Friday, January 16, 2015

PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BANK MANDIRI



PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BANK MANDIRI


Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pembimbing: Moh. Rifqi Khairul Umam, SE., MM

Fariska Yosi Iryanti
Nim     :122231065


JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Atas berkat rahmat dan hidayah-NYA-lah sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat melengkapi tugas Sistem Informasi Manajemen. Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini, di samping di saring dari berbagai referensi yang memuat informasi mengenai pengembangan system teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan perusahaan PT. Bank Mandiri.
            Makalah tentang perkembangan system teknologi informasi akan menjelaskan tentang perkembangan system teknologi informasi pada PT. Bank Mandiri yang sesungguhnya. Di harapkan pembaca makalah ini dapat memahami tiap tiap bab dari makalah ini.
            Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang selalu mendukung baik secara moral maupun material.






                                                                        Surakarta, 26 Desember 2014

                                                             (Fariska Yosi Iryanti)
                                                                             Nim=122231065
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………....................   1
Kata Pengantar …………………………………………………………..    2
Daftar Isi …………………………………………………………………    3
Bab.1 Pendahuluan ………………………………………………………    4
Bab.2 Pembahasaan ……………………………………………………..     6
Profil Perusahaan Pt. Bank Mandiri…………………………………    6
Pengembangan Sistem Teknologi Informasi  Pt. Bank Mandiri……      8
Profil Sistem Teknologi Informasi  Pt. Bank Mandiri……………...      11
Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Pt. Bank Mandiri…………     14
Bab.3 Penutup ……………………………………………………………   16
Daftar Pustaka ………………………………………………………….      17


BAB.1 PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi informasi adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Kemajuan teknologi informasi, telah melahirkan banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia saat ini, memberikan banyak kemudahan dan membantu pekerjaan manusia.
Teknologi Informasi tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Mulai dari wahana teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Sebagai contoh adalah seseorang dari Indonesia mengirimkan sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah di Australia, pada saat yang hampir bersamaan sianak langsung menerima uangnya lewat bank atau ATM.
Tujuan pengembangan teknlogi informasi (TI) di PT. Bank Mandiri adalah agar setiap nasabah mendapat kemudahan dalam bertransaksi, baik di wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Menerjemahkan harapan nasabah tersebut, PT. Bank Mandiri membutuhkan sistem yang online, real time dan fleksibel, Karena itulah, Bank Mandiri kemudian mengembangkan Domestic and International Payment System (DIPS). Keistimewaan sistem pembayaran berbasis TI itu, dinilai memberikan pengaris signifikabn terhadap proses bisnis bank yang memiliki asset totel Rp. 255,28 triliun ini. Bank Mandiri melakukan perubahaan terhadap sistem bisnisnya. Kadang-kadang perusahaan menerapkan TI tanpa mengubah proses bisnisnya, sehingga penerapan TI tersebut tidak efisien. Dalam hal ini Bank Mandiri melakukan perubahaan dalam proses bisnisnya sehingga bisa lebih efisien.
B.       RUMUSAN MASALAH
a.         Jelaskan Profil Perusahaan Pt. Bank Mandiri?
b.         Jelaskan Pengembangan Sistem Teknologi Informasi  Pt. Bank Mandiri?
c.         Jelaskan Profil Sistem Teknologi Informasi  Pt. Bank Mandiri?
d.        Jelaskan Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Pt. Bank Mandiri?
C.      TUJUAN
a.         Dapat menjelaskan Profil Perusahaan Pt. Bank Mandiri.
b.         Dapat menjelaskan Pengembangan Sistem Teknologi Informasi  Pt. Bank Mandiri.
c.         Dapat menjelaskan Profil Sistem Teknologi Informasi  Pt. Bank Mandiri.
d.        Dapat menjelaskan Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Pt. Bank Mandiri.

e.       
BAB.2 PEMBAHASAAN
A.      PROFIL PERUSAHAAN PT. BANK MANDIRI
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan empat bank asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat ‘’’legacy banks’’’. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen ‘’’retail banking’’’.
Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan ‘’’e-channel’’’ & produk retail dengan ‘’’Time to Market’’’ yang lebih baik. Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utamanya yang pertama adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut.
Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri. Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan ‘’’prudential banking’’’ & ‘’’best-practices risk management’’’, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan ‘’’four-eye principle’’’, dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ mencakup 43,86% dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar di Indonesia.[1]
B.       PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI  PT. BANK MANDIRI
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri\melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger. Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch- centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system EMAS (Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif utama yaitu:
·            Memperkaya dan memperbarui delivery channel.
·            Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
·            Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
·            Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.
didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pengelolaan data, yaitu:
  • Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat.
  • Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
  • Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.
  • Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
  • Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang atau berubah).
  • Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat “agile & adaptive” dan comply dengan Basel II. Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal. Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product. Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation). Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah :
·       DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
·       IBM DataStage sebagai Engine ETL
·       OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
·       Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi[2]

C.      PROFIL SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI  PT. BANK MANDIRI
Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif dalam bidangnya Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistim informasi yang di butuhkan oleh konsumen, sementara definisi dasar yang membentuk sistem informasi itu sendiri adalah data, informasi dan sistem informasi. Perkembangan teknologi informasi di dunia tak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi komputer. Peningkatan kemampuan komputer yang amat pesat dan dapat digambarkan sebagai suatu kuantum dalam perkembangan teknologi, sangat membantu perkembangan teknologi informasi Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi yang dipergunakan di PT. Bank Mandiri Tbk. Kategori  Sistem Informasi Managemen  yang  digunakan Bank  Mandiri. Kategori  Sistem Informasi Management dapat dikelompokan menjadi  2 (dua)  fungsi  yaitu sbb :
1.    Operation Support System Function.
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi produk  perbankan seperti pinjaman (Loans),penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa perbankan lainnya.
2.    Management Support System Function
Jenis Sistem Informasi Manajemen  dari fungsi Management Support System yang diterapkan yaitu Management Information System (MIS).  MIS digunakan dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan. Dalam terminologi yang digunakan di bisnis perbankan pada umumnya, frameworkdari Sistem Informasi Manajemen di Bank Mandiri dapat dikelompokan  menjadi:  a. Core Banking System (CBS)
Core Banking System merupakan suatu Host System yang fungsinya ialah sebagai CustomerDatabase Organizer, dimana aplikasi tersebut berfungsi sebagai Grafic User Interface(GUI) yang mendukung setiap transaksi perbankan yang dilakukan. Data tersebut meliputiCustomer Information File (CIF), Loans & Deposit  Transaction System, Trade Finance System dan jasa-jasa perbankan lainnya.
 b. Banking Delivery System (BDS)
Banking Delivery System adalah fasilitas delivery dimana nasabah bisa melakukan accessterhadap produk dan jasa bank. Contoh dari delivery system tersebut dibagi menjadi (2) bagian yaitu :
1.  Self Service Terminal :
·         ATM (Automated Teller Machine).
·         Call Center  (Phone Banking).
·         Debit Card / POS Terminal.
·         Phone banking.
·         Cash Management.
2.   Non - Self Service Terminal  :
·         Branch Teller System.
3.      Management Support System
Management Support System adalah sistem yang dapat menyediakan informasi/data/laporan perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan pada  setiap tingkatan manajemen. Sementara itu Management Support System di PT. Bank Mandiri baru pada tahap information provider (Management Information System) belum dapat menyediakan solusi secara langsung bagi manajemen.  Demikian pula, PT. Bank Mandiri Tbk belum menyediakan Executive Information System yaitu sistem informasi  yang disajikan sedemikian rupa (biasanya menggunakan mutimedia)  bagi para top executive.
Saat ini PT. Bank Mandiri. sedang melakukan pengembangan Management Support System secara outsourcing dengan beberapa provider (vendor) untuk menyediakan solusi secara langsung bagi jajaran manajemen. Contoh dari Management Information System yang diterapkan adalah sbb :
1.        Financial  Information System.
2.        Asset & Liabilities Management Information System.
3.        Human Resources Information System.
4.        Fixed Asset Information System.
Berikut ini disajikan framework dari Sitem informasi Manajemen di  PT. Bank Mandiri Tbk. System  &  Network Management dan Management Support System.
·         Financial Information System.
·         H R  Information  System.
·         Asset Information System.
CORE BANKING SYSTEM
·         CIF (Customer Identification File).
·         Loans Module.
·         Deposit  Module.
·         Trade Finance.
·         GL System.
BANKING DELIVERY SYSTEM
·         Branch Teller.
·         ATM.
·         EFT/POS (Debit card).
·         Call Center.
·         Cash Management.[3]

