Thursday, October 29, 2015

The Story Of My Trip (Hongkong, Tiongkok, Japan)

--THE STORY OF MY TRIP--
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hallo Indonesia !!! 
Tak terasa saya sudah sampai di Boyolali-Indonesia dengan keadaan selamat tidak kurang suatu apapun. Disini saya akan menceritakan kesan, pesan dan harapan saya untuk Boyolali dari perjalanan yang saya tempuh 10 hari dalam misi kebudayaan ini.
Dan di mulai pada tanggal 2 oktober 2015, adalah pertama kalinya saya bersama 21 teman duta seni dan budaya menginjakan kaki di hongkong. Di hongkong kami bertinggal selama 2 hari. Hongkong adalah Negara kecil, sempit dan padat, dimana disana banyak gedung-gedung pencakat langit yang menjulang tinggi, mayoritas masyarakat hongkong tinggal di apartemen, untuk para muda mudi yang baru memulai hidup biasanya menempati apertemen yang didirikan oleh pemerintah, dan harganya relative lebih murah, harga tahan di hongkong sangat mahal dan banyak artis-artis luar negeri maupun dalam negeri yang memiliki tahan di hongkong.
Jalan-jalan di hongkong sangat sempit, sehingga harus hati-hati apabila mengendarai kendaraan di hongkong, mungkin kalau saya yang nyetir jalannya pasti pelan-pelan banget, berhubung yang nyetir orang hongkong dan sudah terbiasa dengan medannya jadi mengendarai busnya lancar jaya walaupun jalannya sempit maksimal. Dari yang saya lihat, hongkong adalah derah perbukitan, walaupun Negara yang maju dan tatanan kota padat oleh gedung-gedung, namun dikelilingi oleh bukit-bukit yang hijau dan teduh.
Mayoritas masyarakat Hongkong mengunakan transportasi umum seperti taxi yang tiap taxi memiliki kapastias seat(tempat duduk) yang berbeda-beda, ada yang 4 seat, ada juga yang 5 seat, ada juga kereta dari kereta modern yang cepat dan kereta klasik yang sangat lamban sekaligus  harganya murah, namun di hongkong juga seperti di Indonesia, masih banyak di temui mobil-mobil pribadi yang di gunakan dan mobil rata-rata pengeluaran baru yang di Indonesia belum ada, kalau pun ada hanya beberapa dan orang-orang tertentu saja.
Untuk pertama kalinya saya di hongkong, saya di sambut baik oleh gerimis yang perlahan-lahan membasahi baju yang saya kenakan, mungkin gerimis itu sepela, tapi dari musim hujan sampai musim kemarau di Indonesia baru kali ini saya merasakan germis lagi dan pertama kalinya di Hongkong,
Lanjut cerita tentang hongkong, banyak hal yang saya kagumi dari Negara kecil ini. Pertama finance. Hongkong adalah Negara ketiga dengan keuangan terbaik setelah newyork dan London, di hongkong kamu bakal banyak nemuin perusahaan intermediari keuangan, seperti bank. Di hongkong kamu dapat menjumpai bank dari berbagai Negara, seperti bank of America, bank Malaysia, bank singapura dan ada juga Bank Negara Indonesia. Sedikit ada rasa bangga ketika melihat ada salah satu Bank BUMN Indonesia di Hongkong, tapi kekecewaan itu juga ada, kenapa Cuma ada 1 Bank dari Indonesia? Padahal Indonesia memiliki puluhan hingga ratusan Bank BUMN, BUMD dan swasta. Di lihat dari gedungnya pula, bank Indonesia terbilang kecil di bandingankan bank Malaysia dan bank singapura yang seyogyanya masih serumpun dengan Indonesia.
Apabila di logika secara kasar mungkin sedikit lucu ketika suatu Negara banyak sekali perusahan bank dari dalam hingga luar negeri yang gedunganya nauzubilah besarnya, sedangkan negaranya sangat sempit, bagaimana operasional perusahaan bank yang sebanyak itu dengan wilayah sesempit itu yang sudah berbagi dengan pemukiman, secara bank mencari keuntungan dengan menjadi intermediary orang yang memiliki kelebihan dana dan orang yang membutuhkan dana, di sisi lain bank di hongkong sangat banyak dan bank skala pusat/besar, hingga saya mendapatkan jawab dari pertanyan saya oleh tour leader hongkong yang sering di sapa pak jo.
Bank-bank yang banyak itu ternyata tidak hanya beroperasional di wilayah hongkong saja, tetapi sudah skala internasional, jadi banyak warga Negara lain yang meminjam  dana untuk bisnis dan keperluan lain nya dari bank-bank yang ada di hongkong, sehingga tidak heran apa bila finance hongkong terbilang maju, di tambah lagi di hongkong ada sebuah pelabuhan tersibuk nomer tiga di dunia, 24 jam operasioanl pelabulan ini tidak berhenti, pelabuhan ini sangat rapi, banyak kapal-kapal yang terparkir rapi dan siap bertransakri pemindahan barang-barang. Kenapa pelabulan itu sibuk? Karna barang-barang yang masuk ke hongkong tidak di kenai pajak atau bebas pajak untuk semua komoditas kecuali rokok dan mobil, karna ini juga hongkong di sebut sebagai Negara shoping. Pasti kamu sering lihat di tv artis-artis Indonesia berlibur dan belanja di hongkong, nah karna ini sebabnya barang-barang di sini terbilang murah untuk belanja sehingga banyak orang indonsia atau warga Negara lain yang memilih hongkong sebagai salah satu destinasi shoping. Untuk fashion di hongkong, huuuuuu jangan Tanya, hongkong fashion stylis, fashionista, fashion maniak dan entah apalagi itu namanya yang pasti masyrakat hongkong stylis, namun untuk saya sendiri, saya tidak sempat mengunjungi tempat shoping dan belanja di hongkong, jadi saya belum bisa membandingkan harga secara pasti. Namun dari penjalasan pak jo itu lah yang terbaca oleh saya.
Masyarakat hongkong mayoritas keturunan china dan inggris. Bisa di bilang masyarakat di hongkong itu muka cina tapi otak inggris karna mereka berkerja dan juga menikmati hasil yang mereka dapatkan seperti orang inggris (kata tour leadernya si gitu).
 Dan tidak seperti di china yang memiliki peraturan bahwa setiap keluarga hanya boleh memiliki 1 anak, di hongkong tidak ada batasan untuk jumlah anak, malah pemerintah di hongkong menghimbau untuk majunya pertumbuhan penduduk, padahal di hongkong sendiri biaya hidup cukup mahal apabila di bandingkan dengan Indonesia, namun di sisi lain walau tanah di hongkong mahal tapi orang kaya di hongkong itu sebuah mayoritas.
Tata kota. Saya suka tata kota di hongkong, meraka memanfaatkan dengan baik setiap potensi wilayah Negara dengan baik tanpa merusak semua alam. ada sebuah terowongan bawah laut yang lumayan panjang, dan tingginya 2,5 km di bawah permukaan laut, dan di Indonesia belum ada yang seperti ini. Saya juga sempat ke Victoria peak, kurang lebih Victoria peak seperti new selo boyolali, tapi bedany banyak(hahahaha), kalau selo masih alami banget, mau naik kesana aja harus pake motor, motornya pun harus sehat habis di servis, kalau kita menuju Victoria peak kita tinggal naik kereta khusus yang kapasitasnya muat banyak. di new selo kamu mau menjumpai sampah? Banyak. Kalau di Victoria peak ? huem,,, resik banget coi!!.  Adem-ademnya samalah seperti di selo-Boyolali. tapi Pemandangannya tentu berbeda, kalau di selo kita bisa lihat pegunungan atau kota-kota yang agak jauh di selo, sedangkan kalau di Victoria peak kamu bisa liat salah satu pulau bagian dari hongkong dengan kepadatanya serta pemandangan air laut yang bersih banget. Yeah.. Victoria peak bisa menjadi salah satu alternative wisata yang bisa kamu kunjungi kalau kamu mau ke hongkong.
Huemm… kenapa aku jadi promoin hongkong sih,, -_-, andai aja new selo di kelola dengan baik, jalan dan tranposrtasi di perbaiki dan di diadakan, sampah-sampah di bersihkan, dan jujur saya tergangung dengan pemadangan warung-warung di bawah tulisan new selo itu, sadar gak sih, tulisan new selo itu dari kejauhan terlihat gagah banget, tapi ketika mendekat ada warung-warung yang merusak pemandangan dan untuk spot foto yang sekarang di gandrungi anak muda jadi tidak menarik. Sangat di sayangkan, apalagi depan  warung itu banyak sampah, oh no!. kalau  seumpama warung-warung itu di pindah kan tempat, lalu di bawah tulisan new selo di buat taman pasti lebih indah, dan tentu lebih indah tanda sampah. Pasti new selo akan memiliki banyak pengunjung. Saya yakin bisa dan semua itu butuh proses.
Hari kedua setelah berkunjung ke Victoria peak saya bersama 21 member duta seni dan budaya berkunjung ke pusat persiasan di hongkong, ya disana cuma ngelus dada saja ya, soalnya mahal-mahal, ya namanya juga perhiasan dari giyok, emas murni, perak dan sebaginya, tapi cukup membuat saya puas untuk cuci mata, hehehe, simbol perhiasan disini berbentuk seperti liontin tapi dalam liontin itu ada kipasnya, cantik sekali.
setelah itu kita lanjutberjalanan, nah di hongkong kami berkesempatan perfome di Bank Negara Indonesia dan pertama kalinya perfom membawakan tarian khas boyolali di luar negeri. Alhamdulilah pementasan berlansung lancar dan full membawakan 8 tarian, agak sedih sih kalau menghitung berapa jumlah penontonnya, hhehe,,, kenapa sedih? Karena penontonya dikit, karena cuaca saat itu kurang mendukung pula yakni adanya badai taifun 3 yang membuat tamu undangan enggan untuk datang. Tapi itu tidak menyurutkan semangat kami, anggap aja kita sedang gladi bersih untuk kesekian kalinya, hehehe. #semangat
 Sebenarnya kalau di lihat dari alur perjalannan dari hongkong itu ke china, tapi bahas chinanya setelah aku bahas macau aja ya, gpp kan? Gpp. Haha.
Macau: Wonderfull, agresif, charming, smart. Mungkin itu beberapa kata yang bisa menggambarkan macau. Macau macau oh macau, sayang di macau cuma 1 hari aja, sebenarnya masih banyak pertanyan dari dalam diriku yang belum terjawab tentang macau.
 Wonderfull of macau, macau kota yang rapi, indah dan bisa menjadi salah satu alternative wisata disana, saya berangkat menuju macau dari shenzen-china menuju macau melalui jalan darat. Macau secara administrative termasuk kota atau daerah istimewa di china, sehingga kalau mau masuk di macau harus cek di imigrasi, saat di macau ini juga hujan dan gerimis terus, kurang memuaskan si kalau mau jalan-jalan di macau saat cuaca seperti ini di tambah lagi adanya badai taifun 3, badai taifun 3 ini memang sedang menyerang hongkong, macau, dan china. Badai taifun memiliki level 1-8, dan kalau badai taifun sudah sampai di level 8., warga macau, china dan hongkong tidak berani memakai jembatan antar pulau, tetapi mereka memanfaatkan transfortasi bawah jembatan untuk mencapai kota tujuan.
Kota ini memang unik, masih termasuk wilayah china namun isi kota macau berbeda sekali dengan china, lebih rapi, padat dan banyak monument. Tertutama monument persahabatan antara orang china dan portugis. Di macau ada 2 kebudayaan yang mendominasi yakni kebudayaan china dan portagis, namun kebudayaan itu dapat menyatu dan masyarakatnya hidup dengan tentram dengan dua budaya yang saling menghargai.
Agresif. Mungkin kamu sudah tau macau itu terkenal dengan apa. Yaps! Judi. Macau terkenal dengan di legalkannya judi.  Dan kalau kamu kamu masuk ke casino(tempat judi) kamu harus berumur minimal 21 tahun. dari 22 member duta seni boyolali hanya sayalah yang bisa masuk ke casino. Hehe, tapi saya tidak sendirian, saya juga mengajak cameramen dari boyolali -mas bogie- untuk menemani saya melihat-lihat orang judi di gedung venetian. Orang-orang judi di sana jangan di bayangkan judi seperti orang-orang disini yang penuh asap rokok dan kacang, kalau disana rapi, bersih, dilarang merokok di tempat judi, di larang memfoto, dan di manajemen dengan baik. di macau banyak sekali casino-casino dengan gedung-gedung besar dan fasilitas yang baik. untuk judi ini menggunakan mata uang dollar hongkong. Soal judi ini cukup tau saja sebagai penambah pengetahuan, dan saya tetap tidak berharap kalau Indonesia terutama boyolali mengikuti pelegalan judi ini. J
Charming. Oiya tadi saya sedikit menyinggung tentang gedung venetian. Bagi kamu yang gak paham bagaimana alur saya bisa masuk ke tempat judi itu, begini critanya, kita datang kemacau, makan siang, ke pusat oleh-oleh di macau kemudian ke ventian, venetian adalah sebuah mall sekaligus hotel mewah yang mengangkat konsep venesia. Di gedung venetian lantai 2 ada lanit buatan dan gondola buatan yang menyerupai tata kota venesia, #warbyasakk .sungguh indah dan menajubkan, jadi tidak heran kalau gedung ini selalu ramai di penuhi oleh pengujung yang untuk berfoto ria dan shoping, dan di lantai 1 terdapat casino atau tempat judi yang saya masukin tadi.
Masih dengan ke-charming-annya macau. Sewaktu saya lewat saat berkeliling di macau, ada sebuat tower yang mirip sekali dengan menara effel paris-prancis. Ternyata macau mau mengadakan menara efeel di macau sebagai salah satu destinasi wisata, jadi warganya kalau mau melihat menara effel tidak harus pergi jauh-jauh ke paris-prancis. Cukup di macau aja kamu bisa melihat menara effel.
Jalan-jalan di macau juga sudah di rancang sedemikian rupa dan setiap setahun sekali sekali ada perbaikan (harusnya Indonesia gitu, tidak nunggu jalan rusak baru di perbaiki. Hem!) jadi jalan-jalan di macau selalu mulus, jalan di macau juga terkenal dengan agenda grand prix tiap tahunnya. Grandprix adalah balapan mobil skala internasional. Yang kata tour leadernya akan di adakan grand prix akhir oktober ini. Sayang tidak bisa menonton T_T . ketika balapan mobil ini semua akses jalan di tutup dan samping jalan juga di tutup karana ketika kamu mau nonton harus beli tiket terlebih dahulu.
Mobil rongsok di sini juga bisa jadi pemandangan yang bagus lo, karna disini mobil harus di cek kelayakannya setelah 10 tahun, kalau setelah 10 tahun di cek ternyata tidak layak maka akan di buang dan di taruh di bukit-bukit, jadi bukit yang biasanya ada dedaunan mejadi tumpukan mobil-mobil yang masih mulus(menurut saya).
 Smart. Mungkin ini yang perlu di contoh Indonesia. Ketika kamu mau kuliah, kamu pasti menginginkan kuliah yang sudah punya nama, seperti di macau ini, walau cuma kota kecil tapi kamu bisa berkuliah di kampus-kampus yang sudah mendunia, seperti Canada university, institute studi eropa macau, dan lain sebagainya. Walau macau kota judi tapi pemerintahnya berprinsip warganya harus menjadi orang-orang yang cerdas dengan mendatangan universitas luar ke macau, pemerintah macau bertekat agar para penerus bangsa macau bisa mendapat pendidikan yang baik di macau tanpa harus pergi ke luar dari wilayah macau. Pendidikan di macau sangat di perhatikan oleh pemerintah, saya berharap Indonesia dapat memperhatikan lagi pendidikan Indonesia dengan beasiswa yang lebih dan fasitilas yang baik. tidak harus mendatangkan unversitas luar, saya yakin universitas di Indonesia tidak kalah dengan luar, hanya saja masih banyak yang perlu di perbaiki terutama pada kurikulum yang seharusnya dapat menyeimbangi kemampuan dari umur para pelajar.
Sedikit tambahan, kalau kamu kamu mati saya sarankan jangan mati di macau, kenapa? Karna kamu mau mati aja kamu harus nyewa tempat kuburan, atau pilihan lain harus di reklamasi. J
Macau udah, yuk lanjut ke china atau tingkok. Terserah kamu mau bilangnya tingkok, tapi saya lebih suka menyebutnya china, walaupun china dan tiongkok tidak ada bedanya.
Huemmmmmmm… ketika saya menulis china ini saya melihat memo di hp saya tentang china, sedikit aneh memang, china adalah Negara yang paling lama saya singgahi tapi paling sedikit catatan saya tentang china ini, huemmmmmm, ya jujur saja, saya tidak terlalu respect dengan china, banyak hal negathif yang saya temui di china dari pada positifnya, pertama toilet, mayoritas toilet yang di gunakan adalah toilet kering, jadi kamu bisa bayangkan kan bagaimana baunya,   -_-
Sampah dan bangunan juga masih banyak yang sama di Indonesia. Terutama seperti di Jakarta, sampah berserakan? Ada. Bangunan kumuh? Ada, gembel? Ada, kuliner? Biasa aja, mau nyari tulisan b.ing atau huruf? Susah.(kebanyakan tulisan mandarin), mau berinterraksi di social media? Susah(social media di batasi). Macet? Ada. Air laut? Coklat atau pekat. Dan cuacanya panas. Katanya China padat penduduk, tapi yang saya lihat masih banyak juga lahan yang belum di manfaatkan.
Oiya china ni emang bener-bener kalau soal dagang behhhhhhhh bikin buang-buang waktu! Bilang harganya xxx setelah di tawah bisa jadi harga x doang. Emang harus kejem kalau beli barang di orang-orang china.
Walaupun dari tadi saya banyak mengeluarkan hal-hal yang kurang menyenangkan dengan china tapi teknologi dan tranportasi china juga maju, di lihat dari berbagai barang-barang aslap(asli tapi palsu) yang di buat oleh china dari fashion sampai elektroni yang banyak di incar oleh Negara-negara berkembang. Dan wisata yang di kelola dengan baik. contoh wisata yang paling greget itu di window of the world dan menonton pagelaran seni dari splendid of china. Kalau kamu mau tau window of the world mungkin kamu bisa googling. Hahahahaha!
Saya Cuma takut kalau cerita, takut di bilang ri’ya. Soalnya window of the world emang keren banget. Window of the world adalah taman yang isinya semua budaya bangunan Negara lain yang sudah mendunia, disana ada menara Eiffel, taman japan dengan pohon sakura, air terjun Niagara, bangunan roma, banguan afrika, bangunan eropa, bangunan asia dan masih banyak lagi kalau di sebutin enggak akan kelar-kelar. Pokoknya hari ini bener-bener ngetrip deh. Hahaha. Soalnya di window if the world kamu bisa berkeliling dunia tanpa kamu perlu banyak mengeluarkan biaya, seperti judulnya. Window of the world = Jandela Dunia. J
satu yang bikin saya bangga adalah melihat sebuah candi yang berasal dari magelang, jawa tengah, Indonesia berada di antara bangunan dan candi-candi yang megah di window of the world. Candi itu adalah candi Borobudur. Senang, bangga, terharu dan sedih. Saya senang, bangga dan terharu ketika melihat candi borobudur asal inodenesia yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia berada di window of the world, sedihnya boyolali memiliki candi lawang dan candi sari yang belum banyak orang yang ketahui. Huem… doa dan harapan saya, semoga candi-candi di Indonesia lebih menggema di kanca internasional terutama candi-candi yang ada di boyolali. Amin.
Selain saya dan teman-teman member duta seni mengnunjukan perform kita di china, kita juga berkesempatan melihat perfom kesenian dari china di splendid of china. Yang saya garis bawahi di splendid of china ini adalah keserasian antara teknologi dan kesenian bisa menyatu dan bekerja sama dengan sangat baik sehingga menghasilkan sebuah pertunjukan yang luar biasa dan apik. Masih dengan penuh harapan, yang katanya boyolali akan membangun gedung kesenian, semoga splendid of china dapat menjadi salah satu inpirasi bagaimana teknogi menyatu dengan kesenian, semoga boyolali memiliki gedung kesenian dan dapat menunjukan kesenian yang luar bisa lebih dari splendid of china.
Di china kita berada di dua kota, pertama di shenzen yang kedua adalah di guangzhou. Perjalanan dari shizhen menjunu guangzhou kita menggunakan transportasi darat kereta, kerta ini berbeda dengan kereta yang ada di Indonesia, yeaaah. kereta ini kereta cepat yang cukup terkenal di china, yang kesepatannya bisa mencapai 350km/jam. cepet banget coi. perjalanan dari shenzhen ke ghuangzho memakan waktu sekitar 2 jam. dan semua lancar. alhmdulilah. 
Dan ini membuktikan walau china masih banyak kekurangan, tetapi Teknologi, transportasi, infrakstruktur cukup maju, di buktiknya lagi, ada banyak jembatan panjang membentang antar pulau yang cukup mewah (seperti suramdu tapi yang kaya gitu di china banyak).
Dan hari ke tiga  kita di china adalah kita perform di sebuah mall di Y&R guangzhou pada malam hari, alhmdulilah penontonya banyak, perform berlangsung dengan lancar dan sukses. Kita langsung pindah hotel ke daerah Guangzhou dan paginya kita city tour lagi di akhiri dengan shoping di baijing road. 
Kalau keinget di baijing road jadi keinget china geblek. Hahaha. Kejadian yang bikin ngakak, waktu itu saya, kezia dan lesya hunting baju. Saya menanyakan kepada mas-mas china yang masih cukup muda (ganteng sih), mas-masnya bilang harganya tu ninety nine yuan. Badalah untuk ukran kaos biasa ya mahal banget lah, kita hampir meminggalkan toko itu, tapi di kejar lagi dan dia bilang harganya kalau ninety, nineteen, eighty dan seomonganya dia gak jelas.haha, karna keterbatasan bahasa expresia dia menjelaskan kepada kita-kita terlihat sangat lucu dan dia hampir menyerah. Kita menanyakan ada kakulator dengan bhs. inggris? Dia menjawab tidak. Akhirnya kita sama-sama pake bahasa gak jelas untuk tawar menawar yang akhirnya di dapatnya 30 yuan dapat 2 kaos. #lumayannnn. Di china dan japan sedikit sulit menjumpai orang yang bisa berbahasa inggris.
Dari baijing road kembali ke hotel dan paginya kita terbang ke kansai internasional airport, Osaka, japan dari bandara baiyun internasional airport china, masih sulit di percaya, baru tahun lalu saya bertekat untuk pergi keluar negeri dengan cara apapun setelah iri melihat foto teman saya yang berhasil terbang ke singapura dengan biaya kampus. Iri? Memang. Tapi ke irian itu saya jadikan motivasi bahwa saya bisa pergi keluar negeri, dan alhamdulilah berkat ridho Allah SWT saya di beri kesempatan pergi keluar negeri dengan biaya pemerintah boyolali, dan yang lebih membanggakan, di sana saya membawa nama Boyolali-Indonesia. Subhanallah, terimakasih dan ucapan rasa syukur saya yang tak terhenti.
Oke lanjut dulu cerita ke japannya.
Huemmmm ini ni Negara yang paling di tunggu-tunggu dan paling bikin penasaran, selain japan memang Negara maju nomer 2 setelah America, japan memang memiliki budaya, kedisiplinan, kuliner dan gaya hidup yang menarik. Pertama menginjakan kaki di japan ada rasa lega disitu, ketika melihat situasi japan yang bersih dan dan rapi ada rasa  kaget disitu. Kok Indonesia gak kaya gini ya? Hehehe. J
Banyak banget yang pengen saya ceritakan tentang japan sampai saya bingung mau memulai dari mana. Pertama kansai internasional airport yang letaknya di pinggir pulau. Mungkin sekilas airport ini biasa aja dan letaknya mirip dengan bandara ngurah rai internasional airport denpasar. Tapi yang membedakan bandara kansai ini terbuat dari tumpukan sampah, (salah satu pemanfaatan sampah yang baik bukan?).
Dari bandara kita menuju Osaka. Sepanjang jalan banyak saya temui pabrik-pabrik berderet-deret dekat laut, namun air laut yang dekat pabrik itu masih jernih dan bersih. Tidak seperti di china kemarin, air laut di china lebih coklat dan pekat. Ternyata pengelohan limbah di japan sangat di perhatikan, jangan sampai merusak lingkungan, dan pengeolahan limbah maupun sampah di japan di olah menjadi barang yang lebih berguna seperi tissue dan lain sebagainya sampai limbah dan sampah tak tersisa, #warrrrbyaaasakkk
Kebetulan saya dan rombongan sudah sampai di Osaka, dan disana kita tinggal di apartemen yang berbeda-beda. Jadi ada 4 apartemen yang jaraknya lumayan jauh, namun tidak menjadi penghalang kami untuk berkomunikasi satu sama lain karna setiap apartemen di fasilitasi dengan wifi yang bisa di bawa kemana saja. Kenapa kita di tempatkan di apartemen dan bukan hotel seperti Negara-negara sebelumnya? Karena kita di tuntun agar kita bisa merasakan bagaimana kemandirian dan kedisiplinan orang japan, dan saya bisa merasakan itu, saya dan teman-teman terutama member duta seni putri yang satu dalam 1 apartemen, bahu membahu membersihkan apartemen, dari membungkus dan mengumpulkan sampah, mencuci handuk-handuk kotor, membersihkan lantai, mencuci piring, beres-beres kamar dan lain sebagainya, dan menurut saya ini lebih menyenangkan dari pada saya tinggal di hotel dengan fasilitas cleaning servis. Kekeluargaan di apartemen ini lebih tercipta dengan kerjasama yang baik, (terimakasih nanda, shela, erlin, kezia, lesya, wahyu, salis, marina, shinta, aanisa, nisa, lilies dan nony) yang sudah bantu-bantu beres-beres apartemen 3 hari ini. J
Dari kita tinggal di apartemen itu saya jadi lebih paham bagaimana mandirinya orang japan, orang japan mendidik anaknya dari kecil tentang bagaimana itu kemandirian dan kedisiplinan, di lihat dari anak-anak SD atau sederajar, mereka berangkat sekolah itu sendiri tanpa di dampingi baby sister dan tas-tas nya pun mereka bawa sendiri, tidak seperti di Indonesia yang dari keluarga berada biasanya di damping baby sister untuk membawakan semua perlengkapanya,
Dan transportasi yang di gunakan disini mayoritas menunggakan transportasi umum, jalan kaki atau bersepeda, tidak peduli dia bos, manager, directur atau siapa pun, warga japan lebih memilih jalan kaki atau bersepeda dari pada menggunakan mobil walau sebenarnya mereka mampu untuk membelinya. Kenapa demikian? Karana menurut mereka menggunakan mobil itu enggak banget. Sebab untuk parkir mobil di japan itu tarir persatu jamnya itu mahal banget dan untuk biaya operasinal mobil itu sendiri menurut mereka ribet dan mahal.
Hari pertama saya keliling japan, ada rasa heran dalam benak saya, kenapa ini pekerja seperti tukang parkir, ticketing, penjaga portal semua kakek-kakek? Kalau di Indonesia kita ketemu tukang parkir kan rata-rata masih muda, ternyata orang japan adalah orang-orang yang gila bekerja, jadi yang bekerja di kalangan bawah seperti yang saya contohkan tadi adalah para pensiunan, mereka tidak suka berleha-leha menikmati uang pensiun, tapi mereka tetap ingin terus bekerja sampai mereka benar-benar tidak bisa bekerja lagi, pantas saja kalau orang japan di juluki sebagai warga yang memiliki kesempatan hidup yang lebih lama. Karna dengan bekerja tubuh akan selalu bekerja dan itu baik untuk kesehatan. Dan anak-anak muda disana lebih cenderung kepekerjaan kantoran, alhasil untuk perkerjaan petanian dan perikanan japan sedikit menurun.
Untuk tatanan kota saya sempat melewati jembatan merah di daerah asesobasi dan gedung tertinggi harukas di tenochi.  Gedung-gedung di sini sudah di desain sedemikian rupa untuk penanggulanan gempa, kalau di hongkong dan china kamu tiap dekit bisa merasakan tremor yang bikin liyat-liyut, di japan juga sama, tapi tidak seterasa di hongkong dan china. Orang japan beranggapan kalau gempa sekitar 5 skml itu adalah hal yang biasa, tidak perlu kaget, toh gedung mereka memang sudah di rancang anti gempa. # warrrrbyasaaak #lagiiikk
Soal fashion, japan memiliki selera fashion tersendiri, untuk wanitanya bisa di bilang lebih sopan dari pada pakaian china yang mayoritas pendek-pendek. Mungkin seperti itu karna cuaca, kalau di china panas, kalu di japan dingin. Kamu orang Indonesia pasti pernah dengar harazuku style? Cosplay? Mungkin di Indonesia seperti itu ngehits kali ya, tapi kalu dijapan fashion itu enggak banget untuk para muda mudi japan. J. Hehehe.
Untuk belanja fashion di japan, dottombori bisa menjadi alternative pilihan kamu belanja, harga tergantung kualitas, gak mahal-mahal banget kok. Dan jarang kamun akan temui diskon dijapan. J
Di japan kita dua kali perfom menarikan tarian khas boyolali, pertama di hanazono high school dan di minoh, di hanazono high school saya berkesmpatan mengajari beberapa murit untuk menirukan beberapa tari bagian dari topeng ireng. #sesuatu #rasanya. Dan minoh kita perfom di pagelaran pementasan dari persatuan mahasiswa Osaka.  Lumayan dapat menggali informasi beasiswa untuk kuliah di japan. Amin. Hehe. alhmdulilah saat perfome di japan selalu mendapat apresiasi yang luar biasa, di sambut dengan baik dan yang paling kita bangga adalah tepuk tangan yang tidak ada henti, itu adalah penghargaan tertinggi untuk seorang seniman, saya bukan seorang seniman, saya hanyalah pelaku seniman yang membawa nama Boyolali-Indonesia di manca negara. 
Oiya, Agama orang japan adalah Shinto dan budha.  Wanita khas japan yang memakai naju kimono adalah  ghesia.
Soal kebersihan di japan perlu di acungi jempol. Jadi setiap apartemen atau rumah semua mengumpulkan sampah dan di taruh depan apartemen atau dekat jalan, dan setiap paginya sekitar pukul 4 pagi ada truk pengambil sampah yang akan di bawa kea gen utama, disana sampah akan di pilah pilih mana sampah kertas, plastic dan sebagainya untuk di olah kembali menjadi barang yang lebih berguna seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya.  Jadi setiap sudut kota japan memang bersih sebersih-bersihnya. Limbah yang di olah pun tidak hanya dari limbah yang terlihat, tapi dari limbah yang di rasakan, seperti limbah AC. Biasanya kan panas-panas sumuk gitukan? Kalu di japan enggak, limbah AC pun terasa dingin dan sejuk.air sungai disana juga sangat jernih. #warbiasaaak
Saya dan teman-teman waktu jalan-jalan di dottombori sempat di sapa orang japan asli dan dia berkata dengan bahasa Indonesia seadanya kalau dia sangat senang bertemu orang Indonesia di sini. Beliau adalah bapak Kunihiko Kazama. Oya soal nama jadi inget sesuatu, kalau di japan itu tidak mengenal nama huruf konsonan bertemu dengan huruf konsonan, harus di tambahi huruf vocal. Contoh ya, nama saya adalah fariska kalau di japan nama saya menjadi farisuka. Imut juga namaku. Hihihihi
Di japan juga sangat menjaga kesopanan, contohnya kalu taxi lewat sedangan ada orang yang menghalangi atau di sampingnya, mereka tidak membunyikan klakson, kenapa begitu? Karana mereka menghargai orang yang jalan kaki dan tidak mau brisik atau menggangu orang lain. #jeempoolll. Perlu di contoh ni buat yang gak sabaran di jalan raya. Hehehe
Catatan: kalau di lihat bagaimana disiplin dan tertibnya orang japan dalam mengatur sampah, saya ada usulan untuk pemerintah boyolali, untuk mengajarkan masyarakat boyolali tentang kepedulian tentang sampah. bagaimana kalau komplek kab.boyolali kemiri di agendaan bebas sampah sebagai ujung tombak percontohan, tentu perlu adanya pengontrolan serta pengawasan dari pengelola, mungkin untuk awalnya bisa di adakan untuk hari-hari tertentu bebas dari sampah, seperti Sunday moning itu? Itu juga menyebabkan banyak sampah. Harus di adakanya peraturan di larang membungan sampah sembarangan tau akan di kenai sangsi yang tegas, japan yang satu Negara luasnya aja bisa, kabupaten boyolali saya yakin juga bisa. #Semangatssss
Mungki itu sedikit pesan dan kesan saya selama 10 hari nge-trip bareng duta seni dan misi kebudayaan pelajar boyolali 2015 . puji syukur dan rasa terimkasih saya tidak henti-hentinya saya ucapkan, terimkasih kepada Bapak Seno Samodro yang telah mengadakan program duta seni ini sehingga saya berkesempatan untuk mengetahui dunia luar, kepada para pembimbing pakde jungkung, om siwil, om josep, pak aslar dan pal rebut dan kepada pelatih bu tanti yang sudah bersedia berbagi ilmu serta pengalaman, kepada pendamping pak tris, pak jonh dan kepada manager(hehe) mas pepi dan mas farid yang sudah rela mengorbankan waktunya untuk mengurusi banyak keperluan kita. Terimkasih. terimkasih sudah sabar melatih dan membimbing kami, kami tidak bisa banyak membalas kebaikan kalian semua, hanya doa agar kalian selalu di beri kesehatan, kemurahan rejeki dan kebahagian dalam hidup. Amin. Semoga doa ini terdengar dan di jawab oleh Allah SWT. Amin dan semoga kebaikan kalian di balas oleh-NYA.
          Dan pada tanggal 11 oktober 2015 akan kepulangan saya dari japan, di antar lagi oleh gerimis pagi. Gerimis kali ini special sekali ya. Gerimis hongkong, gerimis macau, gerimis china dan gerimis japan J. Dan sampai di Indonesia pun saya belum menjumpai gerimis lagi, semoga Indonesia cepat hujan, agar musibah asap dan kebakaran hutan yang ada di sumatra, kalimatan, jawa tengah dan sekitarnya dapat segera selesai. Amin.



saya pernah jadi pengecut, saya pernah jadi pecundang, saya pernah jadi orang yang acuh, saya pernah minder setengah mati. Dan sampai sekarang saya masih mencoba melawan itu semua. Caranya Cuma 1. Kamu harus mempunyai tekat yang lebih kuat dari dirimu, lampai dirimu dan yakinlah kamu bisa. Tapi percuma kalau kamu memiliki tekat namun hanya dalam hati yang menggebu-gebu. Tekatmu harus sama dengan aksimu. Saya tidak suka jadi orang yang biasa-biasa saja, saya mau jadi orang yang lebih dari biasa , tanpa mengangkat kepala dan tanpa merundukan kepala.
Motto saya mungkin memang pasaran. Tapi dari pelajaran hidup saya, motto ini yang paling tepat di kehidupan saya.
“ where there is a will, there is a way 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

No comments: