Nama :Fariska Yosi Iryanti
Nim :122231065
Kelas :PBS-B Ikut Kelas A
Tantangan
Internal Dan Eksternal Sebuah Perusahaan Terhadap Teknologi Informasi
Faktor Internal
Faktor internal
merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dankelemahan yang ada
didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek
dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri dari keuangan dan Akuntansi,
SDM, Pemasaran, Operasi, dan Penelitian/Pengembangan.[1]
Faktor internal
adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
a.
Problem hubungan antar
anggota
b.
Problem dalam proses kerja
sama
c.
Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang
kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan
menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan
yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota
yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal). Problem atasan
bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan
dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan,
misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan
tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan
menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya
anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga sering menimbulkan
problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena terjadi salah
informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan
yang dilakukan akan menyangkut sistem saluran komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering timbul
berkaitan dengan hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya menyangkut
masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang
berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan
dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja
sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. Sistem birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota
menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada
gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus
dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Perlengkapan yang digunakan
dalam mengolah input menjadi output juga dapat merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan peralatan dalam proses
kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.[2]
Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi
perusahaanyang daripadanya muncul peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup
lingkungan industridan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam
organisasi dimana organisasiini hidup.Lingkungan industri atau lingkungan kerja
terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh
langsung pada perusahaan dan pada gilirannya akandipengaruhi oleh perusahaan.
Elemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas
lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan
khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnyaadalah
industri dimana perusahaan dioperasikan.
Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari
kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung dengan
aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dansering
mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan
besar membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi
empat kategori,terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan
politik-hukum dalam hubungannyadengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.[3]
Faktor eksternal
adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut
lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan
perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan
teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian
perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan
perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas
tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian
yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi
atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus
berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang
secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan.
Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi
tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.[4]
[1]http://www.academia.edu/4631973/Mengidentifikasi_Faktor_Internal_dan_Eksternal_dengan_Analisis_SWOT_pada_Perusahaan_Konveksi
[2] http://gusasta.blogspot.com/2014/05/tantangan-perubahan-dan-faktor.html
[3]http://www.academia.edu/4631973/Mengidentifikasi_Faktor_Internal_dan_Eksternal_dengan_Analisis_SWOT_pada_Perusahaan_Konveksi
[4] http://gusasta.blogspot.com/2014/05/tantangan-perubahan-dan-faktor.html
No comments:
Post a Comment