Pengalaman Pentas di Negeri Tembok, Negeri Tirai Bambu Dan
Negeri Sakura
Sebelumnya
perkenalkan terlebih dahulu, saya adalah fariska salah satu anggota Duta Seni
dan Budaya Boyolali 2015. Duta Seni dan
Budaya Boyolali ini berjumlah 22 orang, terdiri dari 20 pelajar SMA/SMK/MA dan
1 pasang Mas MBak Duta Wisata Boyolali. Dan saya adalah perwakilan dari Mbak
Duta Wisata Boyolali.
Dan kita
sebagai Duta Seni dan Budaya ini membawa misi untuk mempromosikan Kesenian ,
Budaya dan wisata yang ada di boyolali keluar negeri dengan cara menampilkan
pementasan tarian tradisional khas Boyolali yang dikemas dengan apik. Persiapan
ini membutuhkan waktu 6 bulan. Duta Seni ini sudah berlangsung 3 kali yang sebelumnya
ke eropa dan amerika.
Langsung saja .saya
akan menceritkan bagaimana prosesi kita pentas di berbagai negera di asia,
yaitu Hong Kong, Tiongkok dan japan. #cekidoot
1. Pentas di Bank Negara
Indonesia (BNI), Hongkong. 03 oktober 2015
Pra pementasan di BNI, Hong Kong:
Pada hari
Sabtu, tanggal 3 oktober saya bersama Duta seni dan Budaya Boyolali 2015
perfome di Bank Negara Indonesia yang berada di Hong Kong. Sekitar pukul 14.30
kita sampai di sebrang jalan BNI yang cukup jauh yang sebelumnya saya dan Team
Duta Seni lainya melakukan city tour di Hongkong,
Bisa di bilang
hari itu kita sedang kurang beruntung, karena bus kita harus parkir cukup jauh
dari lokasi kita pentas, di tambah lagi hujan yang deras serta badai taifun
yang menjadi ujian bagi kita. Saya bersama teman-teman bantu membantu membawa
property menuju ke BNI. Property kita ada 7 kotak yang terbuat dari kardus
sehingga rawan sobek kalau terkena hujan atau air, dan 1 properti berupa 3
tongkat. Propeti itu tidaklah ringan. Isinya berbagai macam, dari kostum 8
tarian, assesories, alat make up, MMT dan segala hal yang mendukung perfom
kita.
Di hujan yang
cukup deras kita harus segera sampai di BNI dengan catatan keras bahwa property
harus aman. Itu harus, karna property masih akan di gunakan lagi di Negara
selanjutnya. Saya kebetulan mendapat jatah property dengan kode F, yang isinya
assesoris dan alat make up. Cukup berat,
tapi kita kuat, yang bertanggung jawab atas property kode F ini adalah saya,
kezia dan lesya. Kami membawa property
itu sangat hati-hati,saya sampai nyempil-nyempil di pinggiran gedung-gedung
yang tinggi demi menghindari hujan. Kita tidak hanya membawa property, tetapi
kita secara pribadi juga membawa minimal 2 tas pribadi(1 tas ransel dan tas jinjing).
Untungnya koper di taruh di bagasi bus, jadi tidak ikut turun untuk di bawa.
Kita berburu
dengan hujan dan waktu, karena kita harus efisien waktu, juga hati-hati dalam membawa
property dan barang pribadi. Di dalam ransel saya itupun isinya adalah kostum
tari untuk mendukung perfom, seperti manset dan legging.
Sekitar 10
menit berlari melawan hujan dan membawa property yang cukup berat. Kita sampai
di hall BNI. Pertamanya kita menaruh property di ruang depan di dalam gedung
BNI, tapi di tegur salah satu karyawan BNI yang sekaligus panitia acara ini,
katanya tempat kita bukan di situ, untuk property di taruh di belakang, -_-
hadeeeh,., angkat lagi, jalan lagi, untungnya lokasinya tidak terlalu jauh dari
ruangan depan.
Setelah
menaruh property di tempat yang sudah di sediakan, semua langsung di panggil
Pakde Jungkung(pembina) untuk malakukan Blocking
Panggung. Tarian demi tarian kita blocking dengan cepat. Hanya sekitar 5 menit
untuk blocking 8 tarian yang akan di sajikan.
Setelah
selesai blocking kita bergegas keruangan make up. Sebagian ada yang memakai
kostum terlebih dahulu, sebagian ada yang make up terlebih dahulu, sekitar 30
menit, waktu yang cukup singkat untuk make up dan memakai kostum. Namun karna
kita sudah di latih dengan sangat disiplin, alhmdulilah kita mampu
menyelesaikannya dengan ontime. Dan sebelum make up dan ganti kostum kita berdoa
bersama-sama agar perfom pertama kita lancar dan sukses.
Prosesi pementasan di BNI Hongkong:
Setelah
pembukaan dan berbagai sambutan ini dia saatnya kita pentas. Panggung kali ini adalah panggung milik Duta
Seni Dan Budaya Boyolali 2015. Panggung ini ada khusus di buat untuk kita,
tamunya pun adalah tamu undangan dari BNI.
Dan
perfom pertama adalah tari garuda dan bendera, tarian yang menggambarkan
kekuatan sang garuda dengan benda merah putih yang berkibar. Tarian ini adalah
tarian pembuka yang sangat menciri khaskan Indonesia. Hanya selang beberapa
detik, di susul tarian boyolali tani.
Boyolali
tani ini menggambarkan kemakmuran dan kerukukan masyarakat boyolali yang
masyoritas bekerja sebagai petani. Di situ juga muncul sesosok Dewi Sri yang
merupakan symbol dari dewi kesuburan untuk pertanian di boyolali. Dan masih bagian dari tari boyolali tani, Di
akhir tarian ini di munculkan 1 pasang penganten jawa, di mana penganten
tersebut mempraktikan tentang bagaimana adat ngentenan / menikah di jawa
tengah.
Di
sela sela ketika boyolali tani masih melakukan tarianya, saya dan teman-teman
dari kelompok tari icon boyolali membantu wahyuningsing untuk berganti kostum,
karna wahyuningsih sebelumnya adalah bagian dari tari garuda dan bendara yang
sebelum boyolali tani perfom. Waktu yang cukup singkat hanya sekitar 8 menit
untuk ganti kostum, di tambah lagi icon boyolali kostum dan assesorisnya paling
banyak.
Setelah
boyolali tani selesai dengan tariannya, di lanjutkan dengan tarian Icon Boyolali.
Dan di sini saya adalah salah satu penari dari tarian ini. Icon boyolali
menggambarkan bahwa boyolali memiliki batik icon yang di jadikan sebagai salah
satu property untuk menari di icon boyolali. Tarian ini sangat energic dan
penuh semangat, di dukung juga oleh music yang bertempo cepat. Tarian icon
boyolali selalu tidak pernah lepas dari tepuk tangan penonton.
Setelah
selesai Icon Boyolali, di lanjutkan lagi tari bondan kendi, yaitu tarian yang
menceritakan tentang kisah seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya. Nah
disisi lain saya dan berserta teman-teman yang sudah menari dari garuda dan
bendera, boyolali tani dan icon boyolali semua bersiap-siap berganti kostum
untuk melakukan tarian penutup yaitu tari topeng ireng.
Bondan
kendi selesai di lanjutkan lagi tari hanoman boyolali. Tari hanoman adalah
tarian yang menggambarkan kera putih yang yan kesatria. Sekitar 4 menit. Dan
setelah hanoman selesai, ini adalah gong dari semua tarian kita, tari topeng
ireng. Topeng ireng dari kata noto lempeng irama kenceng, adalah sebuah tarian
rakyat khas boyolali yang berasal dari lereng gunung merapi, tarian ini
menggambarkan rasa syukur masyarakat boyolali atas melimpahnya karunia dari
tuhan. Dan 19 member duta seni serempak
melakukan tarian ini. Kenapa 19? Bukankah duta seni berjumlah 22? Iya, menjadi
19 karna 1 orang menarikan bondan kendi tadi, dan 2 orang menarikan hanoman,
yang mana mereka tidak ada waktu untuk berganti kostum topeng ireng.
Acara
menari selesai. 22 member duta seni dan budaya ke atas panggung untuk
mengucapkan terimakasih dan di lanjutkan sesi foto. Banyak sekali yang meminta
foto dengan kita. #alhamdulilah yaaa.hehehe.. ya walau ada sedikit kekecewaan
karena penontonya sedikit, di karenakan kondisi alam yang tidak mendukung yaitu
terjadi badai taifun 3 di daerah hongkong dan sekitarnya, sehingga kita harus
tetap perfom walau dengan sedikit penonton. Namun itu tidak menyurutkan semangat
kita, kita tetap menampilkan yang terbaik, karna kita membawa nama Boyolali dan
Indonesia. Dan itu tanggung jawab yang cukup berat.
Pasca pementasan di BNI Hongkong:
Kita
hanya di beri waktu 10 menit untuk merapikan semua property ke tempat semula
tanpa ada yang tertinggal. Dengan cepat kita berusaha mengembalikan kostum dan
lainya ke dalam property yang sudah di kelompok-kelompokan dari kode A, B, C,
D, E, F, G dan I. selain itu kita juga merapikan kembali tempat yang sudah kita
berantaki untuk make up. Setelah selesai beberes kita segera keluar dari gedung
BNI menuju bus. Dan ternyata di luar masih hujan dan semakin deras dari yang
sebelumnya. Kita harus memutar otak bagaimana kita sampai bus tanpa membahasi
kardus property. Kita sempat berhenti sebentar di teras BNI tapi tak lama.
kemudian kita tetap berlari menuju bus, karna di sisi lain kita harus segera
pergi dan menuju lokasi selanjutnya sedangkan waktunya sangat mendesak.
Akhinya
kita lari membawa property yang berat sekaligus membawa barang pribadi kita
yang cukup berat. Saya kebetulan membawa property paling depan saat itu, saya
berlari dan menemukan bus yang ada di pinggir jalan dengan bagasi terbuka. saya
langsung menaruh property kedalam bagasi bus. Tapi saya langsung di tegur salah
satu teman saya, yang bilang bahwa itu bukan bus kita. #mampussss #salahbusss
-_-. Langsung saya angkat lagi propetinya dan mengikuti teman saya.
Ternyata
busnya berada lebih depan dari bus yang saya kira tadi. Tapi setelah itu ada
yang memanggil saya lagi. Bahwa bus yang tadi saya kira salah adalah bus yang
benar, dan bus yang sekarang saya tempati juga benar. Dan distu saya baru tau kalau ternyata dari
Batari Tour menambah lagi 1 bus untuk kelancaran transportasi. Dari kita yang
sudah berada di bus di depan. Kita di suruh angkat lagi propertinya menuju bus
yang saya kira salah tadi. Semua property di taruh bus yang tadi, sekaligus
member Duta Seni dan Budaya semua menempati bus ini. Jadi bus yang pertama
berisi Bapak-bapak kepala sekolah dan pembimbing sedangkan bis kedua di isi
anak-anak dari Duta Seni dan Budaya. Dan kita dari tadi bawa property melewati
jalan raya yang ramai dengan make up yang belum di hapus sama sekali. Ya
bayangkan lah seperti apa muka kita.hehe
Setelah
beres kita langsung melanjutkan perjalanan menuju Shenzhen china melalui jalur
darat.
2.
Pentas di Ghuangzho, China. 05 0ktober 2015
Pra pementasan di ghuangzho, china:
Setelah
makan malam sekitar pukul 07.30 malam kita 1 rombongan menuju pementasan di
sebuah mall di ghuangzho china. Dan ternyata kita pentas di lantai 8. Dari bus
kita membawa property masuk mall dan langsung menuju lift. Semua property
alhmdulilah bisa masuk lif. Tapi tidak semua anak bisa masuk lif. Akhirnya kita
naik tangga darurat menuju lantai 8 yang mana di peruntukan kita pentas. Namun
di lift juga sudah ada yang menjaganya 2 orang dari kita.
Ngosngosan
juga naik tangga, walaupun gak bawa property tapi kita tetap masing-masing dari
kita membawa 2 tas yaitu 1 tas ransel dan tas jinjing. kita langsung menuju lift
yang berada di lantai 8. Karena semua property adalah tanggung jawab kita
bersama.
Satu
per satu property di keluarkan dari lift dan di angkat bersama-sama menuju
tempat pementasan. Kita di arahkan dengan baik oleh salah satu karyawan dari
mall tersebut. Beliau orang china. Dan tidak bisa bahasa inggris apalagi bahasa
Indonesia, sehingga dia mengisyaratkan dengan bahasa tubuh dan senyuman.
Alhmdulilah orangnya ramah dan masih muda.
Sampai
di tempat pementasan kita langsung di arahkan ke tempat make up dan ganti yang
tempatnya dekat dengan toilet. Seharunya kita blocking dahulu sebelum pentas,
tapi karna berbagai hal. Kita menjadi tidak bisa blocking.
Lokasi
make up kita sebenarnya hanyalah jalan atau lorong menuju ke toilet, bukanlah
ruangan khusus untuk make up. Tapi itu tidak masalah bagi kita, kita tetap
bersemangat untuk konser di Negara china ini. Kurang lebih seperti di BNI. Kita
gantian make up dan ganti baju untuk efisien waktu. Dan kita di beri waktu yang
sama untuk itu semua, hanya sekitar 30 menit untuk make up dan ganti kostum.
Kita juga memanfaatkan toilet yang di dekat lorong itu untuk ganti kostum.
Selesai
ganti kostum dan make up kita segera masuk ruangan yang di sediakan sebelum
masuk pentas atau istilah kerennya backstage. Di backstage kita berdoa
bersama-sama, persiapan seperti cek kekurangan satu sama lain dan kosentrasi
untuk pementasan ini. Dan di sini kita juga di datangi mas bogie seorang juru
kamera kita, yang menfoto-foto kita.
Proses Pementasan di Ghuangzho, China:
Tidak
hanya kita yang dandan cantik dan ganteng, para kepala sekolah dan crew dari
Duta Seni dan Budaya juga berdandan dengan memakai Baju Batik Lurik yang
menciri khaskan orang jawa lengkap dengan blangkonnya. Dan di sela-sela kita
tadi menari, para crew dan kepala sekolah menyebarkan brosur ato leaflet yang
berisi potensi tentang potensi wisata yang ada di boyolai. Ada juga Pakde
Jungkung yang memakai jas hitam membantu kita sebagai official.
Sebelum
acara di mulai kita berkumpul . dan berdoa bersama semoga acara ini berjalan
dengan lancar dan sukses. Kurang lebih sampir sama seperti di BNI Hongkong.
Pertama-pertama ada sambutan dari berbagi pihak, dari team kita sendiri yaitu
team boyolali, kemudian dari pihak Y n G Mall Ghuangzho. Di lanjutkan tarian
Garuda dan Bendera, kemudian Tari Boyolali Tani lengkap dengan Dewi sri dan Penganten,
setelah itu Tari Icon Boyolali, Tari Bondan Kendi, Tari Hanoman dan yang terakhir Tari Topeng ireng.
Ngomong-ngomong
kali ini kita memang berasa spasial banget karna penontonya penuh dan penonton
disini kalau mau menonton kita harus membeli tiket.
Pementasan
kelar. Di lanjutkan dengan foto-foto, foto-foto dengan penyelenggara, dengan
penoton dan semua yang mau berfoto dengan kita. Dan setelah itu kita berbegas ganti
kostum dan membereskan property. Kita di
samperin mbak-mbak china yang pernah liburan di jogja dan mengajak kita
ngobrol. Ya walau kita berkomonikasi dengan bahasa ingris seadanya, setidaknya
dia dan saya paham apa yang kita bicarakan. #alhamdulilah ya..
Waktu
kita kali ini lebih longgar untuk beres-beres sekitar 20 menit. Kita juga
sempat wefy atau grufy, kita sempat sompyo atau tos bersama-sama. Dan di akhiri
dengan berdoa.
Pasca pementasan di Y n G mall Ghuangzho,
China:
Kita
keluar dari aula pementasan dengan make up yang masih menempel. Masing masing
anak membawa property dan sebagian juga ada yang membawakan tas temannya yang
membawa property. Intinya kita saling membantu untuk meringankan beban
temannya.
Kita
menuju lift. Dan semua property masuk ke dalam lif. Lift kali ini berbeda
dengan lift yang sebelumnya kita pakai. Lift kali ini lebih lebar. Sehingga
kita (22 member duta seni) berserta property bisa masuk dalam lift. Tapi
anehnya kita. Kita lupa turun di lantai berapa. Kita tidak di damping oleh para
pendamping kita, karna mereka menggunkan lift yang berbeda.