D.      PERAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BANK MANDIRI
Peran Sistem Informasi dalam mendukung Operasional Bisnis di PT. Bank Mandiri Tbk sangatlah besar, terutama dalam mendukung  kegiatan operasional rutin di 1 Kantor Cabang Khusus, 324  Kantor Cabang, 140 Kantor Cabang Pembantu dan 4.250 Mandiri Unit yang tersebar di seluruh Indonesia.Tanpa Teknologi Sistem Informasi, kegiatan operasional PT. Bank Mandiri Tbk tidak mungkin dapat dijalankan. Oleh karena itu peranan Teknologi Sistem Informasi dalam menjalankan operasional jasa bank dinilai sangat vital bagi kelangsungan usaha. Kegiatan utama operasional di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Unit  yaitu melayani dan memproses transaksi nasabah yang meliputi :
1.         Transaksi Pinjaman  (Commercial Loans, Consumer Loans, Goverment Loans and Consumer Loans).
2.         Transaksi Tabungan ( Saving Transaction).
3.         Transaksi Deposito (Time Deposit).
4.          Transakasi Giro (Current Account Transaction).
5.         Transaksi Trade Finance LC Exspor & Impor).
6.         Transaksi  Transfer dan Inkaso (Electronic Transaction).
7.         Transaksi Pembayaran  (Bill of  payment).
8.         Transaksi jasa bank lainnya.
Peran Sistem Informasi Manajemen dalam menunjang pengambilan keputusan di PT. Bank Mandiri Tbk yaitu dengan menyediakan informasi atau data-data perusahaan yang diperlukan. Informasi tersebut antara lain  informasi tentang keragaan usaha bank  dari mulai tingkat usaha terkecil yaitu Kantor Unit, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang  sampai Kantor Pusat.  Informasi keragaan bank yang dapat disajikan oleh Sistem informasi Manajemen di Mandiri  antara lain :
1.      Laporan Liquiditas  unit usaha :
a.        Laporan Cash Ratio.
b.      Laporan Giro Wajib Minimum.
c.       Laporan Call Money Pasiva Neto  terhadap total dana.
2.      Laporan  Produktivitas usaha :
a.       Laporan Return on Asset.
b.      Laporan Return on Earning Asset.
c.       Laporan produktivitas pinjaman.
d.      Laporan Non Performing Loans.
e.       Laporan rasio antara net interest margin terhadap earning assets.
f.       Laporan kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio).
3.      Laporan Efisiensi  Bank :
a.        Laporan Cost of Fund (COF).
b.      Laporan Cost of Loanable Fund  (COLF).
c.       Laporan Overhead Cost (OHC).
4.       Financial Information System yang mencakuP:
a.       Capital Budget.
b.      Financial forecasting.
c.       Financial Planning.
5.      Laporan  Perkembangan Dana Pihak III
a.       Laporan Perkembangan Tabungan.
b.       Laporan Perkembangan Giro.
c.       Laporan Perkembangan Deposit.[4]


·            
BAB.3 PENUTUP
KESIMPULAN
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi yang dipergunakan di PT. Bank Mandiri Tbk. Kategori  Sistem Informasi Managemen  yang  digunakan Bank  Mandiri. Kategori  Sistem Informasi Management dapat dikelompokan menjadi  2 (dua)  fungsi  yaitu sbb :
1.    Operation Support System Function.
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi produk  perbankan seperti pinjaman (Loans),penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa perbankan lainnya.
2.    Management Support System Function
Jenis Sistem Informasi Manajemen  dari fungsi Management Support System yang diterapkan yaitu Management Information System (MIS).  MIS digunakan dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan.


DAFTAR PUSTAKA


No comments: