp + 50
C. Gabungan neraca transaksi berjalan dan lalu lintas modal
D. Selisih perhitungan
Rp + 90
+ 2
NERACA KESELURUHAN
Rp - 92







H.      MEKANISME ATAU PROSES PENYESUAIAN NERACA PEMBAYARAN
Terdapat 3 (tiga) macam mekanisme atau proses penyesuaian yang penting menyangkut neraca pembayaran, yaitu:
1.      Mekanisme Harga
Mekanisme hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pembayaran melalui perubahan harga-harga. Mekanisme ini umumnya pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke posisi keseimbangan kembali. Mekanisme ini pada hakekatnya adalah dengan sistem standar emas penuh.
2.      Mekanisme Pendapatan
Mekanisme penyesuaian melalui kebijakan atau pengaturan pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan” menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro oleh Keynes, khususnya diilhami oleh proses pelipatan (multiplier) dalam teori tersebut.
3.      Mekanisme Moneter
Mekanisme hume sesungguhnya tidak murni mekanisme harga sebab sebelum suatu harga naik atau turun, terjadi penyebab lain, yaitu aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi surplus, maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri bertambah, sebaliknya jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.
I.         PENYAJIAN NERACA PEMBAYARAN
Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran, yaitu:
1.      Penyajian Standar
Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standardisusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
2.      Penyajian Analitis
disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan. [7]





BAB.3 PENUTUP
KESIMPULAN
Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain dalam jangka waktu tertentu. Catatan semacam ini sangat berguna untuk berbagai macam tujuan.Neraca pembayaran disusun berdasarkan system pencatatan ganda (double entry-bookkeeping), di mana setiap kredit diimbangi oleh debit.
Neraca pembayaran terdiri dari tiga blok besar, yaitu:
1.      Rekening Transaksi Berjalan (current account).
2.      Rekening Modal (capital account)
3.      Rekening Cadangan (reserve account).
Suatu pembayaran neraca internasional terdiri atas beberapa unsur berupa neraca-neraca parsial yang cakupannya lebih spesifik atau terbatas. Unsur-unsur yang dimaksud adalah neraca perdagangan, transaksi berjalan, neraca modal serta tiga ayat yang bukan berupa neraca yaitu SDR, selisih perhitungan, dan cadangan devisa. Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran, yaitu:
1.      Penyajian Standar
Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standardisusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
2.      Penyajian Analitis
disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta; Erlangga.
Mamduh Hanafi. 2003. Manajemen Keuangan Internasional. Yogjakarta. BPFE-Yogjakarta
Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Yogjakarta. BPFE-Yogjkarta.
Sumber Internet:
                                                 


[1] Nopirin. Ekonomi Moneter. Yogjakarta. BPFE-Yogjkarta. 2000. Hlm. 191-192
[2]http://mynet-singojuruh.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-neraca-pembayaran.html
[3] Mamduh Hanafi. Manajemen Keuangan Internasional. Yogjakarta. BPFE-Yogjakarta. 2003. Hlm.65-76
[4] Dumairy. Perekonomian Indonesia.jakarta. Erlangga. 1996.hal 90-92
[5]Nopirin. opcit. hlm 195-198
[6]Nopirin. opcit. hlm 198-199
[7] http://mynet-singojuruh.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-neraca-pembayaran.html

1 comment:

Unknown said...


Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009