Kita
turun di lantai G. tapi setelah di buka. Kok beda sama yang pertama kali kita
masuk tadi? Trus kita mengira kalu kita kurang bawah lantainya. Kita turun
lewat tangga darurat dengan membawa beban property dan tas, ternyata kita salah
turun, kita hampir saja memasuki ruang bawah tanah. Kita kembali. Kita mencari
jalan keluar , muter-muter gak jelas.
Dan
sampai akhirnya kita bisa keluar dari mall. Tapi yang kita lihat bukan halaman
utama yang seperti awal kita masuk. Kita tetap berjalan mendekti jalan raya
dengan PD walau sempat kesasar. Disini keadaan emosi anak-anak juga mulai
muncul, sehingga kita harus saling menjaga emosi kita masing-masing. Bayangkan
saja. Kita turun membawa property yang berat, kesasar, capek habis pentas, dan
sebaginya, campur aduk pokomya. Dan rasanya emang nano nano banget.
Saya
di tegur oleh seorang satpam. Pertamanya saya agak grogi sama satpam ni, secara
pertama kali di tegor satpam orang china. Tapi untungnya dia senyum, sehingga
bisa mengalihkan duniaku, haha. Dia Tanya apakah kamu mencari bus dengan bahasa
inggris. Bukanya songong ya Cuma kemarin-kemarin saya ngomong saya china dengan
b.ingris ya lumayan paham lah ya, tapi kali ini gak jelas banget ni satpam
ngomong apa, b,ingris tapi logatnya china. Jadi bikin kepalaku banyak tanda Tanya gitu. Hadehh. ..
kode yang paling jelas adanya BUS. Oke bus. Kita paham. Kita memang sedang
mencari Bus. Kita yes yes yes aja tuh. Siapa tau dia memang mau memberi tau
dimana bus kita berada.
Dan
alhamdulilah, satpam ini ternyata adalah pahlawan kita. Dia memberi tau letak
bus kita dan mengarahkan kita dimana bus itu, ya walau kita di suruh melewati
lorong yang gelap, tapi kita sampai di Bus. Kali ini kita selesai sekitar pukul
11.00 malam waktu setempat.
Kita
langsung menaruh property dan bergegas masuk bus, ternyata pembimbing dan crew
menunggu kita dan mengkhawatirkan kita, karna kita cukup lama kesasarnya. Hehe.
Setelah beres menaruh barang. Kita berbegas kembali ke hotel di Shenzhen china.
3.
pementasan di Hanazono High School, Japan. 09 oktober 2015
Pra Pementasan di Hanazono High School,
Japan:
Pagi
ini kita akan melakukan pementasan di Hanazini high school. Kalau di Indonesia
setaraf sekolah SMA. Kita berangkat seperti biasanya dengan menggunakan bus.
Tetapi kali ini busnya behenti sangat jauh dari sekolahan di karenakan busnya
terlalu besar apabila di harus masuk gang dari hanazono high school.
Tapi
kita juga sedikit diringankan, karna dari pihak sekolah hanazono mau menjemput
atau mengambil property kita, sehingga kita cukup jalan kaki dan membawa barang
pribadi kita menuju hanazono high school.
Ternyata
memang jauh, kita jalan sekitar 15 menit itu pun dengan sedikit berlari. Kita
mencoba menyeimbangi tourguide kita yang orang japan asli, beliau berjalan
dengan cepat walau dia memakai highhells. Maklumlah, orang japan kalau berjalan
kan memang cepat.
Sesampainya
kita di hanazono kita di sambut baik oleh pihak sekolah, mereka sangat ramah
dan santun, sekolah nya juga sangat tenang, karna saat itu sedang berlansung
pelajaran. Kita segera di arahkan menuju tempat ganti. Ruangan make up dan ganti ini sangat kental dengan
nuansa rumah japan yang ada di tv. Hehe.
Dan
pementasan kali memang benar benar beda, waktu make up dan ganti kostum hanya
sekitar 10 menit, sehingga kita ganti kostum, dan hanya memakai make up
seadaanya (bedak dan lipstik) saja. Benar-benar waktu yang sangat singkat untuk
persiapan perfome. Dan di hanazono kita tidak dapat menampilkan semua tarian di
karenakan waktu yang sedikit, kita hanya di beri waktu pentas sekitar 20 menit,
sehingga hanya Hanoman dan topeng ireng saja yang dapat di tampilkan.
Panggungnya
sebenarnya tidak ada, hanya area untuk mengajar yang di jadikan untuk
pementasan, sempit memang tapi kita tetap manampilkan dengan maksimal.
Proses pementasan Hanazono high school,
japan:
kita
pentas di sebuah aula sekolah yang berisi siswa sekelas 11 atau kelas 2 SMA. Pementasan
pertama mempersembahkan tarian Hanoman yang cukup menghidur para siswa. Dan
langsung di susul tarian topeng ireng yang mendapat tepuk tangan yang meriah.
Pasca pementasan Hanazono High School, japan:
Pementasan
kali iini memang singkat, tetapi insyallah sampai kepenonton, setelah
pementasan, kita kembali ke panggung untuk memberikan penghormatan, dan di situ
kita di bi bagi-bagi kelompok untuk duduk bersama siswa dari hanazono yang
menonton, kita ngobrol dan berbagi pengalaman tentang budaya masing-masing.
Kita juga sempat mengajari mereka gerak dasar dari topeng ireng. Dan mereka
sangat antusias menirukan gerakan yang kita contohkan. Setalah mengajari mereka
belajar menarikan topeng ireng, kita berbegas kembali ke ruang make up dan
segera beres-beres. Kalu ngomongin beres-beres itu adalah pekerjaan yang selalu
kita kerjakan dengan cepat.
Beres-beres
property selesai kemudian dibawa ke halaman depan sekolahan, dan ternyata kali
ini pihak dari sekolah tidak menyediakan pengentaran propert ke bus, akhirnya
kita di panggilkan 2 mobil taxi untuk mengantar property ke bus kita yang cukup
jauh tadi.
Setelah
property berangkat, kita pun pamit dari hanazono menuju bus kita parkir,
kembali jalan lagi, jalan sehat, sekitar 15 menit. Sesampainya di bus kita
segera cek property, ternyata aman, kemudian naik bus, dan segera membersihkan
make up kita dengan tissue basah. Dan di lanjutkan lagi perjalanan menuju
Kyoto.
Foto pementasan di
hanazono high school, japan
4.
Pementasan di Minoh, Japan. 10 oktober 2015
pra pementasan di minoh, japan:
hari
ini kita akan melaksankan pementasan yang terakhir di minoh bersama Persatuan
Pelajar Indonesia Osaka – Nara (PPI Osaka-Nara). Perjalanan cukup jauh, sekitar
2 jam dari apartemen yang kita tempati. Kita sampai disana sekitar pukul 12
siang, kita di sambut dengan hangat oleh para panitia. Karna pementasan ini
bersama PPI Osaka Nara maka banyak orang Indonesia disini, sehingga komunikasi
cukup lancar. Kita langsung di arahkan ke ruangan make up dan ganti kostum
khusus untuk kita. Kali ini lokasi make up dan ganti kostum tidak terlalu jauh
dari tempat parkir bus. Sehingga sedikit meringankan kita membawa property dan
barang pribadi.
Khusus
dalam pementasan di minoh green hall ini kita hanya di beri kesempatan untuk
menarikan 3 tarian sebagai bintang tamu pada acara tersebut. Pementasan kali
ini bukan hanya kita yang berlaku
sebegai telent tapi dari Persatuan pelajar Indonesia Osaka Nara juga mempersembahan
tarian dari Indonesia, seperti tari kecak, tari saman, dan masih banyak lainnya,
pementasan ini berkonsep drama tari dengan tokoh hanoman. Bangga rasanya bisa 1
panggung dengan para pelajar yang keren-keren ini.
Lanjut
cerita. Setelah kita menaruh property kita di arahkan lagi ke panggung untuk
bloking tarian. Hanya sekitar 5 menit untuk blocking, kemudian kembali ke tempat
makeup atau backstage yang sudah di siapakan tadi. Dan kita langsung make up
dan persiapan lainya.
Tapi
sebelumnya saya membaca rundown acara untuk pementasan ini, yang ternyata acara
ini di mulai pukul 13.00 dengan menampilan pertama tari garuba-bendera dari
Duta Seni dan Budaya Boyolali. Selanjutnya di isi drama tari dari dan ppi
Osaka-nara. Dan ketika pukul 15.00 barulah Tari Hanoman dari Duta Seni tampil
dan yang terakhir pukul 15.20 tari topeng ireng sebagi penutup.kali ini cukup
lama untuk make up dan ganti kostum, sehingga kita berinisiatif untuk tidak
memakai topeng, melainkan memakai make up sebagai topeng, yang mana pada
dasarnya, tarian ini memang tidak menggunakan topeng, tetapi make up yang
menyerupai topeng. Kita saling membantu untuk melukis wajah kita agar tercipta
keserasian make up pada wajah kita msing-masing.
Proses Pementasan Di Minoh, Japan:
Pementasan
di mulai dengan tarian garuda dan bendera sebagai opening berjalan cukup
sukses, dan penari garuda-bendera langsung kembali ke back stage untuk ganti
kostum topeng ireng dan menambahi make up mereka.
Karna
waktu yang cukup longgar akhirnya make up bisa terselesaikan dengan baik. ini
baru pertama kalinya kita membuat make up seperti ini yang sebelumnya belum
pernah kita lakukan ataupun latihan make up seperti ini tetapi hasilnya sungguh
tidak mengecewakan.#alhamdulilah.
Sekitar
pukul 15.00 tari hanoman muncul dan dapat menggebrak panggung, di susul tari sri
kandi yang di lakukan oleh seorang wanita japan yang mempelajari tari srikandi
di Indonesia. Dan ini saatnya. Topeng ireng show. Sekitar pukul 15.20 kita
membawakan tarian topeng ireng dengan penuh semangat. Kali ini kita 99%
sempurna membawakan tarian ini, tanpa ada kesalahan dan benar-benar memukau
semua penonton. ada sekitar 500 penonton warga jepan dan Indonesia yang
menonton kita.
Setelah
tari topeng ireng selesai kita tidak langsung pergi kebackstage tetapi kembali
ke atas panggung untuk memberikan salam. #maturnuhun. #terimakasih japan.
Pasca pementasan di Minoh, Japan:
Kita
pentas di sebuah gedung pertunjukan yang megah dengan lighting yang sangaat
memadai, dan Setelah tirai panggung di tutup kita bersalaman dengan para
pelajar Indonesia yang juga ikut memeriahkan acara ini, kita berfoto bersama
dan saling mengucapkan terimakasih, banyak pujian yang kita dapatkan pada
setiap pementasan, tapi semoga pujian itu tidak membuat kita menjadi orang yang
gila pujian dan sombong. Amin
Setelah
foto bersama PPI Osaka-Nara kita di arahkan untuk ke depan gedung memberi
ucapan terimakasih dan sampai jumpa lagi kepada para tamu dan penonton pada
pementasan tadi. Adapula dari para penonton yang minta foto bersama dengan
kita. Setelah selesai acara foto-foto kita langsung menuju ruangan make up yang
tadi, kita beberes lebih cepat dari sebelumnya, karna jam 16.00 gedung harus di
tinggalkan dengan keadaan bersih. Untungnya kita di bantu panitia untuk
kemas-kemas dan membuang sampah. Dan disini kita memberi tinggalan berupa 3
tongkat,2 capeng,1 kendi, dan 6 tenggok. Karna besok sudah tidak ada pementasan
lagi, sehingga lebih baik di tinggal untuk mengurangi beban muatan di bagasi
pesawat.
Setelah
itu kita membawa property ke bus dan melanjutkan perjalanan ke KJRI Osaka atau
Konsultan Jendral Republik Indonesia yang berada di Osaka. Kita juga di beri
sertfikat oleh PPI Osaka Nara atas partisipasi mengikuti pementasan ini. dan di
karnekan besok kita sudah balik lagi ke Indonesia, jadi banyak kata perpisahan
dari mereka untuk kita,
Terimakasih
Hong Kong, terimaksih China, dan terimakasih Japan sudah memberikan kenangan
yang luar biasa, saya tidak akan pernah bisa melupakan kenangan yang keren ini.
terimakasih. #arigatho gosaimas
Quote of the day
“Be
The Best Of YourSelf To Inspire Others”
.Thank You.