PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI
INFORMASI PADA PT. BANK MANDIRI
Makalah
Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Sistem Informasi Manajemen
Dosen
Pembimbing: Moh. Rifqi Khairul Umam, SE., MM
Fariska
Yosi Iryanti
Nim :122231065
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah, Tuhan yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Atas berkat rahmat dan hidayah-NYA-lah sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
makalah ini. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat melengkapi tugas Sistem
Informasi Manajemen. Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini, di samping
di saring dari berbagai referensi yang memuat informasi mengenai pengembangan
system teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan perusahaan PT. Bank
Mandiri.
Makalah
tentang perkembangan system teknologi informasi akan menjelaskan tentang
perkembangan system teknologi informasi pada PT. Bank Mandiri yang sesungguhnya.
Di harapkan pembaca makalah ini dapat memahami tiap tiap bab dari makalah ini.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang selalu
mendukung baik secara moral maupun material.
Surakarta,
26 Desember 2014
(Fariska Yosi Iryanti)
Nim=122231065
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….................... 1
Kata Pengantar ………………………………………………………….. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
Bab.1 Pendahuluan ……………………………………………………… 4
Bab.2 Pembahasaan …………………………………………………….. 6
Profil Perusahaan Pt. Bank Mandiri………………………………… 6
Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Pt. Bank Mandiri…… 8
Profil Sistem Teknologi Informasi Pt. Bank Mandiri……………... 11
Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Pt. Bank Mandiri………… 14
Bab.3 Penutup …………………………………………………………… 16
Daftar Pustaka …………………………………………………………. 17
BAB.1 PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dari waktu ke waktu
teknologi informasi mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dan
pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar
lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi informasi adalah perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Kemajuan
teknologi informasi, telah melahirkan banyak perubahan mendasar dalam kehidupan
manusia saat ini, memberikan banyak kemudahan dan membantu pekerjaan manusia.
Teknologi Informasi tak
bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan
manusia. Mulai dari wahana teknologi informasi yang paling sederhana berupa
perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan
protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan
menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada
dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam
skala menit dan detik. Sebagai contoh adalah seseorang dari Indonesia
mengirimkan sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah di Australia, pada saat
yang hampir bersamaan sianak langsung menerima uangnya lewat bank atau ATM.
Tujuan
pengembangan teknlogi informasi (TI) di PT. Bank Mandiri adalah agar setiap
nasabah mendapat kemudahan dalam bertransaksi, baik di wilayah Indonesia maupun
di luar negeri. Menerjemahkan harapan nasabah tersebut, PT. Bank Mandiri
membutuhkan sistem yang online, real time dan fleksibel, Karena itulah, Bank
Mandiri kemudian mengembangkan Domestic and International Payment System
(DIPS). Keistimewaan sistem pembayaran berbasis TI itu, dinilai memberikan
pengaris signifikabn terhadap proses bisnis bank yang memiliki asset totel Rp.
255,28 triliun ini. Bank Mandiri melakukan perubahaan terhadap sistem
bisnisnya. Kadang-kadang perusahaan menerapkan TI tanpa mengubah proses
bisnisnya, sehingga penerapan TI tersebut tidak efisien. Dalam hal ini Bank
Mandiri melakukan perubahaan dalam proses bisnisnya sehingga bisa lebih
efisien.
B. RUMUSAN
MASALAH
a.
Jelaskan Profil Perusahaan Pt. Bank Mandiri?
b.
Jelaskan Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Pt. Bank Mandiri?
c.
Jelaskan Profil Sistem Teknologi Informasi Pt. Bank Mandiri?
d.
Jelaskan Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Pt. Bank
Mandiri?
C. TUJUAN
a.
Dapat menjelaskan Profil Perusahaan Pt. Bank Mandiri.
b.
Dapat menjelaskan Pengembangan Sistem Teknologi
Informasi Pt. Bank Mandiri.
c.
Dapat menjelaskan Profil Sistem Teknologi
Informasi Pt. Bank Mandiri.
d.
Dapat menjelaskan Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Pt. Bank Mandiri.
e.
BAB.2 PEMBAHASAAN
A. PROFIL
PERUSAHAAN PT. BANK MANDIRI
PT Bank Mandiri
(PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan
bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999,
empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank
Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank
Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo),
digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Sejarah keempat Bank
(BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank
Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional
tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia,
dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan
ekonomi di Indonesia.
Bank Mandiri dibentuk
pada 2 Oktober 1998, dan empat bank asalnya efektif mulai beroperasi sebagai
bank gabungan pada pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses merger,
Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang
dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh
jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah
penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi
sembilan sistem perbankan dari keempat ‘’’legacy banks’’’. Setelah investasi
awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai
melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun,
dimana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan
penetrasi di segmen ‘’’retail banking’’’.
Pada saat ini,
infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan
pengembangan ‘’’e-channel’’’ & produk retail dengan ‘’’Time to Market’’’
yang lebih baik. Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang tersebut,
jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya
berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utamanya yang pertama adalah Robby
Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe.
Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus
Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan
keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut.
Pada Maret 2005, Bank
Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam
cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan
tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA
Mandiri. Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan
penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank
Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya
penerapan ‘’’prudential banking’’’ & ‘’’best-practices risk management’’’,
Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan
kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan ‘’’four-eye principle’’’, dimana
persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit.
Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil
mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’
masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi
kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit
kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah
‘’’corporate’’’ mencakup 43,86% dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan
program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri
sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi
visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan
selalu progresif. Pada Juni
2013, Bank Mandiri
sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar merata
di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri
sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar di Indonesia.[1]
B. PENGEMBANGAN
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK
MANDIRI
Dari
penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang
berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware,
software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri\melakukan
evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya
bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi
sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk
awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar
hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut
sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang
ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk
direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk
diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger. Sistem core banking
bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40
karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER
hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi
dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi
bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun
1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri
menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.
Selain
itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch- centric yang
tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang
dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan
customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan
benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester dan
diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari sini,
pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya
dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung bisnis dan
visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah
itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system EMAS (Enterprise Mandiri
Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS
dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif
utama yaitu:
·
Memperkaya dan memperbarui delivery channel.
·
Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
·
Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
·
Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang
reliable.
didukung
oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128
sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:
- Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat.
- Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
- Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.
- Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
- Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang atau berubah).
- Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi.
Untuk
mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan
konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat
“agile & adaptive” dan comply dengan Basel II. Saat ini, sebagian besar
proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang
masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam
hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun
adanya temuan audit internal dan eksternal. Walaupun demikian, diakui pihak IT
bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan
pembentukan data menjadi informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap
kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance
tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan
reengineering proses pembentukan laporan.
Pihak
bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan
menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business
Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai
keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap
sales dan marketing product. Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya
perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih
spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan
pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait
untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation). Semua
sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan
teknologi yang digunakan adalah :
·
DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
·
IBM DataStage sebagai Engine ETL
·
OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
·
Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi[2]
C. PROFIL
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK
MANDIRI
Teknologi
informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif
dalam bidangnya Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistim
informasi yang di butuhkan oleh konsumen, sementara definisi dasar yang
membentuk sistem informasi itu sendiri adalah data, informasi dan sistem
informasi. Perkembangan teknologi informasi di dunia tak dapat dipisahkan
dengan perkembangan teknologi komputer. Peningkatan kemampuan komputer yang
amat pesat dan dapat digambarkan sebagai suatu kuantum dalam perkembangan
teknologi, sangat membantu perkembangan teknologi informasi Berikut ini
penjabaran teknologi sistem informasi yang dipergunakan di PT. Bank Mandiri
Tbk. Kategori Sistem Informasi Managemen yang digunakan Bank
Mandiri. Kategori Sistem Informasi Management dapat dikelompokan
menjadi 2 (dua) fungsi yaitu sbb :
1. Operation
Support System Function.
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation
Support System yang diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS).
Transaction Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi
produk perbankan seperti pinjaman (Loans),penyimpanan uang (deposit),
trade finance serta jasa perbankan lainnya.
2. Management
Support System Function
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi
Management Support System yang diterapkan yaitu Management Information System
(MIS). MIS digunakan dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi
setiap level manajemen di Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan. Dalam
terminologi yang digunakan di bisnis perbankan pada umumnya, frameworkdari
Sistem Informasi Manajemen di Bank Mandiri dapat dikelompokan menjadi:
a. Core Banking System (CBS)
Core Banking System merupakan suatu Host System yang
fungsinya ialah sebagai CustomerDatabase Organizer, dimana aplikasi tersebut
berfungsi sebagai Grafic User Interface(GUI) yang mendukung setiap transaksi
perbankan yang dilakukan. Data tersebut meliputiCustomer Information File
(CIF), Loans & Deposit Transaction System, Trade Finance System dan
jasa-jasa perbankan lainnya.
b. Banking Delivery System (BDS)
b. Banking Delivery System (BDS)
Banking Delivery System adalah
fasilitas delivery dimana nasabah bisa melakukan accessterhadap produk dan jasa
bank. Contoh dari delivery system tersebut dibagi menjadi (2) bagian yaitu :
1. Self Service Terminal :
1. Self Service Terminal :
·
ATM (Automated Teller Machine).
·
Call Center (Phone Banking).
·
Debit Card / POS Terminal.
·
Phone banking.
·
Cash Management.
2. Non
- Self Service Terminal :
·
Branch Teller System.
3. Management
Support System
Management
Support System adalah sistem yang dapat menyediakan informasi/data/laporan
perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan pada setiap tingkatan
manajemen. Sementara itu Management Support System di PT. Bank Mandiri baru
pada tahap information provider (Management Information System) belum dapat
menyediakan solusi secara langsung bagi manajemen. Demikian pula, PT.
Bank Mandiri Tbk belum menyediakan Executive Information System yaitu sistem
informasi yang disajikan sedemikian rupa (biasanya menggunakan mutimedia)
bagi para top executive.
Saat ini PT. Bank Mandiri. sedang melakukan pengembangan
Management Support System secara outsourcing dengan beberapa provider (vendor)
untuk menyediakan solusi secara langsung bagi jajaran manajemen. Contoh dari
Management Information System yang diterapkan adalah sbb :
1.
Financial Information System.
2.
Asset & Liabilities Management Information System.
3.
Human Resources Information System.
4.
Fixed Asset Information System.
Berikut
ini disajikan framework dari Sitem informasi Manajemen di PT. Bank
Mandiri Tbk. System & Network Management dan Management Support
System.
·
Financial Information System.
·
H R Information System.
·
Asset Information System.
CORE BANKING SYSTEM
·
CIF (Customer Identification File).
·
Loans Module.
·
Deposit Module.
·
Trade Finance.
·
GL System.
BANKING
DELIVERY SYSTEM
·
Branch Teller.
·
ATM.
·
EFT/POS (Debit card).
·
Call Center.
·
Cash Management.[3]
D. PERAN
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BANK MANDIRI
Peran Sistem Informasi dalam mendukung Operasional Bisnis
di PT. Bank Mandiri Tbk sangatlah besar, terutama dalam
mendukung kegiatan operasional rutin di 1 Kantor Cabang Khusus, 324 Kantor
Cabang, 140 Kantor Cabang Pembantu dan 4.250 Mandiri Unit yang tersebar di
seluruh Indonesia.Tanpa Teknologi Sistem Informasi, kegiatan operasional PT.
Bank Mandiri Tbk tidak mungkin dapat
dijalankan. Oleh karena itu peranan Teknologi Sistem Informasi dalam menjalankan
operasional jasa bank dinilai sangat vital bagi kelangsungan usaha. Kegiatan
utama operasional di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan
Unit yaitu melayani dan memproses transaksi nasabah yang meliputi :
1.
Transaksi
Pinjaman (Commercial Loans, Consumer Loans, Goverment Loans and
Consumer Loans).
2.
Transaksi
Tabungan ( Saving Transaction).
3.
Transaksi
Deposito (Time Deposit).
4.
Transakasi Giro (Current Account Transaction).
5.
Transaksi Trade
Finance ( LC Exspor & Impor).
6.
Transaksi Transfer dan
Inkaso (Electronic Transaction).
7.
Transaksi
Pembayaran (Bill of payment).
8.
Transaksi jasa
bank lainnya.
Peran Sistem Informasi Manajemen dalam
menunjang pengambilan keputusan di PT. Bank Mandiri Tbk yaitu dengan menyediakan informasi atau data-data perusahaan yang
diperlukan. Informasi tersebut antara lain informasi tentang
keragaan usaha bank dari mulai tingkat usaha terkecil yaitu Kantor
Unit, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang sampai Kantor
Pusat. Informasi keragaan bank yang dapat disajikan oleh Sistem informasi
Manajemen di Mandiri antara
lain :
1. Laporan Liquiditas unit usaha :
a.
Laporan Cash Ratio.
b.
Laporan Giro Wajib
Minimum.
c.
Laporan Call
Money Pasiva Neto terhadap total dana.
2. Laporan Produktivitas usaha :
a.
Laporan Return
on Asset.
b.
Laporan Return
on Earning Asset.
c.
Laporan
produktivitas pinjaman.
d.
Laporan Non
Performing Loans.
e.
Laporan rasio
antara net interest margin terhadap earning assets.
f.
Laporan kecukupan
modal (Capital Adequacy Ratio).
3. Laporan Efisiensi Bank :
a.
Laporan Cost of Fund (COF).
b.
Laporan Cost
of Loanable Fund (COLF).
c.
Laporan Overhead
Cost (OHC).
4. Financial Information System yang mencakuP:
a.
Capital Budget.
b.
Financial
forecasting.
c.
Financial
Planning.
5. Laporan Perkembangan Dana Pihak III
a.
Laporan Perkembangan
Tabungan.
b.
Laporan Perkembangan Giro.
·
BAB.3 PENUTUP
KESIMPULAN
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk.
adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di
Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal
2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik
Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank
Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo),
digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi yang
dipergunakan di PT. Bank Mandiri Tbk. Kategori Sistem Informasi Managemen
yang digunakan Bank Mandiri. Kategori Sistem Informasi
Management dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) fungsi yaitu
sbb :
1. Operation
Support System Function.
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation
Support System yang diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS).
Transaction Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi
produk perbankan seperti pinjaman (Loans),penyimpanan uang (deposit),
trade finance serta jasa perbankan lainnya.
2. Management
Support System Function
Jenis
Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Management Support System yang
diterapkan yaitu Management Information System (MIS). MIS digunakan dalam
rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di
Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment