China Town
Singapore
2
Agustus 2017, suasana yang masih pagi diiringi angin yang berhembus lembut.
Hari ini aku bakal melakukan perjalan panjang lagi. Bukan bangga lagi rasanya,
tapi lebih ke bersyukur masih diberi kesempatan untuk di percaya mebawa nama
Indonesia ke Negara lain. Ini kali kedua aku membawa misi kebudayaan yang
sebelumnya sudah aku ceritakan di laman sebelumnya. Pagi ini aku dan team ku
(Duta Seni Boyolali) berkumpul di pendopo Alit Kab. Boyolali untuk berangkat
bersama-sama ke bandara Adi Soemarmo menggunakan Bus, dan tentunya sebelum
berangkat kita bedoa dulu bersama-sama. Karena pesawat kita berangkat
sekitar 13.45 jadi kita menunggu di bandara cukup lama dari jam 11.00 Wib.
Entah
kenapa sebelum berangkat aku memiliki firasat yang tidak baik, rasa semangatku
sangat berbeda ketika pertama kali membawa misi, entahlah, apa mungkin karena
sudah kedua kali jadi perasaan itu sudah biasa aja, entahlah. Tapi rasa ini
seperti tidak mau pergi, seperti sulit meminggalkan Boyolali dan ada yang
mengganjal dengan lingkunganku saat itu. Ternyata hal itu tidak cuma aku
rasakan sendiri, temanku yang bernama Khalis juga merasakan hal yang sama,
bahkan dia terlihat lesu dan sedih saat harus berpisah dengan orang tuanya.
“kamu
kenapa khals? Are you oke?” tanyaku
“Embuh
ki mbak, perasaanku gak enak, koyo abot ngunu, gek bengi aku ra iso turu, embuh
perasaanku ra penak” jawab kalis sambil menyandarkan kepalanya dengan ibunya.
Sangat terlihat jelas Khalis gelisah.
(kadang
kita menggunakan 3 bahasa sekaligus dalam berbagai percakapan, Jawa, English,
Bahasa Indonesia) hehehe.
Zuhur
pun tiba. Tiba-tiba pundakku ada yang menepuk, oh Bu Tanti Ternyata, Bu tanti
adalah Pembina kita dari tahun 2015. Satu-satu wanita yang membina kita
spesialis Seni Tari. “Nduk ayo sholat sek, Musholane ngendi yo?” ajakan beliau.
“oh ngih buk, teng mpriko yakne buk” kataku sambil berdiri dari dudukku dan
menunjuk kea rah barat. “ yuk
khals, sholat dulu” ajakku menular ke khalis. Dan kami bertiga pun bergegas ke
musola. Tak usah aku ceritakan panjang lebar nagapain aku di musola, yang pasti
memohon untuk kelanjarka perjalananku dan menengkan hatiku yang makin gelisah.
Tujuan utamaku ke Negara Rusia, namun untuk sampai disana
aku harus transit di Singapura dan Dubai. Dari Bandara Adi Soemarmo menuju
Bandara Soekarno-Hatta Tanggerang. Yaaaa kurang lebih kita transit sekitar 2
jam. Perjalanan kita lumayan nyantai di lihat waktu yang cukup lama saat
transit. Sekitar pukul berapa aku lupa (^_^) kita terbang ke Singapore.
Penerbangan alhamdulilah lancar, yang sedikit bikin kaget waktu mendarat dari
Adi Soemartmo ke Soekarno-Hatta. (Hahahahaaa)
Dari Bandara Changi rombangan kami bertemu dengan guide
kita, ini guide idolak. Baik banget, namanya pak Bambang, beberapa kali aku dan
teman-teman di kasih uang dan di beliin es cream. Kalau kalian Tanya, ‘di kasih
scream aja seneng bgt?’ jawabanku. Iyalah, disana kita gak bisa ambil duit.
Soalnya hanya atm card tertentu aja yang bisa buat narik duit, padahal kita
juga menggunkan atm sejenis visa, maestro, cirrus dll, tapi saat itu gak bisa
di gunain, dan akhirnya kita harus ngutang dulu sama yang punya banyak duit.
Wkkwkw. ‘Saat itu tu dimana si?’ Itu kejadian di Russia dan akan aku ceritakan
selengkapnya di laman selanjutnya abis ini, Sabar ya sayyy…. ^_^
Got back to Singapore. Nah setelah ketemu pak Bambang
kita langsung keluar dari Bandara Changi. Ada sedikit kendala disana teman saya
Ghani, dia harus mengunggucukup lama di imigrasi karena salah nulis no.
passport. Tidak terlalu bermasalah si, Cuma agak lama aja, setelah keluar dari
bandara kita bergegas ke hotel. Yahhh saat itu sudha cukup malam. Sekita pukul
10.00 waktu setempat. Kita dari bandara naik buk menuju hotel di geylang, China
town.
Sampai di hotel kita langsung makan dan bersih-bersih.
Karena saat it sudah malam jadi kita tidak bisa jalan-jalan kemana-kemana,
konsisi badan juga lumayan cukup melelahkan dan kita harus hemat energy karena
besok perjalanan lebih panjang lagi.
Tapi
aku dan my roommate Shella menyempatkan jalan-jalan ke sekeliling hotel.
Sedikit kecewa siiii. Hiks hiks hikss. Soalnya bangunan dan lingkungannya tidak
ada icon-icon khas Singapore dan Sepi karena sudah malam. Akhirnya kita kembali
ke hotel dan tidur, tapi mayanlah dapet foto-foto juga. Hehehe
Paginya
sekitar pukul 07.00 kita semua sudah ready di lobi hotel dengan seluruh
koper-koper yang berjumlah 42 dari 34 peserta. Setelah clear brifing kita
menuju bandara Changi untuk melanjutkan perjalanan ke Dubai dan Singapore. Kita
makannya nasi box kok guys, jadi lebih praktis. Jadwal pesawat kita sekitar
pukul 10.00 Wib. Lanjut perjalan ke dubai sekita 8 jam perjalanan dengan
Emirates. Tidurlah aku dipeswat zzzzzzzz dan nonton-nonton movie zzzzzzzzz
zzzzzzz zzzzz.
Eh
udah sampai dubai. Dubai international airport di dalemnya si dingin, kalau ke
luar katanya panas banget sampai 47`. Yaaa nanti kita buktikan di lamanku
selanjutnya, soalnya yang ini aku Cuma transit 2 jam dan kita menunggu di
lounge Dubai Airport aja gak kemana. Kebetulan aku dan teman-temanku
menyempatkan sebenrtar jalan-jalan di Airport ini. 3 kata buat Dubai Airport:
Gede, Mewah, Glamor. Udinnnnnn. Hahaha. Nah sekitar pukul 15.00 kita lanjut perjalanan
masih menggunakan Emirates juga menuju Moscow, Russia. Sampai disana sekitar
pukul 21.00 waktu setempat.
Ceritaku menarik gak? Enggak
ya? Wkwkw.^_^. Ya namanya juga transit. Wkwkw. Kalau mau tau cerita yang
menarik itu di Moscow dan Dubai. Kenapa? Kamu akan tau betapa serunya kabur
dari hotel di Moscow tengah malem, punya teman baru orang bule, nyari duit
Moscow, sampai makan babi.
Oke see you di laman
berikutnya.
Jangan lupa follow akun ig ku ya @fariskayosi dan Teamku @dutaseniboyolali
No comments:
Post a Comment