Saturday, October 31, 2015

Pengalaman Pentas di Negeri Tembok, Negeri Tirai Bambu Dan Negeri Sakura



Pengalaman Pentas di Negeri Tembok, Negeri Tirai Bambu Dan Negeri Sakura
Sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu, saya adalah fariska salah satu anggota Duta Seni dan Budaya Boyolali  2015. Duta Seni dan Budaya Boyolali ini berjumlah 22 orang, terdiri dari 20 pelajar SMA/SMK/MA dan 1 pasang Mas MBak Duta Wisata Boyolali. Dan saya adalah perwakilan dari Mbak Duta Wisata Boyolali.
Dan kita sebagai Duta Seni dan Budaya ini membawa misi untuk mempromosikan Kesenian , Budaya dan wisata yang ada di boyolali keluar negeri dengan cara menampilkan pementasan tarian tradisional khas Boyolali yang dikemas dengan apik. Persiapan ini membutuhkan waktu 6 bulan. Duta Seni ini sudah berlangsung 3 kali yang sebelumnya ke eropa dan amerika.
Langsung saja .saya akan menceritkan bagaimana prosesi kita pentas di berbagai negera di asia, yaitu Hong Kong, Tiongkok dan japan. #cekidoot
1.      Pentas di Bank Negara Indonesia (BNI), Hongkong. 03 oktober 2015
Pra pementasan di BNI, Hong Kong:
Pada hari Sabtu, tanggal 3 oktober saya bersama Duta seni dan Budaya Boyolali 2015 perfome di Bank Negara Indonesia yang berada di Hong Kong. Sekitar pukul 14.30 kita sampai di sebrang jalan BNI yang cukup jauh yang sebelumnya saya dan Team Duta Seni lainya melakukan city tour di Hongkong,
Bisa di bilang hari itu kita sedang kurang beruntung, karena bus kita harus parkir cukup jauh dari lokasi kita pentas, di tambah lagi hujan yang deras serta badai taifun yang menjadi ujian bagi kita. Saya bersama teman-teman bantu membantu membawa property menuju ke BNI. Property kita ada 7 kotak yang terbuat dari kardus sehingga rawan sobek kalau terkena hujan atau air, dan 1 properti berupa 3 tongkat. Propeti itu tidaklah ringan. Isinya berbagai macam, dari kostum 8 tarian, assesories, alat make up, MMT dan segala hal yang mendukung perfom kita.
Di hujan yang cukup deras kita harus segera sampai di BNI dengan catatan keras bahwa property harus aman. Itu harus, karna property masih akan di gunakan lagi di Negara selanjutnya. Saya kebetulan mendapat jatah property dengan kode F, yang isinya assesoris dan alat make up.  Cukup berat, tapi kita kuat, yang bertanggung jawab atas property kode F ini adalah saya, kezia dan lesya.  Kami membawa property itu sangat hati-hati,saya sampai nyempil-nyempil di pinggiran gedung-gedung yang tinggi demi menghindari hujan. Kita tidak hanya membawa property, tetapi kita secara pribadi juga membawa minimal 2 tas pribadi(1 tas ransel dan tas jinjing). Untungnya koper di taruh di bagasi bus, jadi tidak ikut turun untuk di bawa.
Kita berburu dengan hujan dan waktu, karena kita harus efisien waktu, juga hati-hati dalam membawa property dan barang pribadi. Di dalam ransel saya itupun isinya adalah kostum tari untuk mendukung perfom, seperti manset dan legging.
Sekitar 10 menit berlari melawan hujan dan membawa property yang cukup berat. Kita sampai di hall BNI. Pertamanya kita menaruh property di ruang depan di dalam gedung BNI, tapi di tegur salah satu karyawan BNI yang sekaligus panitia acara ini, katanya tempat kita bukan di situ, untuk property di taruh di belakang, -_- hadeeeh,., angkat lagi, jalan lagi, untungnya lokasinya tidak terlalu jauh dari ruangan depan.
Setelah menaruh property di tempat yang sudah di sediakan, semua langsung di panggil Pakde Jungkung(pembina) untuk malakukan  Blocking Panggung. Tarian demi tarian kita blocking dengan cepat. Hanya sekitar 5 menit untuk blocking 8 tarian yang akan di sajikan.
Setelah selesai blocking kita bergegas keruangan make up. Sebagian ada yang memakai kostum terlebih dahulu, sebagian ada yang make up terlebih dahulu, sekitar 30 menit, waktu yang cukup singkat untuk make up dan memakai kostum. Namun karna kita sudah di latih dengan sangat disiplin, alhmdulilah kita mampu menyelesaikannya dengan ontime. Dan sebelum make up dan ganti kostum kita berdoa bersama-sama agar perfom pertama kita lancar dan sukses.
Prosesi pementasan di BNI Hongkong:       
Setelah pembukaan dan berbagai sambutan ini dia saatnya kita pentas.  Panggung kali ini adalah panggung milik Duta Seni Dan Budaya Boyolali 2015. Panggung ini ada khusus di buat untuk kita, tamunya pun adalah tamu undangan dari BNI.
Dan perfom pertama adalah tari garuda dan bendera, tarian yang menggambarkan kekuatan sang garuda dengan benda merah putih yang berkibar. Tarian ini adalah tarian pembuka yang sangat menciri khaskan Indonesia. Hanya selang beberapa detik, di susul tarian boyolali tani.
Boyolali tani ini menggambarkan kemakmuran dan kerukukan masyarakat boyolali yang masyoritas bekerja sebagai petani. Di situ juga muncul sesosok Dewi Sri yang merupakan symbol dari dewi kesuburan untuk pertanian di boyolali.  Dan masih bagian dari tari boyolali tani, Di akhir tarian ini di munculkan 1 pasang penganten jawa, di mana penganten tersebut mempraktikan tentang bagaimana adat ngentenan / menikah di jawa tengah.
Di sela sela ketika boyolali tani masih melakukan tarianya, saya dan teman-teman dari kelompok tari icon boyolali membantu wahyuningsing untuk berganti kostum, karna wahyuningsih sebelumnya adalah bagian dari tari garuda dan bendara yang sebelum boyolali tani perfom. Waktu yang cukup singkat hanya sekitar 8 menit untuk ganti kostum, di tambah lagi icon boyolali kostum dan assesorisnya paling banyak.
Setelah boyolali tani selesai dengan tariannya, di lanjutkan dengan tarian Icon Boyolali. Dan di sini saya adalah salah satu penari dari tarian ini. Icon boyolali menggambarkan bahwa boyolali memiliki batik icon yang di jadikan sebagai salah satu property untuk menari di icon boyolali. Tarian ini sangat energic dan penuh semangat, di dukung juga oleh music yang bertempo cepat. Tarian icon boyolali selalu tidak pernah lepas dari tepuk tangan penonton.
Setelah selesai Icon Boyolali, di lanjutkan lagi tari bondan kendi, yaitu tarian yang menceritakan tentang kisah seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya. Nah disisi lain saya dan berserta teman-teman yang sudah menari dari garuda dan bendera, boyolali tani dan icon boyolali semua bersiap-siap berganti kostum untuk melakukan tarian penutup yaitu tari topeng ireng.
Bondan kendi selesai di lanjutkan lagi tari hanoman boyolali. Tari hanoman adalah tarian yang menggambarkan kera putih yang yan kesatria. Sekitar 4 menit. Dan setelah hanoman selesai, ini adalah gong dari semua tarian kita, tari topeng ireng. Topeng ireng dari kata noto lempeng irama kenceng, adalah sebuah tarian rakyat khas boyolali yang berasal dari lereng gunung merapi, tarian ini menggambarkan rasa syukur masyarakat boyolali atas melimpahnya karunia dari tuhan. Dan  19 member duta seni serempak melakukan tarian ini. Kenapa 19? Bukankah duta seni berjumlah 22? Iya, menjadi 19 karna 1 orang menarikan bondan kendi tadi, dan 2 orang menarikan hanoman, yang mana mereka tidak ada waktu untuk berganti kostum topeng ireng.
Acara menari selesai. 22 member duta seni dan budaya ke atas panggung untuk mengucapkan terimakasih dan di lanjutkan sesi foto. Banyak sekali yang meminta foto dengan kita. #alhamdulilah yaaa.hehehe.. ya walau ada sedikit kekecewaan karena penontonya sedikit, di karenakan kondisi alam yang tidak mendukung yaitu terjadi badai taifun 3 di daerah hongkong dan sekitarnya, sehingga kita harus tetap perfom walau dengan sedikit penonton. Namun itu tidak menyurutkan semangat kita, kita tetap menampilkan yang terbaik, karna kita membawa nama Boyolali dan Indonesia. Dan itu tanggung jawab yang cukup berat.
Pasca pementasan di BNI Hongkong:
Kita hanya di beri waktu 10 menit untuk merapikan semua property ke tempat semula tanpa ada yang tertinggal. Dengan cepat kita berusaha mengembalikan kostum dan lainya ke dalam property yang sudah di kelompok-kelompokan dari kode A, B, C, D, E, F, G dan I. selain itu kita juga merapikan kembali tempat yang sudah kita berantaki untuk make up. Setelah selesai beberes kita segera keluar dari gedung BNI menuju bus. Dan ternyata di luar masih hujan dan semakin deras dari yang sebelumnya. Kita harus memutar otak bagaimana kita sampai bus tanpa membahasi kardus property. Kita sempat berhenti sebentar di teras BNI tapi tak lama. kemudian kita tetap berlari menuju bus, karna di sisi lain kita harus segera pergi dan menuju lokasi selanjutnya sedangkan waktunya sangat mendesak.
Akhinya kita lari membawa property yang berat sekaligus membawa barang pribadi kita yang cukup berat. Saya kebetulan membawa property paling depan saat itu, saya berlari dan menemukan bus yang ada di pinggir jalan dengan bagasi terbuka. saya langsung menaruh property kedalam bagasi bus. Tapi saya langsung di tegur salah satu teman saya, yang bilang bahwa itu bukan bus kita. #mampussss #salahbusss -_-. Langsung saya angkat lagi propetinya dan mengikuti teman saya.
Ternyata busnya berada lebih depan dari bus yang saya kira tadi. Tapi setelah itu ada yang memanggil saya lagi. Bahwa bus yang tadi saya kira salah adalah bus yang benar, dan bus yang sekarang saya tempati juga benar.  Dan distu saya baru tau kalau ternyata dari Batari Tour menambah lagi 1 bus untuk kelancaran transportasi. Dari kita yang sudah berada di bus di depan. Kita di suruh angkat lagi propertinya menuju bus yang saya kira salah tadi. Semua property di taruh bus yang tadi, sekaligus member Duta Seni dan Budaya semua menempati bus ini. Jadi bus yang pertama berisi Bapak-bapak kepala sekolah dan pembimbing sedangkan bis kedua di isi anak-anak dari Duta Seni dan Budaya. Dan kita dari tadi bawa property melewati jalan raya yang ramai dengan make up yang belum di hapus sama sekali. Ya bayangkan lah seperti apa muka kita.hehe
Setelah beres kita langsung melanjutkan perjalanan menuju Shenzhen china melalui jalur darat.
Foto pentas di BNI Hong Kong
 

2.     Pentas di Ghuangzho, China. 05 0ktober 2015
Pra pementasan di ghuangzho, china:
Setelah makan malam sekitar pukul 07.30 malam kita 1 rombongan menuju pementasan di sebuah mall di ghuangzho china. Dan ternyata kita pentas di lantai 8. Dari bus kita membawa property masuk mall dan langsung menuju lift. Semua property alhmdulilah bisa masuk lif. Tapi tidak semua anak bisa masuk lif. Akhirnya kita naik tangga darurat menuju lantai 8 yang mana di peruntukan kita pentas. Namun di lift juga sudah ada yang menjaganya 2 orang dari kita.
Ngosngosan juga naik tangga, walaupun gak bawa property tapi kita tetap masing-masing dari kita membawa 2 tas yaitu 1 tas ransel dan tas jinjing. kita langsung menuju lift yang berada di lantai 8. Karena semua property adalah tanggung jawab kita bersama.
Satu per satu property di keluarkan dari lift dan di angkat bersama-sama menuju tempat pementasan. Kita di arahkan dengan baik oleh salah satu karyawan dari mall tersebut. Beliau orang china. Dan tidak bisa bahasa inggris apalagi bahasa Indonesia, sehingga dia mengisyaratkan dengan bahasa tubuh dan senyuman. Alhmdulilah orangnya ramah dan masih muda.
Sampai di tempat pementasan kita langsung di arahkan ke tempat make up dan ganti yang tempatnya dekat dengan toilet. Seharunya kita blocking dahulu sebelum pentas, tapi karna berbagai hal. Kita menjadi tidak bisa blocking.
Lokasi make up kita sebenarnya hanyalah jalan atau lorong menuju ke toilet, bukanlah ruangan khusus untuk make up. Tapi itu tidak masalah bagi kita, kita tetap bersemangat untuk konser di Negara china ini. Kurang lebih seperti di BNI. Kita gantian make up dan ganti baju untuk efisien waktu. Dan kita di beri waktu yang sama untuk itu semua, hanya sekitar 30 menit untuk make up dan ganti kostum. Kita juga memanfaatkan toilet yang di dekat lorong itu untuk ganti kostum.
Selesai ganti kostum dan make up kita segera masuk ruangan yang di sediakan sebelum masuk pentas atau istilah kerennya backstage. Di backstage kita berdoa bersama-sama, persiapan seperti cek kekurangan satu sama lain dan kosentrasi untuk pementasan ini. Dan di sini kita juga di datangi mas bogie seorang juru kamera kita, yang menfoto-foto kita.
Proses Pementasan di Ghuangzho, China:
Tidak hanya kita yang dandan cantik dan ganteng, para kepala sekolah dan crew dari Duta Seni dan Budaya juga berdandan dengan memakai Baju Batik Lurik yang menciri khaskan orang jawa lengkap dengan blangkonnya. Dan di sela-sela kita tadi menari, para crew dan kepala sekolah menyebarkan brosur ato leaflet yang berisi potensi tentang potensi wisata yang ada di boyolai. Ada juga Pakde Jungkung yang memakai jas hitam membantu kita sebagai official.
Sebelum acara di mulai kita berkumpul . dan berdoa bersama semoga acara ini berjalan dengan lancar dan sukses. Kurang lebih sampir sama seperti di BNI Hongkong. Pertama-pertama ada sambutan dari berbagi pihak, dari team kita sendiri yaitu team boyolali, kemudian dari pihak Y n G Mall Ghuangzho. Di lanjutkan tarian Garuda dan Bendera, kemudian Tari Boyolali Tani lengkap dengan Dewi sri dan Penganten, setelah itu Tari Icon Boyolali, Tari Bondan Kendi, Tari Hanoman  dan yang terakhir Tari Topeng ireng.
Ngomong-ngomong kali ini kita memang berasa spasial banget karna penontonya penuh dan penonton disini kalau mau menonton kita harus membeli tiket.
Pementasan kelar. Di lanjutkan dengan foto-foto, foto-foto dengan penyelenggara, dengan penoton dan semua yang mau berfoto dengan kita. Dan setelah itu kita berbegas ganti kostum dan membereskan property.  Kita di samperin mbak-mbak china yang pernah liburan di jogja dan mengajak kita ngobrol. Ya walau kita berkomonikasi dengan bahasa ingris seadanya, setidaknya dia dan saya paham apa yang kita bicarakan. #alhamdulilah ya..
Waktu kita kali ini lebih longgar untuk beres-beres sekitar 20 menit. Kita juga sempat wefy atau grufy, kita sempat sompyo atau tos bersama-sama. Dan di akhiri dengan berdoa.
Pasca pementasan di Y n G mall Ghuangzho, China:
Kita keluar dari aula pementasan dengan make up yang masih menempel. Masing masing anak membawa property dan sebagian juga ada yang membawakan tas temannya yang membawa property. Intinya kita saling membantu untuk meringankan beban temannya.
Kita menuju lift. Dan semua property masuk ke dalam lif. Lift kali ini berbeda dengan lift yang sebelumnya kita pakai. Lift kali ini lebih lebar. Sehingga kita (22 member duta seni) berserta property bisa masuk dalam lift. Tapi anehnya kita. Kita lupa turun di lantai berapa. Kita tidak di damping oleh para pendamping kita, karna mereka menggunkan lift yang berbeda.
Kita turun di lantai G. tapi setelah di buka. Kok beda sama yang pertama kali kita masuk tadi? Trus kita mengira kalu kita kurang bawah lantainya. Kita turun lewat tangga darurat dengan membawa beban property dan tas, ternyata kita salah turun, kita hampir saja memasuki ruang bawah tanah. Kita kembali. Kita mencari jalan keluar , muter-muter gak jelas.
Dan sampai akhirnya kita bisa keluar dari mall. Tapi yang kita lihat bukan halaman utama yang seperti awal kita masuk. Kita tetap berjalan mendekti jalan raya dengan PD walau sempat kesasar. Disini keadaan emosi anak-anak juga mulai muncul, sehingga kita harus saling menjaga emosi kita masing-masing. Bayangkan saja. Kita turun membawa property yang berat, kesasar, capek habis pentas, dan sebaginya, campur aduk pokomya. Dan rasanya emang nano nano banget.
Saya di tegur oleh seorang satpam. Pertamanya saya agak grogi sama satpam ni, secara pertama kali di tegor satpam orang china. Tapi untungnya dia senyum, sehingga bisa mengalihkan duniaku, haha. Dia Tanya apakah kamu mencari bus dengan bahasa inggris. Bukanya songong ya Cuma kemarin-kemarin saya ngomong saya china dengan b.ingris ya lumayan paham lah ya, tapi kali ini gak jelas banget ni satpam ngomong apa, b,ingris tapi logatnya china. Jadi bikin  kepalaku banyak tanda Tanya gitu. Hadehh. .. kode yang paling jelas adanya BUS. Oke bus. Kita paham. Kita memang sedang mencari Bus. Kita yes yes yes aja tuh. Siapa tau dia memang mau memberi tau dimana bus kita berada.
Dan alhamdulilah, satpam ini ternyata adalah pahlawan kita. Dia memberi tau letak bus kita dan mengarahkan kita dimana bus itu, ya walau kita di suruh melewati lorong yang gelap, tapi kita sampai di Bus. Kali ini kita selesai sekitar pukul 11.00 malam waktu setempat.
Kita langsung menaruh property dan bergegas masuk bus, ternyata pembimbing dan crew menunggu kita dan mengkhawatirkan kita, karna kita cukup lama kesasarnya. Hehe. Setelah beres menaruh barang. Kita berbegas kembali ke hotel di Shenzhen china.
Foto pementasan di Y n G mall Ghuangzho, China






3.      pementasan di Hanazono High School, Japan. 09 oktober 2015
Pra Pementasan di Hanazono High School, Japan:
Pagi ini kita akan melakukan pementasan di Hanazini high school. Kalau di Indonesia setaraf sekolah SMA. Kita berangkat seperti biasanya dengan menggunakan bus. Tetapi kali ini busnya behenti sangat jauh dari sekolahan di karenakan busnya terlalu besar apabila di harus masuk gang dari hanazono high school.
Tapi kita juga sedikit diringankan, karna dari pihak sekolah hanazono mau menjemput atau mengambil property kita, sehingga kita cukup jalan kaki dan membawa barang pribadi kita menuju hanazono high school.
Ternyata memang jauh, kita jalan sekitar 15 menit itu pun dengan sedikit berlari. Kita mencoba menyeimbangi tourguide kita yang orang japan asli, beliau berjalan dengan cepat walau dia memakai highhells. Maklumlah, orang japan kalau berjalan kan memang cepat.
Sesampainya kita di hanazono kita di sambut baik oleh pihak sekolah, mereka sangat ramah dan santun, sekolah nya juga sangat tenang, karna saat itu sedang berlansung pelajaran. Kita segera di arahkan menuju tempat ganti. Ruangan  make up dan ganti ini sangat kental dengan nuansa rumah japan yang ada di tv. Hehe.
Dan pementasan kali memang benar benar beda, waktu make up dan ganti kostum hanya sekitar 10 menit, sehingga kita ganti kostum, dan hanya memakai make up seadaanya (bedak dan lipstik) saja. Benar-benar waktu yang sangat singkat untuk persiapan perfome. Dan di hanazono kita tidak dapat menampilkan semua tarian di karenakan waktu yang sedikit, kita hanya di beri waktu pentas sekitar 20 menit, sehingga hanya Hanoman dan topeng ireng saja yang dapat di tampilkan.
Panggungnya sebenarnya tidak ada, hanya area untuk mengajar yang di jadikan untuk pementasan, sempit memang tapi kita tetap manampilkan dengan maksimal.
Proses pementasan Hanazono high school, japan:
kita pentas di sebuah aula sekolah yang berisi siswa sekelas 11 atau kelas 2 SMA. Pementasan pertama mempersembahkan tarian Hanoman yang cukup menghidur para siswa. Dan langsung di susul tarian topeng ireng yang mendapat tepuk tangan  yang meriah.
Pasca pementasan Hanazono High School, japan:
Pementasan kali iini memang singkat, tetapi insyallah sampai kepenonton, setelah pementasan, kita kembali ke panggung untuk memberikan penghormatan, dan di situ kita di bi bagi-bagi kelompok untuk duduk bersama siswa dari hanazono yang menonton, kita ngobrol dan berbagi pengalaman tentang budaya masing-masing. Kita juga sempat mengajari mereka gerak dasar dari topeng ireng. Dan mereka sangat antusias menirukan gerakan yang kita contohkan. Setalah mengajari mereka belajar menarikan topeng ireng, kita berbegas kembali ke ruang make up dan segera beres-beres. Kalu ngomongin beres-beres itu adalah pekerjaan yang selalu kita kerjakan dengan cepat.
Beres-beres property selesai kemudian dibawa ke halaman depan sekolahan, dan ternyata kali ini pihak dari sekolah tidak menyediakan pengentaran propert ke bus, akhirnya kita di panggilkan 2 mobil taxi untuk mengantar property ke bus kita yang cukup jauh tadi.
Setelah property berangkat, kita pun pamit dari hanazono menuju bus kita parkir, kembali jalan lagi, jalan sehat, sekitar 15 menit. Sesampainya di bus kita segera cek property, ternyata aman, kemudian naik bus, dan segera membersihkan make up kita dengan tissue basah. Dan di lanjutkan lagi perjalanan menuju Kyoto.
Foto pementasan di hanazono high school, japan




4.     Pementasan di Minoh, Japan. 10 oktober 2015
pra pementasan di minoh, japan:
hari ini kita akan melaksankan pementasan yang terakhir di minoh bersama Persatuan Pelajar Indonesia Osaka – Nara (PPI Osaka-Nara). Perjalanan cukup jauh, sekitar 2 jam dari apartemen yang kita tempati. Kita sampai disana sekitar pukul 12 siang, kita di sambut dengan hangat oleh para panitia. Karna pementasan ini bersama PPI Osaka Nara maka banyak orang Indonesia disini, sehingga komunikasi cukup lancar. Kita langsung di arahkan ke ruangan make up dan ganti kostum khusus untuk kita. Kali ini lokasi make up dan ganti kostum tidak terlalu jauh dari tempat parkir bus. Sehingga sedikit meringankan kita membawa property dan barang pribadi.
Khusus dalam pementasan di minoh green hall ini kita hanya di beri kesempatan untuk menarikan 3 tarian sebagai bintang tamu pada acara tersebut. Pementasan kali ini bukan hanya kita yang  berlaku sebegai telent tapi dari Persatuan pelajar Indonesia Osaka Nara juga mempersembahan tarian dari Indonesia, seperti tari kecak, tari saman, dan masih banyak lainnya, pementasan ini berkonsep drama tari dengan tokoh hanoman. Bangga rasanya bisa 1 panggung dengan para pelajar yang keren-keren ini.
Lanjut cerita. Setelah kita menaruh property kita di arahkan lagi ke panggung untuk bloking tarian. Hanya sekitar 5 menit untuk blocking, kemudian kembali ke tempat makeup atau backstage yang sudah di siapakan tadi. Dan kita langsung make up dan persiapan lainya.
Tapi sebelumnya saya membaca rundown acara untuk pementasan ini, yang ternyata acara ini di mulai pukul 13.00 dengan menampilan pertama tari garuba-bendera dari Duta Seni dan Budaya Boyolali. Selanjutnya di isi drama tari dari dan ppi Osaka-nara. Dan ketika pukul 15.00 barulah Tari Hanoman dari Duta Seni tampil dan yang terakhir pukul 15.20 tari topeng ireng sebagi penutup.kali ini cukup lama untuk make up dan ganti kostum, sehingga kita berinisiatif untuk tidak memakai topeng, melainkan memakai make up sebagai topeng, yang mana pada dasarnya, tarian ini memang tidak menggunakan topeng, tetapi make up yang menyerupai topeng. Kita saling membantu untuk melukis wajah kita agar tercipta keserasian make up pada wajah kita msing-masing.
Proses Pementasan Di Minoh, Japan:
Pementasan di mulai dengan tarian garuda dan bendera sebagai opening berjalan cukup sukses, dan penari garuda-bendera langsung kembali ke back stage untuk ganti kostum topeng ireng dan menambahi make up mereka.
Karna waktu yang cukup longgar akhirnya make up bisa terselesaikan dengan baik. ini baru pertama kalinya kita membuat make up seperti ini yang sebelumnya belum pernah kita lakukan ataupun latihan make up seperti ini tetapi hasilnya sungguh tidak mengecewakan.#alhamdulilah.
Sekitar pukul 15.00 tari hanoman muncul dan dapat menggebrak panggung, di susul tari sri kandi yang di lakukan oleh seorang wanita japan yang mempelajari tari srikandi di Indonesia. Dan ini saatnya. Topeng ireng show. Sekitar pukul 15.20 kita membawakan tarian topeng ireng dengan penuh semangat. Kali ini kita 99% sempurna membawakan tarian ini, tanpa ada kesalahan dan benar-benar memukau semua penonton. ada sekitar 500 penonton warga jepan dan Indonesia yang menonton kita.
Setelah tari topeng ireng selesai kita tidak langsung pergi kebackstage tetapi kembali ke atas panggung untuk memberikan salam. #maturnuhun. #terimakasih japan.
Pasca pementasan di Minoh, Japan:
Kita pentas di sebuah gedung pertunjukan yang megah dengan lighting yang sangaat memadai, dan Setelah tirai panggung di tutup kita bersalaman dengan para pelajar Indonesia yang juga ikut memeriahkan acara ini, kita berfoto bersama dan saling mengucapkan terimakasih, banyak pujian yang kita dapatkan pada setiap pementasan, tapi semoga pujian itu tidak membuat kita menjadi orang yang gila pujian dan sombong. Amin
Setelah foto bersama PPI Osaka-Nara kita di arahkan untuk ke depan gedung memberi ucapan terimakasih dan sampai jumpa lagi kepada para tamu dan penonton pada pementasan tadi. Adapula dari para penonton yang minta foto bersama dengan kita. Setelah selesai acara foto-foto kita langsung menuju ruangan make up yang tadi, kita beberes lebih cepat dari sebelumnya, karna jam 16.00 gedung harus di tinggalkan dengan keadaan bersih. Untungnya kita di bantu panitia untuk kemas-kemas dan membuang sampah. Dan disini kita memberi tinggalan berupa 3 tongkat,2 capeng,1 kendi, dan 6 tenggok. Karna besok sudah tidak ada pementasan lagi, sehingga lebih baik di tinggal untuk mengurangi beban muatan di bagasi pesawat.
Setelah itu kita membawa property ke bus dan melanjutkan perjalanan ke KJRI Osaka atau Konsultan Jendral Republik Indonesia yang berada di Osaka. Kita juga di beri sertfikat oleh PPI Osaka Nara atas partisipasi mengikuti pementasan ini. dan di karnekan besok kita sudah balik lagi ke Indonesia, jadi banyak kata perpisahan dari mereka untuk kita,
Terimakasih Hong Kong, terimaksih China, dan terimakasih Japan sudah memberikan kenangan yang luar biasa, saya tidak akan pernah bisa melupakan kenangan yang keren ini. terimakasih. #arigatho gosaimas
Foto pementasan di minoh, japan

Quote of the day
 “Be The Best Of YourSelf To Inspire Others”
.Thank You.

No comments: